8 Penyebab Nyeri Leher yang Paling Umum

Bisa jadi karena aktivitas atau posisi tidur yang salah

Leher kita adalah bagian tubuh yang penting. Di leher, terdapat jalan napas, saluran masuk makanan (kerongkongan), kotak suara, serta tempat melekatnya otot dan saraf penting. Karena fungsinya sangat vital, kesehatan leher harus dijaga baik-baik.

Di sisi lain, nyeri leher bisa menjadi sesuatu yang sangat menyiksa. Nyeri leher bisa disebabkan oleh aktivitas dan posisi tidur yang salah, tetapi bisa juga dipicu oleh penyakit tertentu. Daripada menerka-nerka, baca penjelasannya di bawah ini!

1. Ketegangan otot

Ketegangan otot adalah pemicu nyeri leher yang paling umum. Penyebabnya beragam, seperti memiliki postur tubuh yang buruk, mempunyai otot perut yang lemah, hingga dipicu oleh berat badan berlebih, terang laman Practical Pain Management.

Nyeri leher juga bisa disebabkan oleh kegiatan, olahraga, dan hobi tertentu, hingga posisi tidur yang salah. Tak hanya itu, jatuh atau kecelakaan lalu lintas juga bisa menyebabkan cedera leher dalam kategori whiplashBahkan, ini bisa memperbesar potensi kerusakan jangka panjang atau kecacatan.

Yang mengejutkan, cara memegang perangkat elektronik genggam juga bisa menyebabkan ketegangan leher. Disarankan untuk tidak menaruh perangkat di pangkuan karena bisa menyebabkan leher menekuk ke bawah untuk melihat layar. Saat melihat ke bawah, leher akan tertekuk 60 derajat dan menambah beban 60 pon (27,2 kilogram) pada tulang belakang!

2. Artritis reumatoid

8 Penyebab Nyeri Leher yang Paling Umumilustrasi sakit leher (freepik.com/freepik)

Berdasarkan penelitian berjudul "Improved Medical and Surgical Management of Cervical Spine Disease in Patients with Rheumatoid Arthritis over 10 Years", ditemukan bahwa 80 persen pasien yang memiliki artritis reumatoid selama 10 tahun juga mengalami masalah tulang belakang leher. Nyeri leher baru terjadi bertahun-tahun setelah didiagnosis.

Artritis reumatoid biasanya memengaruhi sendi atlantoaxial. Ini adalah sendi yang berfungsi untuk memutar kepala, sehingga kita bisa melihat ke kiri, kanan, atas, dan bawah.

Selain itu, artritis reumatoid juga bisa mengikis tulang, melonggarkan ligamen, menebalkan jaringan di sekitar sendi, hingga menyebabkan batang otak mengembun. Jika ini terjadi, kamu harus segera mendapatkan penanganan medis.

3. Meningitis

Rupanya, meningitis bakteri atau meningitis meningokokus bisa menyebabkan leher kaku, sakit kepala, dan demam. Dilansir Mayo Clinic, meningitis adalah peradangan selaput (meninges) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang. Jika dibiarkan dan tidak ditangani, sebanyak 50 persen penderitanya akan meninggal dunia, mengutip laman Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Ada dua bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan kematian dengan cepat, yakni Streptococcus pneumoniae dan Neisseria meningitidis. Bakteri ini ditularkan lewat air liur. Selain itu, ada pula bakteri lain, seperti Listeria monocytogenes dan Haemophilus influenzae.

Meningitis juga bisa disebabkan oleh virus dan jamur, tetapi gejalanya tidak separah meningitis yang dipicu oleh bakteri.

Baca Juga: 7 Cara Mudah Mengatasi Saraf Terjepit di Leher dan Bahu

4. Herniasi diskus servikal

8 Penyebab Nyeri Leher yang Paling Umumilustrasi sakit leher (pexels.com/Kindel Media)

Tahukah kamu kalau di antara tulang belakang ada disk yang berfungsi sebagai bantalan? Akan tetapi, saat ada trauma atau usia yang kian menua, lapisan keras luar cakram pecah dan bisa mengiritasi saraf di belakangnya. Kondisi ini disebut sebagai herniasi diskus servikal (cervical herniated disc).

Saat cakram pecah di dalam tulang belakang leher, gerakan tertentu bisa menimbulkan rasa sakit. Gejala lainnya adalah rasa sakit di antara tulang belikat dan mati rasa yang menjalar ke lengan.

Dilansir Mayfield Brain & Spine, herniasi diskus servikal bisa menyebabkan sakit leher saat memutar kepala atau menekuk leher.

5. Posisi tidur yang salah

Tidak sedikit dari kita yang merasakan nyeri leher atau leher kaku setelah bangun tidur. Apa yang harus kita lakukan ketika ini terjadi?

Dilansir Harvard Health Publishing, kita disarankan untuk memakai bantal bulu yang mudah menyesuaikan dengan bentuk leher. Namun, untuk menghindari kekejaman pada hewan, gunakan bantal bulu angsa sintetis atau buatan.

Hindari tidur dengan bantal yang terlalu tinggi dan kaku, sebab bisa membuat leher tertekuk saat tidur dan memicu rasa sakit saat bangun. Saat kamu tidur dengan posisi miring, dianjurkan memakai bantal yang lebih tinggi di bawah leher untuk menjaga tulang belakang agar tetap lurus. Coba terapkan, siapa tahu nyeri leher bisa sirna!

6. Myelopathy serviks

8 Penyebab Nyeri Leher yang Paling Umumilustrasi sakit leher (pixabay.com/Anastasia Gepp)

Pernahkah kamu merasakan sakit atau mati rasa di lengan atau kaki, leher kaku atau nyeri, inkontinensia kandung kemih, dan sering tersandung? Bisa jadi, ini pertanda bahwa sumsum tulang belakang sedang ditekan. Kondisi yang bernama myelopathy serviks ini tidak boleh diremehkan, karena kemungkinan kamu perlu pembedahan segera.

Mengapa demikian? Kondisi ini bisa menyebabkan kecacatan permanen atau kelumpuhan jika tidak ditangani. Menurut Columbia University Department of Neurological Surgery, gangguan tulang belakang ini umum terjadi pada orang-orang di atas usia 55 tahun.

7. Radikulopati servikal

Radikulopati servikal, yang sering disebut sebagai saraf terjepit, terjadi ketika iritasi pada saraf yang berasal dari sumsum tulang belakang di leher menyebabkan nyeri menjalar ke lengan.

Meskipun hal ini dapat menyebabkan nyeri pada leher, tetapi gejala utamanya meliputi mati rasa di lengan, kesemutan di lengan, serta nyeri atau kelemahan pada sebagian lengan.

Dua penyebab paling umum dari radikulopati servikal adalah spondilosis servikal, atau radang sendi leher, dan prolaps diskus.

8. Kanker

8 Penyebab Nyeri Leher yang Paling Umumilustrasi nyeri leher (freepik.com/wayhomestudio)

Mungkin kamu tidak akan menyangka, tetapi nyeri leher juga bisa dipicu oleh kanker! Kanker di leher umumnya melibatkan pertumbuhan sel abnormal dalam sel skuamosa. Ini adalah sel-sel mukosa lembap yang melapisi mulut, hidung, dan tenggorokan.

Terkadang, kanker ini berasal dari sel skuamosa di bagian tubuh lain, lalu menyebar ke kelenjar getah bening dan memunculkan benjolan. Namanya adalah kanker leher skuamosa metastatik dan gejalanya berupa rasa sakit atau benjolan di leher dan tenggorokan. Ada pula kanker leher yang berasal dari kelenjar ludah atau kelenjar tiroid, tetapi lebih jarang terjadi.

Itulah beberapa penyebab nyeri leher yang paling umum. Bila mengalaminya, nyerinya tak kunjung hilang, memburuk, atau disertai gejala tak biasa lainnya, sebaiknya segera temui dokter agar bisa diperiksa secara menyeluruh dan mendapat penanganan tepat.

Baca Juga: Cervical Spondylosis, Kondisi Nyeri Leher yang Tak Boleh Disepelekan

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya