Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Kamu Dibius Total?

Apakah kita benar-benar dalam kondisi tertidur pulas?

Mendapatkan anestesi alias dibius sebelum menjalani operasi atau prosedur medis lainnya bisa bikin khawatir. 

Kalau kamu pernah atau akan menjalani prosedur medis yang mana kamu akan tertidur selama operasi, ini adalah bius total atau anestesi umum. Ini membantu kamu tidak sadar sehingga membantu dokter melakukan prosedur. Namun, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh saat dibius total? Yuk, baca sampai habis!

1. Otak tertidur lelap

Sebelum operasi, setelah pemberian obat bius, dokter biasanya meminta pasien untuk menghitung mundur.

Dilansir The Healthy, agen hipnotis diberikan untuk menenangkan bagian otak, korteks serebral, dan area batang otak yang berhubungan dengan kesadaran.  Pernapasan melamat dan tubuh rileks. Saat terbangun, kamu seperti melakukan perjalanan waktu, merasa seperti baru saja tidur beberapa saat yang lalu. Beberapa orang bahkan melaporkan mimpi sesudahnya.

2. Ada kemungkinan setelah dibius kamu tidak benar-benar tertidur

Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Kamu Dibius Total?ilustrasi pembedahan atau operasi (unsplash.com/Piron Guillaume)

Jarang, dalam sekitar 1 atau 2 dari 1.000 kasus, seseorang mungkin sadar selama anestesi, tetapi mereka biasanya tidak merasakan sakit. 

Kesadaran anestesi dapat terjadi karena beberapa alasan. Ada beberapa prosedur, baik karena urgensi atau kondisi pasien yang tidak stabil, yang menjamin penggunaan dosis obat yang lebih rendah yang dapat menempatkan pasien pada risiko kesadaran yang lebih tinggi.

Prosedur berisiko tinggi ini mungkin termasuk trauma, operasi jantung, dan persalinan caesar darurat.

3. Kalau informasi berat badan tidak tepat, tekanan darah bisa turun

Tekanan darah bisa turun informasi tentang berat badan pasien tidak tepat. Kalau kamu tidak yakin berapa berat badanmu, timbang berat badan di rumah sakit untuk memberikan angka akurat kepada ahli anestesi. 

Dosis awal sering kali didasarkan pada berat badan. Memberikan berat badan yang salah dapat menyebabkan pemberian dosis anestesi dan antibiotik yang lebih rendah. Di sisi lain, memberikan angka berat badan yang lebih tinggi dapat menyebabkan dosis anestesi yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan, yang dapat menurunkan tekanan darah secara berbahaya.

Dosis antibiotik yang terlalu rendah dapat meningkatkan risiko infeksi.

4. Bisa mengalami pendarahan berat kalau tidak berhenti minum obat tertentu

Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Kamu Dibius Total?ilustrasi pasien yang dibius total saat operasi (pexels.com/Jonathan Borba)

Sebelum operasi, biasanya dokter akan menanyakan obat-obatan yang kamu minum, atau memberikan daftar obat yang harus dihentikan sementara sebelum operasi. Ini biasanya termasuk pengencer darah, ibuprofen, dan suplemen seperti omega-3 dan ginkgo biloba. Itu semua dapat meningkatkan risiko pendarahan berlebihan selama operasi.

Apabila instruksi tersebut tidak diikuti, beri tahu ahli anestesi. Kalau kamu disuruh menyetop obat pengencer darah pada hari Jumat dan kamu lupa dan tidak melakukannya sampai hari Senin, beri tahu dokter. Juga diskusikan obat dan suplemen apa pun yang kamu konsumsi, termasuk zat rekreasi (narkoba) apa pun.

Setiap obat dengan aksi memiliki reaksi, dan reaksi tersebut mengharuskan tim medis memodifikasi obat yang akan diberikan untuk memberikan perawatan terbaik untuk kamu.

5. Jantung akan bekerja lebih baik tanpa tembakau

Kalau kamu merokok, pertimbangkan untuk menghentikannya sebelum operasi. Waktu yang ideal untuk berhenti adalah 3 sampai 4 minggu sebelum jadwal operasi. Namun, bahkan satu hari saja sudah cukup untuk melihat peningkatan fungsi jantung dan paru-paru.

Karbon monoksida dibersihkan dari sel darah merah, memungkinkan mereka membawa lebih banyak oksigen ke jaringan, yang meningkatkan penyembuhan dan mengurangi risiko infeksi. Ini dapat berkontribusi besar dalam pemulihan.

Baca Juga: Tonsilektomi (Operasi Amandel), Kapan Ini Dibutuhkan?

6. Kalau perut tidak dalam keadaan kosong, masalah pernapasan bisa terjadi

Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Kamu Dibius Total?ilustrasi operasi atau pembedahan (pixabay.com/sasint)

Biasanya sebelum operasi kamu harus puasa beberapa jam. Saat berada di bawah pengaruh anestesi, kamu akan kehilangan kemampuan untuk batuk dan melindungi jalan napas agar isi perut tidak masuk ke paru-paru.

Tidak makan sebelum operasi sangat penting. Kalau perut terisi pada awal prosedur operasi, isi perut bisa masuk ke paru-paru, menyebabkan pneumonia parah yang mungkin mengancam jiwa.

Kalau kamu makan atau minum pada waktu yang diinstruksikan untuk kamu berpuasa, beri tahu ahli anestesi agar mereka bisa membuat rencana tindakan.

7. Kamu masih bisa merasa tidak nyaman

Pastikan untuk berbicara dengan ahli anestesi tentang kondisi atau masalah lain yang mungkin menyebabkan rasa sakit. 

Selama prosedur, ahli anestesi adalah dokter yang bertanggung jawab atas atas diri kamu di luar bidang bedah. Jadi, kalau kamu menderita sakit punggung misalnya, mintalah bantal untuk diletakkan di bawah punggung sebelum dibius. Kamu juga bisa meminta agar lengan diposisikan di samping selama operasi, begitu pula meminta untuk memasang kateter intravena di tangan yang tidak dominan.

8. Pemberian jenis anestesi akan disesuaikan dengan kebutuhan

Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Kamu Dibius Total?ilustrasi anestesi regional (esaic.org)

Menurut National Institute of General Medical Sciences, anestesi umum memiliki keuntungan membuat kamu tidak sadar dan tidak dapat bergerak. Akan tetapi, banyak prosedur yang hanya memerlukan bius lokal atau regional, yang mana hanya bagian tubuh tertentu yang mati rasa.

Ahli bedah biasanya akan menawarkan ini dalam prosedur seperti persalinan caesar dan beberapa operasi lengan atau kaki. Dengan anestesi jenis ini, pasien tetap sadar melalui prosedur.

Banyak dokter yang mendukung anestesi regional karena banyak keuntungannya, pereda nyeri yang baik dengan efek samping yang lebih sedikit, keamanan yang lebih baik, dan komplikasi yang lebih sedikit.

9. Kamu akan mengalami dehidrasi

Karena pasien biasanya diinstruksikan untuk puasa sebelum operasi, tetapi tetap terhidrasi dengan baik selama beberapa hari sebelum prosedur itu penting. Hidrasi yang tepat sebelum operasi dapat membantu banyak efek samping, termasuk tekanan darah rendah dan mual.

10. Mual

Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Kamu Dibius Total?ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (flickr.com/NIH Clinical Center)

Mual dan muntah pascaoperasi adalah masalah yang sangat umum yang tidak hanya membuat kamu tidak nyaman, tetapi juga dapat membuat kamu lebih lama di rumah sakit. Kabar baiknya, ada cara untuk meminimalkan risiko ini.

Beri tahu ahli anestesi jika memiliki faktor risiko seperti mabuk perjalanan atau jika pernah mengalami mual setelah anestesi di masa lalu. 

Ahli anestesi dapat memilih untuk menggunakan lebih sedikit atau tanpa anestesi inhalasi, yang cenderung lebih menyebabkan mual, atau bahkan akupunktur di pergelangan tangan. Terapi ini dapat mengurangi mual secara efektif.

Mual pascaoperasi terjadi lebih sering dengan jenis operasi tertentu, seperti operasi perut, panggul, atau telinga bagian dalam.

11. Efek samping lainnya

Sama seperti anestesi yang disesuaikan dengan kondisi pasien, efek sampingnya juga bisa bersifat individual. Beberapa orang rentan mengalami mual atau sakit kepala pascaoperasi, sementara beberapa orang lain mungkin terbangun lebih lama.

Menggigil adalah kemungkinan efek samping aneh lainnya. Itu terjadi karena cara anestesi memengaruhi otak. Menggigil biasanya terjadi beberapa jam setelah operasi dan kamu bisa meminta obat untuk membatasi efeknya.

Juga, pria dengan masalah prostat mungkin mengalami ketidakmampuan buang air kecil sementara setelah anestesi. Pastikan untuk mendiskusikan potensi masalah dengan ahli anestesi sebelum operasi.

Itulah yang terjadi pada tubuh saat kamu dibius total. Bicarakan dengan dokter bedah dan dokter anestesi tentang prosedur, efek samping, dan kekhawatiran kamu. Mereka akan membantu untuk membuat kamu merasa nyaman sebelum, selama, dan setelah operasi atau prosedur medis lainnya.

Baca Juga: Anestesi: Asal Mula, Jenis, dan Efek Samping

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya