Bolehkah Pap Smear saat Sedang Menstruasi?

Sebetulnya bisa saja, tetapi...

Apakah kamu akan melakukan Pap smear pertama kalinya atau sudah waktunya Pap smear ulang? Mungkin kamu punya beberapa pertanyaan. Salah satunya, apakah boleh Pap smear dilakukan saat sedang menstruasi.

Pada perempuan dengan siklus menstruasi teratur, cukup mudah untuk menjadwalkan Pap smear saat tidak menstruasi. Namun, bagi beberapa perempuan, menstruasi tidak selalu datang sesuai jadwal, atau mereka tidak merencanakannya jauh-jauh hari saat membuat janji temu untuk Pap smear. Ketika itu terjadi, bolehkah tetap Pap smear saat sedang menstruasi? Atau lebih baik reschedule sampai menstruasi selesai?

1. Apa itu Pap smear?

Pap smear adalah tes untuk membantu mencegah kanker serviks atau menemukannya lebih awal. Serviks adalah ujung rahim yang lebih rendah dan sempit yang membuka ke dalam vagina. Selama Pap smear, penyedia layanan kesehatan mengumpulkan sel dari serviks dan mengirimkannya ke laboratorium, seperti dijelaskan dalam MedlinePlus.

Di laboratorium, sel diperiksa di bawah mikroskop untuk kanker atau tanda-tanda bahwa mereka mungkin menjadi kanker. Sel yang dapat menjadi kanker disebut prekanker. Menemukan dan mengobati prakanker dapat membantu mencegah kanker serviks. Pap smear juga merupakan cara yang dapat diandalkan untuk menemukan kanker sejak dini ketika lebih mudah diobati.

Pap smear mencari perubahan abnormal pada sel serviks sebelum menjadi kanker. Kadang, sel yang dikumpulkan selama Pap smear juga diperiksa untuk HPV, virus yang dapat menyebabkan perubahan sel yang dapat menyebabkan kanker.

Pap smear dan tes HPV adalah tes skrining kanker serviks yang mencari kanker sebelum muncul gejala apa pun. Penelitian menunjukkan bahwa skrining kanker serviks dapat sangat mengurangi jumlah kasus kanker serviks baru dan kematian akibat penyakit tersebut. Tanyakan kepada dokter tes mana yang tepat untuk kamu atau apakah kamu harus menjalani tes Pap smear dan HPV.

Selama Pap smear, kamu akan berbaring di kursi pengujian. Dokter akan menggunakan alat plastik atau logam (spekulum) untuk memperlebar vagina, sehingga serviks dapat terlihat. Dokter kemudian akan menggunakan sikat atau swab kecil yang lembut untuk mengumpulkan sel-sel dari serviks. Sampel sel dikirim ke laboratorium untuk pengujian.

Pap smear sering dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan panggul. Selama pemeriksaan panggul, dokter memeriksa rahim, ovarium, dan area genital. Akan tetapi, pemeriksaan panggul tidak selalu termasuk Pap smear. Jadi, saat kamu menjalani pemeriksaan panggul, tanyakan kepada dokter apakah kamu juga perlu Pap smear.

2. Seberapa sering kita perlu Pap smear?

Bolehkah Pap Smear saat Sedang Menstruasi?ilustrasi pengambilan sampel Pap smear anal (freepik.com/stefamerpik)

Pap smear dan/atau HPV kadang dilakukan selama pemeriksaan panggul, yang biasanya dilakukan sebagai bagian dari kunjungan rutin dengan OB-GYN. Tentu saja, kalau kamu mengalami gejala keputihan yang tidak biasa atau nyeri panggul, kamu bisa membuat janji temu untuk pemeriksaan panggul kapan saja.

Perempuan direkomendasikan untuk memulai skrining kanker serviks pada usia 25 tahun dan berlanjut hingga usia 65 tahun, dengan pengujian HPV setiap 5 tahun sebagai metode pengujian yang disukai, menurut pedoman tahun 2020 yang dirilis oleh American Cancer Society.

Kalau kamu mendapatkan hasil Pap smear yang tidak normal atau memiliki faktor risiko seperti riwayat kanker serviks, kamu mungkin perlu Pap smear lebih sering. Frekuensi tes juga tergantung pada hasil Pap smear sebelumnya, usia, dan preferensi pribadi.

3. Jadi, bolehkah Pap smear saat sedang menstruasi?

Sebetulnya Pap smear bisa dilakukan saat perempuan sedang menstruasi, walaupun mungkin tidak ideal jika darah haid sedang banyak-banyaknya. Diterangkan dalam laman Health, banyak darah mungkin mengaburkan beberapa detail sel, yang mungkin membuatnya sulit dibaca.

Pap smear biasanya merupakan evaluasi sitologi berbasis cairan dengan sel serviks ditempatkan dalam larutan, dan sel serviks kemudian dapat dipisahkan dari darah di laboratorium untuk memungkinkan analisis yang tepat. Namun, sekali lagi, jika terlalu banyak darah dalam sampel tersebut, hasilnya bisa kabur.

Kalau kamu memiliki janji temu untuk Pap smear saat pendarahan sedang berat-beratnya, lebih baik reschedule. Banyak dokter yang sangat berhati-hati dan merekomendasikan agar Pap smear dapat dilakukan saat kamu sedang tidak menstruasi.

Tidak ada cara untuk memprediksi hasil mana yang akan terpengaruh atau tidak. Hal yang sama berlaku untuk tes HPV, sementara darah haid yang deras seharusnya tidak memengaruhi hasil tes tersebut, dokter mungkin masih menyarankan untuk menjadwal ulang.

Selain itu, kenyamanan juga menjadi pertimbangan. Kalau kamu merasa tidak nyaman melakukan Pap smear dan/atau tes HPV saat sedang menstruasi, sebaiknya jadwalkan ulang setelah menstruasi berakhir.

Kalau kamu mengalami menstruasi dan ada janji temu untuk Pap smear dengan OB-GYN pada masa itu, hubungi dokter untuk mengetahui rekomendasi terbaik. Tergantung waktu menstruasi, tingkat kenyamanan dan pendapat profesional kesehatan, beberapa dokter mungkin menyarankan kamu untuk tetap datang, sementara beberapa lainnya mungkin lebih memilih untuk melakukannya pada hari lain.

Baca Juga: Mengenal Pap Smear dan Manfaatnya, Penting bagi Perempuan!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya