Jangan Minum 10 Obat Ini bersama Kopi, Ada Risikonya!

Di antaranya obat pilek dan obat alergi

Intinya Sih...

  • Karena kandungan kafeinnya, kopi merupakan stimulan. 
  • Beberapa obat dapat menimbulkan efek samping berbahaya bila diminum bersama kopi dan bentuk kafein lainnya.
  • Contoh obat yang tidak boleh diminum dengan kopi adalah beberapa obat asma, obat diabetes, obat hipertensi, obat tiroid, dan melatonin.

Kopi memang termasuk minuman yang menyehatkan. Namun, minuman ini mungkin tidak aman untuk semua orang. Kalau kamu sedang minum obat-obatan tertentu, berhati-hatilah karena beberapa obat dapat menimbulkan efek samping berbahaya bila diminum bersama kopi dan bentuk kafein lainnya.

Berikut ini daftar obat yang sebaiknya tidak diminum bersama kopi dan apa saja yang harus diperhatikan.

1. Obat pilek atau alergi

Obat untuk pilek atau alergi sering kali mengandung stimulan sistem saraf pusat seperti pseudoephedrin. Kopi itu sendiri juga merupakan stimulan. Jadi, minum obat pilek atau alergi dengan kopi dapat meningkatkan gejala seperti kegelisahan dan ketidakmampuan untuk tidur.

Beberapa obat alergi, seperti fexofenadine, tidak boleh dikonsumsi bersama kopi karena dapat merangsang sistem saraf pusat secara berlebihan, sehingga meningkatkan gejala kegelisahan.

2. Obat asma

Jangan Minum 10 Obat Ini bersama Kopi, Ada Risikonya!ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Beta-adrenergic agonist digunakan untuk mengobati asma, termasuk albuterol, metaproterenol, isoproterenol, dan lain-lain. Obat-obat ini bekerja dengan mengendurkan otot-otot di sekitar saluran udara dan dapat menyebabkan efek samping yang meliputi kecemasan, gemetar, jantung berdebar-debar, atau peningkatan detak jantung.

Mengonsumsi kopi dan Beta-adrenergic agonist secara bersamaan dapat menimbulkan atau memperburuk efek samping yang disebutkan di atas.

3. Obat tekanan darah

Banyak orang mengonsumsi obat tekanan darah, seperti verapamil atau propranolol, yang bekerja dengan cara memperlambat detak jantung. Artinya jantung, tidak perlu bekerja keras untuk memompa darah ke seluruh sel tubuh.

Akan tetapi, minum kopi bersamaan dengan obat tekanan darah seperti felodipine dapat menyebabkan lebih sedikit obat yang diserap tubuh. Artinya, kamu mungkin tidak mendapatkan manfaat penuh dari obat tersebut.

4. Melatonin

Jangan Minum 10 Obat Ini bersama Kopi, Ada Risikonya!ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Melatonin adalah hormon alami yang dibuat tubuh, yang membantu kamu merasa mengantuk saat malam hari. Hormon ini dipicu saat matahari terbenam, memberi sinyal ke otak bahwa sudah waktunya istirahat. Melatonin juga dijual bebas dalam bentuk suplemen dan sering digunakan sebagai obat tidur.

Sebaliknya, kopi berfungsi sebagai stimulan, yang artinya membuat kamu merasa lebih terjaga. Kafein dalam kopi melakukan pekerjaan yang berlawanan dengan melatonin. Ini ini dapat membuat kamu lebih waspada dan menyebabkan sulit tertidur. Minum kopi dapat menghambat produksi melatonin dalam tubuh dan membuat hormon menjadi kurang efektif.

Baca Juga: 10 Efek Samping Obat yang Paling Aneh, Waspadai ya!

5. Antidepresan

Antidepresan dapat membantu mengatasi depresi, gangguan suasana hati yang memengaruhi perasaan dan fungsi sehari-hari. Nah, kopi dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan obat antidepresan.

Beberapa obat, seperti fluvoxamine, amitriptyline, escitalopram, dan imipramine dapat dimetabolisme secara berbeda jika kamu minum kopi pada waktu yang sama, terutama kopi dalam jumlah besar. Kopi dapat mengurangi jumlah obat yang diserap tubuh.

Menurut penelitian, fluvoxamine khususnya terbukti meningkatkan efek samping umum kafein. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti insomnia dan jantung berdebar. Yang terbaik adalah minum obat dan menunda minum kopi untuk sementara waktu.

6. Antipsikotik

Jangan Minum 10 Obat Ini bersama Kopi, Ada Risikonya!ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Obat antipsikotik membantu pasien skizofrenia, mania, gangguan depresi mayor, dan masalah kesehatan mental lainnya. Obat ini bekerja dengan cara menghambat neurotransmiter tertentu atau memblokir reseptor di otak.

Obat-obatan yang mengobati psikosis meliputi phenothiazine, clozapine, haloperidol, dan olanzapine. Kopi dapat membuat tubuh menyerap lebih sedikit obat-obatan ini dibanding biasanya jika kamu meminum obat tersebut bersama atau berdekatan dengan waktu minum kopi.

Studi menunjukkan bahwa banyak dari obat-obatan tersebut dimetabolisme atau dipecah oleh tubuh secara berbeda dengan adanya kopi. Untuk mendapatkan efek penuh dari obat, minumlah dengan air, bukan kopi.

7. Obat osteoporosis

Osteoporosis adalah penyakit tulang yang berkembang ketika kepadatan mineral tulang dan massa tulang menurun, atau ketika struktur dan kekuatan tulang berubah. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kekuatan tulang yang dapat meningkatkan risiko patah tulang.

Obat-obatan seperti risedronate atau ibandronate mencegah dan mengobati osteoporosis dan tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan kopi karena membuat obat kurang efektif.

Dianjurkan untuk minum obat ini sebelum makan atau minum apa pun, dan hanya meminumnya dengan air putih. Ini akan memungkinkan tubuh memaksimalkan jumlah obat yang diminum. Kalau kamu minum kopi dengan obat jenis ini, efektivitasnya bisa berkurang lebih dari setengahnya.

8. Obat penyakit Alzheimer

Jangan Minum 10 Obat Ini bersama Kopi, Ada Risikonya!ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Penyakit Alzheimer merupakan kelainan otak yang mengakibatkan hilangnya fungsi kognitif, sehingga sulit berpikir, mengingat, atau menjalani aktivitas sehari-hari. Banyak pasien penyakit ini mengonsumsi obat.

Obat donepezil, rivastigmine, dan galantamine dipengaruhi oleh kafein. Kafein dalam kopi memperketat penghalang darah-otak dan dapat menurunkan jumlah obat yang masuk ke otak. Obat untuk Alzheimer bekerja dengan melindungi neurotransmiter asetilkolin, dan minum kopi dalam jumlah banyak terbukti merusak efek perlindungan tersebut.

9. Obat diabetes

Obat antidiabetik yang berinteraksi dengan kopi termasuk glimepiride, glyburide, insulin, pioglitazone, rosiglitazone, dan banyak lainnya..

Kopi dapat meningkatkan gula darah pada beberapa individu, yang kemungkinan besar dapat melawan efek obat antidiabetes. Pasien diabetes yang suka minum kopi harus memantau gula darahnya dengan cermat dan mungkin perlu mengubah dosis obatnya untuk memperhitungkan efek ini.

10. Obat tiroid

Jangan Minum 10 Obat Ini bersama Kopi, Ada Risikonya!ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada orang dengan hipotiroidisme, kelenjar tiroid tidak memproduksi cukup hormon tiroid. Ini dapat menyebabkan penambahan berat badan, kulit kering, nyeri sendi, rambut rontok, dan periode menstruasi tidak teratur.

Banyak pasien hipotiroidisme diresepkan levothyroxine atau obat tiroid lainnya untuk membantu menyeimbangkan hormon mereka. Menurut studi, minum kopi bersamaan dengan obat tiroid dapat mengurangi jumlah obat yang diserap oleh tubuh, membuat obat menjadi kurang efektif. Dan, dampaknya tidak kecil. Laporan kasus pasien menunjukkan bahwa kopi dapat mengurangi penyerapan obat tiroid lebih dari setengahnya.

Karena kandungan kafeinnya, kopi merupakan stimulan. Antara efek stimulan dan pengaruhnya pada saluran pencernaan, kopi dapat mengubah cara tubuh memecah dan menyerap obat. Jadi, hindari minum obat-obatan di atas bersama kopi, ya. Untuk lebih jelasnya konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

Baca Juga: 9 Obat yang Bisa Memicu Sakit Kepala, Salah Satunya Pil KB

Referensi

Woman's World. Diakses pada April 2024. Taking These Common Medications With Your Coffee Could Make Them Less Effective.
Głowacka, K., & Wiela−Hojeńska, A. (2021). Pseudoephedrine—Benefits and risks. International Journal of Molecular Sciences, 22(10), 5146. https://doi.org/10.3390/ijms22105146
Health. Diakses pada April 2024. Medications You Should Never Mix With Coffee.
MDLinx. Diakses pada April 2024. Danger: Don't mix these 8 meds with coffee.
BuzzRx. Diakses pada April 2024. What Medications Should Not Be Taken With Caffeine?
Belayneh, A., & Molla, F. (2020). The Effect of coffee on pharmacokinetic properties of Drugs : a review. BioMed Research International, 2020, 1-11. https://doi.org/10.1155/2020/7909703
Culm-Merdek, K., Von Moltke, L. L., Harmatz, J. S., & Greenblatt, D. J. (2005). Fluvoxamine impairs single‐dose caffeine clearance without altering caffeine pharmacodynamics. BJCP. British Journal of Clinical Pharmacology/British Journal of Clinical Pharmacology, 60(5), 486–493. https://doi.org/10.1111/j.1365-2125.2005.02467.x
MedlinePlus. Diakses pada April 2024. Risedronate.
Oboh, G., Ogunsuyi, O. B., & Olonisola, O. E. (2017). Does caffeine influence the anticholinesterase and antioxidant properties of donepezil? Evidence from in vitro and in vivo studies. Metabolic Brain Disease, 32(2), 629–639. https://doi.org/10.1007/s11011-017-9951-1
RxList. Diakses pada April 2024. Coffee.
Benvenga, S., Bartolone, L., Pappalardo, M., Russo, A., Lapa, D., Giorgianni, G., Saraceno, G., & Trimarchi, F. (2008). Altered intestinal absorption of L-Thyroxine caused by coffee. Thyroid, 18(3), 293–301. https://doi.org/10.1089/thy.2007.0222

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya