Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Obat yang Bisa Memicu Sakit Kepala, Salah Satunya Pil KB

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Anna Shvets)
Intinya sih...
  • Hormon dalam pil KB bisa menyebabkan beberapa efek samping, seperti sakit kepala.
  • Banyak obat yang mengobati sakit kepala juga dapat menyebabkannya, terutama jika dikonsumsi terlalu sering. Ini dikenal sebagai sakit kepala rebound.
  • Banyak orang melaporkan sakit kepala saat menggunakan obat proton pump inhibitor (PPI), obat untuk menurunkan jumlah asam di perut.

Ada banyak alasan yang bisa memicu sakit kepala, misalnya kurang tidur atau stres. Tak hanya itu, beberapa obat-obatan juga bisa menyebabkannya.

Kalau mengalami sakit kepala, tidak ada salahnya untuk mengecek obat-obatan yang kamu konsumsi. Bukan daftar lengkap, berikut ini akan dipaparkan beberapa obat yang dapat menyebabkan efek samping sakit kepala yang perlu kamu ketahui.

1. Pil KB

Selain merupakan jenis kontrasepsi, pil KB juga digunakan untuk mengelola beberapa kondisi seperti jerawat atau sindrom ovarium polikistik. Hormon dalam pil KB bisa menyebabkan beberapa efek samping, seperti sakit kepala.

Sakit kepala cenderung terjadi pada bulan pertama penggunaan KB hormonal. Seharusnya efek ini hilang sekitar 2 sampai 3 bulan meminumnya.

Walaupun biasanya biasanya bisa diatasi dengan pereda nyeri yang dijual bebas, tetapi apabila sakit kepala terus berlanjut atau memburuk, beri tahu dokter. Apabila sakit kepala disebabkan oleh pil KB, dokter mungkin merekomendasikan alternatif non hormonal.

Perlu diingat, walaupun risiko keseluruhannya rendah, tetapi kontrasepsi hormonal bisa meningkatkan risiko pembekuan darah. Ini termasuk gumpalan yang menyebabkan stroke. Sakit kepala yang disertai gejala lain seperti kesulitan berbicara dan kelemahan satu sisi tubuh, ini bisa menandakan stroke. Apabila mengalaminya, segera pergi ke unit gawat darurat terdekat.

2. Obat disfungsi ereksi

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Obat disfungsi ereksi, seperti sildenafil, dapat menyebabkan sakit kepala sebagai efek sampingnya. Contoh lainnya termasuk tadalafil, avanafil, dan vardenafil. Obat-obatan ini juga dikenal sebagai phosphodiesterase-5 inhibitor, dan sakit kepala adalah salah satu efek sampingnya yang paling umum.

Para ahli tidak sepenuhnya memahami mengapa obat-obatan tersebut bisa menyebabkan sakit kepala. Namun, satu teori menunjukkan bahwa perubahan terkait pengobatan pada bahan kimia yang disebut oksida nitrat mungkin berperan. Kabar baiknya, sakit kepala ini biasanya sembuh dengan sendirinya setelah obat keluar dari sistem tubuh.

Beri tahu dokter kalau kamu mengalami sakit kepala setelah minum obat untuk disfungsi ereksi. Dokter mungkin menyarankan pereda nyeri yang dijual bebas untuk sakit kepala sesekali. Kalau sering atau sampai mengganggu fungsi sehari-hari, dokter mungkin akan mencoba perawatan yang berbeda.

3. Dekongestan

Dekongestan seperti pseudoephedrine dan phenylephrine membantu mengobati hidung tersumbat, dan kadang juga digunakan untuk meredakan sakit kepala, khususnya yang disebabkan oleh infeksi sinus. Namun, obat-obatan tersebut bisa menyebabkan sakit kepala sebagai efek samping.

Sakit kepala akibat dekongestan biasanya hilang setelah efek obat mulai hilang. Jika sakit kepala berlanjut setelah kamu berhenti meminumnya, mungkin penyebabnya berbeda.

Konsultasikan dengan dokter kalau sakit kepala tak kunjung hilang atau memburuk. Kalau disertai gejala seperti kesulitan bernapas atau nyeri dada, segera cari bantuan medis. Ini bisa menandakan kamu telah mengonsumsi obat ini terlalu banyak.

4. Penggunaan obat sakit kepala secara berlebihan

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Banyak obat yang mengobati sakit kepala juga dapat menyebabkannya, terutama jika dikonsumsi terlalu sering. Ini dikenal sebagai sakit kepala rebound.

Ada banyak obat sakit kepala yang dapat menyebabkan sakit kepala rebound. Penyebab umumnya adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), asetaminofen, dan kafein (dari pil yang dijual bebas atau minuman berkafein). Contoh lainnya adalah obat triptan.

Sakit kepala rebound cenderung terjadi setelah efek pereda nyeri dari obat habis. Ini mungkin terjadi setiap hari dan mungkin lebih buruk pada pagi hari. Kalau kamu memperhatikan pola sakit kepala ini kembali dan menetap, bicarakan dengan dokter.

Cara terbaik untuk mengobati sakit kepala rebound adalah dengan menghentikan obat yang menyebabkannya. Dokter dapat membantu kamu berhenti meminumnya dengan aman sambil tetap mengelola sakit kepala.

5. Obat tekanan darah

Sakit kepala bisa terjadi setelah kamu minum obat tekanan darah, terutama setelah pertama kali meminumnya. Sakit kepala juga dapat terjadi jika tekanan darah turun terlalu rendah atau mengalami dehidrasi karena kehilangan cairan.

Contoh obat tekanan darah yang dapat menyebabkan sakit kepala meliputi ACE inhibitor, angiotensin II receptor blocker, dan diuretik.

Sakit kepala biasanya akan hilang saat tubuh terbiasa dengan pengobatan. Namun, kalau tak juga hilang atau makin parah, hubungi dokter. 

6. Statin

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Umum digunakan untuk mengobati kolesterol tinggi, contoh obat statin antara lain rosuvastatin, atorvastatin, dan simvastatin. Hingga 1 dari setiap 6 orang yang mengonsumsi statin melaporkan mengalami sakit kepala, paling sering ketika mereka pertama kali mulai meminumnya.

Tidak jelas mengapa statin dapat menyebabkan sakit kepala. Namun, gejalanya biasanya ringan dan sembuh dengan sendirinya. Sampai saat itu, dokter mungkin menyarankan pereda nyeri yang dijual bebas untuk mengatasi efek samping ini.

7. Nitrat

Nitrat adalah jenis obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri dada yang terjadi pada orang dengan penyakit jantung. Obat ini juga juga dikenal sebagai nitrogliserin, yang memperlebar pembuluh darah sehingga darah dapat mengalir lebih mudah ke jantung.

Sakit kepala merupakan efek samping umum dari nitrat. Kamu dapat mengalami sakit kepala ringan hingga sedang segera setelah minum obat, atau mungkin mengalami migrain hebat sekitar 3 hingga 6 jam kemudian. Kamu mungkin juga mengalami mual, muntah, atau kepekaan terhadap cahaya. Sakit kepala mungkin hilang saat tubuh terbiasa dengan obat tersebut.

Jika kamu mengonsumsi nitrat dan mulai mengalami sakit kepala, teruskan minum obat dan konsultasikan dengan dokter. Jangan mencoba mengobati diri sendiri. Obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain, seperti triptan, mungkin tidak aman untuk dikonsumsi saat kamu memiliki kondisi jantung.

8. Proton pump inhibitor

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Banyak orang melaporkan sakit kepala saat menggunakan obat proton pump inhibitor (PPI), obat untuk menurunkan jumlah asam di perut. Contohnya pantoprazole, omeprazole, dan esomeprazole.

Tidak sepenuhnya dipahami kenapa PPI bisa memicu sakit kepala, tetapi ini mungkin lebih sering terjadi pada perempuan dan dengan penggunaan esomeprazole atau lansoprazole.

Umumnya, saran terbaik adalah menggunakan PPI untuk waktu sesingkat mungkin sesuai saran dokter. Kalau mengalami sakit kepala ringan saat meminumnya, itu akan hilang setelah perawatan selesai. Namun, kadang sakit kepala akibat PPI bisa membuat obat ini sulit ditoleransi.

9. Bupropion

Bupropion adalah antidepresan yang mengobati kondisi kesehatan mental seperti depresi, sementara bupropion sediaan sustained-release (tingkat pelepasan obat yang terukur dengan tujuan menjaga konsentrasi obat yang terlepas di saluran cerna pada periode waktu tertentu) digunakan untuk membantu berhenti merokok.

Sakit kepala adalah salah satu efek samping bupropion yang paling sering dilaporkan. Ini termasuk bentuk pelepasan immediate (lepas cepat), sustained, dan extended (memberikan efek setelah beberapa waktu setelah obat diminum).

Sakit kepala akibat bupropion cenderung membaik dari waktu ke waktu saat kamu terbiasa dengan obatnya. Akan tetapi, kalau tidak membaik atau makin parah, beri tahu dokter.

Catatan tambahan, bupropion bukan satu-satunya antidepresan yang bisa menyebabkan sakit kepala. Contoh lainnya adalah selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).

Beberapa obat bisa menyebabkan sakit kepala, seperti pil KB, obat untuk disfungsi ereksi, statin, dan lainnya. Ini biasanya bisa diatasi dengan pereda nyeri yang dijual bebas. Namun, jika tak kunjung hilang atau memburuk, bicarakan segera dengan dokter.

Referensi

"Medicines That Can Cause Headaches." WebMD. Diakses September 2024. 
"Headache Pain? One of These 11 Medications Might Be the Cause." GoodRx. Diakses September 2024. 
"What are the side effects of the birth control pill?" Planned Parenthood. Diakses September 2024. 
Kruuse, Christina, Lars Lykke Thomsen, et al. "The Phosphodiesterase 5 Inhibitor Sildenafil Has No Effect on Cerebral Blood Flow or Blood Velocity, but Nevertheless Induces Headache in Healthy Subjects.” Journal of Cerebral Blood Flow & Metabolism 22, no. 9 (September 1, 2002): 1124–31.
"10 Statin Side Effects You Should Know About." GoodRx. Diakses September 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us