Mengenal Jenis Enzim Pencernaan dan Fungsinya

Di antaranya amilase, maltase, laktase, lipase, dan protease

Enzim pencernaan adalah zat yang membantu tubuh kita mencerna makanan. Mereka disekresikan (dilepaskan) oleh kelenjar ludah dan sel-sel yang melapisi lambung, pankreas, dan usus kecil.

Sekresi dilakukan dengan memecah molekul besar dan kompleks yang membentuk protein, karbohidrat, dan lemak menjadi yang lebih kecil. Ini memungkinkan nutrisi dari makanan mudah diserap ke dalam darah dan dibawa ke seluruh tubuh.

Ada beberapa enzim pencernaan, meliputi amilase, maltase, laktase, lipase, sukrase, dan protease. Yuk, kenali jenis-jenis enzim pencernaan dan fungsinya!

1. Apa itu enzim pencernaan?

Enzim pencernaan dilepaskan ketika kita:

  • Mengantisipasi makanan.
  • Mencium dan merasakan makanan.
  • Mencerna makanan.

Beberapa makanan memerlukan enzim pencernaan tertentu untuk memecah nutrisi spesifik yang dikandungnya.

Berbagai kondisi kesehatan, terutama yang memengaruhi pankreas, dapat menyebabkan kekurangan enzim pencernaan. Ini karena pankreas mengeluarkan beberapa enzim kunci.

Sering kali kekurangan enzim pencernaan dapat diperbaiki dengan mengubah pola makan. Hindari makanan tertentu atau makanan yang mengandung enzim pencernaan alami. Suplemen enzim resep dokter atau yang dijual bebas juga bisa digunakan.

2. Jenis-jenis enzim pencernaan

Mengenal Jenis Enzim Pencernaan dan Fungsinyailustrasi pepaya yang mengandung enzim pencernaan (pexels.com/Pineapple Supply Co.)

Dirangkum dari Verywell Health, masing-masing dari banyak enzim pencernaan yang berbeda menargetkan nutrisi tertentu dan membaginya menjadi bentuk yang akhirnya dapat diserap. Enzim pencernaan yang paling penting adalah:

1. Amilase

Amilase sangat penting untuk mencerna karbohidrat. Enzim ini memecah pati menjadi gula. Amilase disekresikan oleh kelenjar ludah dan pankreas. Pengukuran kadar amilase dalam darah biasanya digunakan sebagai bantuan dalam mendiagnosis berbagai penyakit pankreas atau saluran pencernaan lainnya.

Tingginya kadar amilase dalam darah dapat menandakan kondisi berikut:

  • Penyumbatan atau luka pada saluran pankreas.
  • Kanker pankreas.
  • Pankreatitis akut, yaitu inflamasi pankreas secara tiba-tiba.

Sementara itu, kadar amilase yang rendah dapat mengindikasikan kondisi pankreatitis kronis atau penyakit hati.

2. Maltase

Usus kecil melepaskan maltase, yang bertanggung jawab untuk memecah maltosa (gula malt) menjadi glukosa (gula sederhana). Tubuh menggunakan glukosa untuk energi.

Selama pencernaan, pati sebagian diubah menjadi maltosa oleh amilase. Enzim maltase kemudian mengubah maltosa menjadi glukosa. Gula ini kemudian digunakan dengan segera oleh tubuh atau disimpan di hati sebagai glikogen untuk penggunaan di masa mendatang.

3. Laktase

Laktase, juga disebut lactase-phlorizin hydrolase, adalah enzim yang memecah laktosa, gula yang ditemukan dalam produk susu. Ini mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

Laktase diproduksi oleh sel-sel yang dikenal sebagai enterosit yang melapisi saluran usus. Laktosa yang tidak diserap difermentasi oleh bakteri di usus. Ini dapat menyebabkan gas dan sakit perut.

4. Lipase

Lipase bertanggung jawab untuk pemecahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol (alkohol gula sederhana). Ini diproduksi dalam jumlah kecil oleh mulut dan perut, dan dalam jumlah yang lebih besar oleh pankreas.

5. Protease

Protease (juga disebut peptidase, enzim proteolitik, atau proteinase) adalah enzim pencernaan yang memecah protein menjadi asam amino. Protease juga berperan dalam berbagai proses tubuh, seperti:

  • Pembelahan sel.
  • Pembekuan darah.
  • Fungsi kekebalan.

Protease diproduksi di lambung dan pankreas. Jenis-jenis utama protease adalah:

  • Pepsin: Pepsin disekresikan oleh lambung untuk memecah protein menjadi peptida, atau kelompok asam amino yang lebih kecil. Asam amino tersebut kemudian diserap atau dipecah lebih lanjut di usus kecil.
  • Tripsin: Tripsin terbentuk ketika enzim yang disekresikan oleh pankreas diaktifkan oleh enzim di usus kecil. Tripsin kemudian mengaktifkan enzim pankreas tambahan, seperti karboksipeptidase dan kimotripsin, untuk membantu memecah peptida.
  • Chymotrypsin: Enzim ini memecah peptida menjadi asam amino bebas yang dapat diserap oleh dinding usus.
  • Karboksipeptidase A: Disekresikan oleh pankreas, enzim ini membagi peptida menjadi asam amino individu.
  • Karboksipeptidase B: Disekresi oleh pankreas, enzim ini memecah asam amino basa.

6. Sukrase

Sukrase disekresikan oleh usus kecil, yang mana ia memecah sukrosa (gula dalam gula meja) menjadi fruktosa dan glukosa. Ini adalah gula sederhana yang dapat diserap tubuh.

Sukrase ditemukan di sepanjang vili usus. Ini adalah struktur seperti rambut kecil yang melapisi usus dan menyerap nutrisi ke dalam aliran darah.

Baca Juga: 7 Manfaat Sehat Minum Jus Nanas, dari Pencernaan hingga Imun

3. Defisiensi enzim pencernaan

Beberapa kondisi kesehatan dapat mengganggu sekresi enzim pencernaan dalam mencerna makanan. Beberapa merupakan kondisi genetik yang diturunkan, sementara yang lain berkembang dari waktu ke waktu.

1. Intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa berarti tubuh tidak mampu mencerna laktosa karena produksi laktase yang tidak cukup oleh usus kecil. Saat mengonsumsi produk susu, orang dengan intoleransi laktosa akan mengalami perut kembung, diare, sakit perut, dan gas.

Ada beberapa jenis intoleransi laktosa, yaitu:

  • Defisiensi laktase kongenital (alaktasia kongenital): Bentuk intoleransi laktosa bawaan yang langka. Ini terjadi ketika bayi baru lahir tidak dapat memecah laktosa dalam ASI atau susu formula. Bayi akan diare parah jika tidak diberi susu alternatif bebas laktosa. Defisiensi laktase kongenital disebabkan oleh mutasi pada gen LCT yang memberikan instruksi untuk membuat enzim laktase.
  • Laktase non-persisten: Jenis umum dari intoleransi laktosa yang beberapa orang mengembangkannya saat dewasa. Ini memengaruhi sekitar 65% orang, dan itu disebabkan oleh penurunan ekspresi (aktivitas) gen LCT, seperti dilansir MedlinePlus. Gejala biasanya mulai 30 menit hingga dua jam setelah makan atau minum susu. Kebanyakan orang dengan laktase non-persisten mempertahankan beberapa tingkat aktivitas laktase dan dapat terus memasukkan sejumlah kecil laktosa dalam makanan mereka. Ini mungkin dalam bentuk keju atau yoghurt karena keduanya cenderung ditoleransi lebih baik daripada susu segar.
  • Intoleransi laktosa sekunder: Ini berkembang ketika produksi laktase berkurang karena penyakit yang dapat merusak usus kecil. Penyakit ini termasuk penyakit seliak atau penyakit Crohn, serta penyakit atau cedera lain yang memengaruhi dinding usus.

2. Insufisiensi pankreas eksokrin

Pankreas menghasilkan enzim pencernaan utama amilase, protease, dan lipase. Orang dengan insufisiensi pankreas eksokrin (EPI) memiliki kekurangan enzim-enzim tersebut. Akibatnya, mereka tidak dapat mencerna makanan dengan baik, terutama lemak.

Kondisi kesehatan yang memengaruhi pankreas dan berhubungan dengan EPI adalah:

  • Pankreatitis kronis.
  • Fibrosis kistik.
  • Kanker pankreas.

Menambahkan dari Johns Hopkins Medicine, gejala defisiensi dapat menyebabkan malnutrisi dan iritasi gastrointestinal. Gejala umumnya dapat meliputi:

  • Sakit perut atau kram perut.
  • Kembung.
  • Diare.
  • Gas.
  • Tinja berminyak.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.

4. Makanan sumber enzim pencernaan

Mengenal Jenis Enzim Pencernaan dan Fungsinyailustrasi makanan sumber enzim pencernaan (unsplash.com/Jakub Kapusnak)

Berbagai makanan, khususnya buah-buahan tropis dan sayur fermentasi secara alami mengandung tinggi enzim pencernaan yang dapat membantu mempercepat pencernaan nutrisi tertentu.

Beberapa contoh makanan tinggi enzim pencernaan (yang paling baik dimakan dalam kondisi segar) antara lain:

  • Nanas (protease, yaitu bromelain).
  • Pepaya (protease, yaitu papain).
  • Kiwi (proteases, yaitu actinidain)
  • Mangga (amilase).
  • Pisang (amilase, glukosidase).
  • Madu mentah (amilase, diastase, invertase, protease).
  • Alpukat (lipase).
  • Kefir (lipase, laktase, protease).
  • Makanan fermentasi seperti kimci dan sauerkraut (lipase, protease).
  • Miso (laktase, lipase, protease, amilase).
  • Jahe (protease, yaitu zingibain).

5. Suplemen enzim pencernaan

Orang yang tidak memiliki jumlah enzim pencernaan yang cukup atau yang ingin mendukung pencernaan yang sehat harus mempertimbangkan untuk melengkapi enzim pencernaan. Ini bisa dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang, atau bisa juga mengonsumsi suplemen nutrisi di bawah pantauan dokter.

Suplemen enzim pencernaan bisa dikonsumsi dalam bentuk pil, bubuk, dan cairan yang bersumber dari hewan, tumbuhan, atau mikroba. Terdapat suplemen enzim pencernaan resep, ada pula yang dijual bebas.

Suplemen enzim resep direkomendasikan untuk kondisi yang memengaruhi fungsi pankreas, seperti pankreatitis kronis atau kanker pankreas. Terapi penggantian enzim yang paling umum dan satu-satunya yang diatur Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) adalah terapi penggantian enzim pankreas (PERT). PERT adalah obat yang diresepkan dokter yang mencakup amilase, lipase, dan protease. Ini membantu memecah karbohidrat, lemak, dan protein.

Sementara itu, suplemen enzim yang dijual bebas umumnya tidak diregulasi lembaga pengawas obat dan makanan. Belum ada penelitian berkualitas tinggi tentang suplemen enzim yang dijual bebas, sehingga sulit untuk mengetahui efektivitasnya.

Berikut ini beberapa enzim tambahan yang tidak memerlukan resep:

  • Suplemen laktase yang dapat membantu orang-orang dengan intoleransi laktosa untuk menyerap produk susu. Biasanya ini tersedia dalam bentuk tablet atau obat tetes.
  • Bromelain adalah enzim protease yang kuat dari buah atau batang nanas yang tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, atau bubuk dan dapat membantu pencernaan protein.
  • Papain dari pepaya dapat membantu mencerna protein, dan bentuk bubuk bisa digunakan sebagai pelunak daging.

Seperti suplemen lainnya, sebaiknya konsultasikan terlebih dulu dengan dokter sebelum mulai mengonsumsinya, walaupun suplemen dijual bebas tanpa resep. Ini penting untuk memastikan keamanannya.

Enzim pencernaan adalah zat yang membantu tubuh kita dalam mencerna makanan. Mereka disekresikan oleh kenjar ludah dan sel-sel yang melapisi lambung, pankreas, dan usus kecil.

Beberapa orang dapat mengalami defisiensi enzim pencernaan, dan ini terkait dengan berbagai kondisi kesehatan. Banyak dari kondisi kesehatan ini berhubungan dengan pankreas.

Kamu dapat mengobati defisiensi enzim pencernaan dengan mengubah pola makan dan/atau mengonsumsi suplemen enzim yang diresepkan atau dijual bebas. Sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen enzim, atau suplemen apa pun, konsultasikan terlebih dulu dengan dokter untuk memastikan keamanannya.

Baca Juga: 7 Bakteri Baik bagi Tubuh dan Sistem Pencernaan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya