11 Jenis Sakit Leher, Kenali Perbedaannya

Nyeri leher bisa bersumber dari otot, saraf, atau sendi

Apakah kamu sering terganggu oleh sakit leher? Kalau iya, kamu bukan cuma satu-satunya.

Para ahli memperkirakan bahwa 7 dari 10 orang akan mengalami sakit leher pada suatu saat dalam hidup, mengutip Harvard Health Publishing. Akan tetapi, kalau kamu meminta masing-masing orang untuk mendeskripsikan sakit leher yang mereka rasakan, kamu mungkin akan mendapatkan cerita yang berbeda-beda dari setiap orang.

Dengan menjelaskan secara jelas gejala leher spesifik, atau kombinasi gejala, kamu dapat membantu dokter menentukan apa yang salah dan bagaimana cara membantu. Berikut ini jenis nyeri atau sakit leher yang paling umum.

1. Nyeri otot

Ketegangan otot, keseleo, dan robekan adalah salah satu penyebab paling umum dari nyeri leher.

Jaringan otot yang sehat terdiri dari banyak serat otot yang digabungkan menjadi satu otot. Di dalam masing-masing serat ini terdapat kumpulan miofibril yang menampung protein kontraktil yang melakukan mekanisme kontraksi otot yang sebenarnya.

Dijelaskan dalam laman Pain Consultants of West Florida, ketika otot terlalu tegang, robekan kecil dapat terbentuk di satu atau lebih lapisan jaringan ikat ini, sehingga melemahkan otot dan menyebabkan nyeri. Makin buruk ketegangan otot, makin buruk pula peradangan pada otot, sehingga menyebabkan lebih banyak pembengkakan, nyeri, dan masa pemulihan lebih lama.

Seiring waktu, otot leher dan bahu yang tegang dan terkilir dapat menimbulkan simpul keras (trigger point), yang terasa sakit saat disentuh dan menyebabkan nyeri lebih lanjut.

2. Kejang otot

11 Jenis Sakit Leher, Kenali Perbedaannyailustrasi nyeri leher (pexels.com/Kindel Media)

Ini adalah pengencangan otot leher yang kuat dan tiba-tiba. Leher mungkin sakit dan terasa tegang atau terdapat simpul otot, dan kamu mungkin kesulitan atau tidak bisa menoleh.

Menurut Harvard Health Publishing, saat kamu bangun dengan leher kaku dan nyeri, kemugkinan besar itu adalah kejang otot. Kejang otot dapat disebabkan oleh cedera otot, tetapi dapat juga terjadi sebagai respons terhadap masalah cakram tulang belakang atau saraf, atau bahkan stres emosional. Namun, sering kali tidak ada penyebab yang jelas.

3. Sakit kepala

Sakit kepala yang berhubungan dengan leher paling sering dirasakan di bagian belakang kepala dan leher bagian atas dan biasanya disebabkan oleh ketegangan atau kejang otot.

Sakit kepala yang berhubungan dengan leher biasanya nyerinya terasa tumpul, bukan nyeri tajam atau menusuk. Leher mungkin juga terasa kaku atau nyeri. Menggerakan leher akan memperburuknya.

4. Nyeri sendi facet

11 Jenis Sakit Leher, Kenali Perbedaannyailustrasi nyeri leher (freepik.com/wayhomestudio)

Sendi facet adalah tempat di kolom vertebral di mana dua vertebra yang berdekatan bertemu. Cedera akut atau degradasi rematik pada sendi ini dapat menyebabkan nyeri yang digambarkan sebagai nyeri yang dalam, tajam, dan nyut-nyutan.

Biasanya nyeri memburuk ketika tekanan diterapkan pada sendi facet dengan gerakan leher, dan pada pagi hari atau setelah tidak aktif dalam waktu lama. Rasa sakit ini juga bisa menjalar ke bahu atau punggung atas, menyebarkan rasa tidak nyaman ke seluruh tubuh bagian atas.

5. Nyeri saraf

Nyeri saraf di leher sangat sulit digambarkan. Setiap vertebra berfungsi sebagai titik keluar bagi satu atau lebih saraf yang bercabang dari sumsum tulang belakang. Peradangan atau kerusakan anatomi di dekat titik keluar ini dapat menjepit, mengenai, atau mengiritasi akar saraf, menyebabkan nyeri yang dapat digambarkan sebagai rasa sakit yang tajam atau tumpul, cepat berlalu atau terus-menerus, dan disertai sensasi terbakar atau rasa kesemutan.

Tergantung pada saraf yang terlibat, nyeri dapat menjalar ke lengan atau bahkan ke tangan dan dapat diperburuk oleh gerakan umum atau gerakan tertentu.

Baca Juga: 16 Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadai

6. Nyeri alih

11 Jenis Sakit Leher, Kenali Perbedaannyailustrasi sakit leher (freepik.com/freepik)

Nyeri alih (referred pain) adalah nyeri pada salah satu bagian tubuh yang dipicu oleh adanya masalah pada bagian tubuh lainnya.

Misalnya, nyeri leher yang memburuk saat beraktivitas mungkin mengindikasikan adanya masalah jantung, sedangkan nyeri leher yang terjadi saat kamu makan mungkin berasal dari masalah pada kerongkongan.

7. Nyeri tulang

Kebanyakan sakit leher muncul karena cedera dan penyakit pada struktur jaringan lunak tulang belakang leher. Namun, ada kemungkinan tulang itu sendiri juga terasa nyeri.

Sakit dan nyeri tekan pada tulang belakang leher jauh lebih jarang terjadi dibandingkan dengan sakit leher pada jaringan lunak, tetapi memerlukan perhatian medis segera karena dapat menandakan masalah kesehatan yang lebih serius.

Selain itu, nyeri tulang bisa menjadi tanda kelemahan atau patah tulang, yang mengganggu kestabilan tulang belakang leher dan dapat membahayakan sumsum tulang belakang.

8. Nyeri leher aksial

11 Jenis Sakit Leher, Kenali Perbedaannyailustrasi sakit leher (pexels.com/Kindel Media)

Jenis nyeri leher yang paling umum adalah nyeri aksial, disebut juga nyeri mekanis. Nyeri aksial terfokus pada satu bagian atau daerah leher dan tidak berpindah atau menjalar.

Biasanya nyerinya terasa tumpul, pegal, atau berdenyut, tetapi bisa juga tajam atau menyengat. Gejala dapat meningkat dengan gerakan tertentu atau postur tubuh yang buruk, mengutip dari laman Spine-health.

Ketegangan otot leher dan/atau cedera ligamen merupakan penyebab khas nyeri leher aksial. Sumber nyeri leher aksial lainnya mencakup berbagai mekanisme yang berhubungan dengan degenerasi atau trauma tulang belakang, termasuk degenerasi diskus serviks, disfungsi sendi facet, atau patah tulang belakang.

9. Nyeri radikuler

Nyeri radikuler dapat terjadi ketika akar saraf di tulang belakang leher meradang, sehingga menyebabkan nyeri menjalar ke sepanjang saraf, hingga ke bahu, lengan, dan/atau tangan.

Nyeri radikuler melibatkan saraf, dan nyeri saraf bisa terasa seperti terbakar atau tersengat listrik. Rasa sakitnya bisa bertambah parah dengan gerakan dan postur tertentu. Biasanya dialami hanya pada satu sisi tubuh, tetapi bisa juga terjadi pada kedua sisi tubuh.

Jika nyeri radikuler berasal dari tulang belakang leher, ini biasanya disebabkan oleh degenerasi tulang belakang, seperti ketika akar saraf teriritasi oleh pertumbuhan tulang yang berlebihan, yang disebut osteofit, atau herniasi diskus serviks.

Lokasi nyeri radikuler umumnya dianggap mengikuti pola dermatomal (area kulit yang dilayani oleh satu sel saraf). Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa nyeri radikuler tidak selalu mengikuti pola ini (Chiropractic & Osteopathy, 2009)

10. Nyeri mielopati

11 Jenis Sakit Leher, Kenali Perbedaannyailustrasi sakit leher (pixabay.com/nastya_gepp)

Ketika sumsum tulang belakang di leher tertekan, nyeri mielopati dapat terjadi. Meskipun nyeri mielopati dapat terjadi pada tingkat kompresi yang menyebabkan nyeri leher, tetapi gejalanya sering kali terletak jauh di bawah leher atau tempat kompresi, seperti di kaki. 

11. Nyeri funikular

Nyeri funikular adalah jenis nyeri lain yang berhubungan dengan sumsum tulang belakang dan dapat terjadi ketika saluran asendens sumsum tulang belakang—saluran spinothalmik atau kolom posterior—terkompresi atau teriritasi.

Nyeri funikular cenderung muncul sebagai rasa pegal, berdenyut, atau dingin pada salah satu anggota badan, seperti tungkai atau batang tubuh. Bisa juga terasa seperti sengatan listrik dan mirip dengan nyeri radikuler (linu panggul) yang menjalar ke kaki.

Terkadang, nyeri funikular kadang terjadi ketika leher tertekuk ke depan, yang dikenal sebagai fenomena Lhermitte, dan mengakibatkan nyeri dengan sensasi terbakar membakar yang dapat menjalar ke tulang belakang dan/atau ke lengan atau kaki (The Cervical Spine, 5th Edition).

Kalau kamu mengalami salah satu jenis sakit leher yang dijelaskan di atas, segeralah temui dokter. Walaupun sakit leher yang kamu alami mungkin merupakan kondisi yang terisolasi, tetapi ada kemungkinan bahwa sakit leher sebenarnya merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius.

Bahkan, jika rasa sakitnya terisolasi, dokter dapat membantu mendiagnosis penyebab rasa sakit dan membantu merencanakan perawatan untuk menanganinya.

Baca Juga: 8 Penyebab Nyeri Leher yang Paling Umum

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya