Pulpitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatan

Bisa sebabkan sakit gigi parah dan kondisi darurat gigi

Pulpa adalah jaringan lunak bagian dalam gigi yang berisi saraf, pembuluh darah, dan jaringan ikat. Pulpa memasok nutrisi dan darah ke lapisan luar gigi yang keras untuk menjaganya tetap sehat.

Pulpitis adalah peradangan pada pulpa. Biasanya ini terjadi ketika ada iritasi di dalam gigi. Pulpitis dapat menyebabkan sakit gigi yang parah dan kondisi darurat gigi.

1. Penyebab

Berdasarkan sebuah tinjauan sistematis dalam jurnal PLoS One tahun 2016, penyebab pulpitis yang paling umum adalah ketika bakteri mengiritasi pulpa melalui area kerusakan gigi, termasuk karies gigi.

Penyebab lain dari peradangan pulpa meliputi:

  • Kebiasaan menggemeretakkan gigi.
  • Trauma atau cedera pada gigi.
  • Prosedur gigi invasif berulang.

Iritan-iritan di atas biasanya pertama-tama menyebabkan pulpitis yang reversibel. Jika pulpa terus meradang, pulpitis menjadi ireversibel, yang pada akhirnya dapat menyebabkan pulpa mati.

2. Jenis

Pulpitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi dokter gigi memeriksa pasien dengan pulpitis (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Ada dua jenis pulpitis yang diklasisifikasikan berdasarkan tingkat infeksinya:

  • Pulpitis reversibel: Pada tahap awal ini, pulpitis masih dapat dibalikkan (reversibel) jika dokter gigi segera memperbaiki gigi yang terdampkan dan menutupnya dengan tambalan.
  • Pulpitis ireversibel: Pada tahap ini, inflamasi menjadi lebih parah dan gigi tidak dapat dipulihkan. Jaringan pulpa seiring waktu akan mati. Ini disebut nekrosis pulpa.

3. Gejala

Gejala pulpitis reversibel

  • Sensitivitas terhadap makanan atau minuman manis.
  • Nyeri tajam.
  • Sensitivitas terhadap dingin yang berlangsung selama beberapa detik.
  • Gigi tidak terasa sakit saat diketuk.

Gejala pulpitis ireversibel

  • Nyeri spontan.
  • Nyeri intens.
  • Sensitivitas terhadap panas.
  • Sensitivitas terhadap dingin yang berlangsung selama lebih dari 30 detik.
  • Nyeri ketika gigi diketuk.
  • Pembengkakan di sekitar gigi dan gusi.
  • Bau mulut.
  • Demam.
  • Rasa sakit yang bergerak.
  • Sulit menemukan mana gigi yang sebetulnya merupakan sumber sakit.

Saat peradangan berkembang di gigi, pulpa bisa mati. Ini dapat terjadi pada kasus pulpitis ireversibel, dan setelah ini terjadi, rasa sakit akan berhenti. Gigi tidak akan sensitif lagi terhadap panas atau dingin, tetapi mungkin masih terasa sakit saat diketuk.

Gigi kemudian dapat terinfeksi dan menyebabkan abses. Abses akan mengangkat gigi ke dalam soket. Gigi mungkin terasa lebih tinggi dari gigi lainnya saat kamu menggigit, seperti dilansir WebMD.

Baca Juga: 5 Jenis Tambalan Gigi, Mana yang Terbaik Buatmu?

4. Diagnosis

Pulpitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi rontgen gigi (pexels.com/Cedric Fauntleroy)

Dokter gigi dapat mendiagnosis pulpitis dari gejala, pemeriksaan gigi, dan mungkin rontgen gigi. Dalam beberapa kasus, dokter gigi dapat melakukan tes lain, seperti:

  • Tes sensitivitas: Dokter gigi akan memeriksa untuk melihat apakah rangsangan dingin atau panas menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.
  • Tes ketuk gigi: Dokter gigi mengetuk gigi dengan lembut dengan instrumen ringan untuk memeriksa tingkat peradangan.
  • Tes elektrik pulpa: Dokter gigi dapat menggunakan alat untuk mengirimkan muatan listrik kecil ke pulpa. Jika kamu bisa merasakan muatannya, pulpa merespons secara normal dan pulpitis mungkin reversibel.

Tes-tes di atas dapat membantu dokter gigi untuk menentukan tingkat kerusakan dan mungkin menyelamatkan pulpa.

5. Perawatan

Perawatan akan tergantung pada apakah pulpitis reversibel atau ireversibel.

Apabila reversibel, rasa sakit dan ketidaknyamanan akan hilang setelah penyebab peradangan yang mendasarinya diobati. Jika disebabkan oleh gigi berlubang atau gigi patah, maka dokter gigi bisa memperbaiki gigi untuk melindungi pulpa. Pulpa seharusnya pulih dan kembali ke keadaan normal dan sehat setelah dokter gigi menghilangkan sumber iritasi.

Dalam kasus pulpitis ireversibel, artinya ada sesuatu yang merusak saraf yang tidak dapat diperbaiki, dan peradangan pada pulpa tidak dapat dipulihkan.

Dokter gigi biasanya akan melakukan perawatan saluran akar untuk menghilangkan pulpa yang sekarat. Sebagai alternatif, dokter gigi dapat mencabut seluruh gigi, meskipun ini biasanya bukan pengobatan lini pertama jika dokter gigi dapat menyelamatkan gigi.

Dokter gigi tidak akan merekomendasikan antibiotik sistemik sebagai pengobatan untuk pulpitis ireversibel. Ini karena antibiotik tidak akan mengurangi rasa sakit dan tidak menyembuhkan saraf di dalam gigi.

6. Potensi komplikasi

Pulpitis: Gejala, Penyebab, Diagnosis, Perawatanilustrasi penyebab sakit gigi saat bangun tidur (pixabay.com/Engin_Akyurt)

Dilansir Cleveland Clinic, pulpitis yang tidak diobati dapat menyebar, menyebabkan infeksi atau abses. Ini dapat menyebabkan:

  • Nyeri.
  • Demam.
  • Pembengkakan pada kelenjar leher.

Jika area tersebut terinfeksi, maka dapat menyebar ke tulang rahang (osteomielitis) dan jaringan lunak di kepala, leher, dan dada. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat mengancam jiwa.

Temui dokter gigi jika kamu merasakan sakit di mulut. Apabila kamu menderita pulpitis, mengobatinya sejak dini dapat membantu mencegah pulpitis menjadi ireversibel. 

Kebersihan mulut yang baik adalah cara terbaik untuk mencegah pulpitis. Caranya adalah dengan:

  • Sikat gigi dua kali sehari.
  • Flossing setiap hari.
  • Kunjungi dokter gigi untuk pembersihan dan pemeriksaan rutin setiap enam bulan.
  • Mengenakan night guard jika kamu sering menggemeretakkan gigi pada malam hari.

Juga, pastikan untuk segera memberi tahu dokter gigi jika mengalami sakit gigi atau sensitivitas.

Baca Juga: Gusi Turun (Resesi Gingiva): Penyebab, Gejala, Perawatan

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya