Oksitosin, Hormon yang Dilepaskan saat Berpelukan dan Orgasme

Oksitosin merupakan hormon alami yang mengatur segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi perempuan maupun laki-laki, termasuk saat persalinan dan menyusui, serta aspek perilaku penting lainnya. Umumnya, perempuan memiliki kadar oksitosin yang lebih tinggi dibanding laki-laki.
Hormon oksitosin disintesis di inti hipotalamus, kemudian disimpan dalam kelenjar pituitari dan disekresikan melalui aliran darah. Kelenjar pituitari merupakan kelenjar endokrin kecil seukuran kacang polong yang letaknya di dasar otak, di bawah hipotalamus.
Oksitosin juga berperan dalam pengobatan beberapa masalah kesehatan, seperti depresi, kecemasan, dan masalah pencernaan.
Hormon ini punya beberapa julukan, seperti "hormon asmara", "hormon cinta", atau "cuddling hormone" karena berkaitan dengan kepercayaan, empati, gairah seksual, dan pembangun hubungan. Kadar oksitosin juga meningkat saat berpelukan dengan seseorang dan saat orgasme
1. Bagaimana oksitosin memengaruhi otak?
Setelah diproduksi oleh hipotalamus, oksitosin disekresikan ke dalam aliran darah oleh kelenjar pituitari. Dari sana, oksitosin diarahkan ke sumsum tulang belakang atau bagian otak lainnya, tergantung tujuan utamanya.
Berkat hormon ini, kita mendapatkan perasaan hangat dan tenang setiap kali bersama orang yang kita sayangi. Makin lama kita terlibat dalam hal-hal menyenangkan, maka makin banyak oksitosin yang diproduksi.
Oksitosin juga berkaitan dengan hormon serotonin dan dopamin. Ketiga neurotransmiter ini digolongkan sebagai "hormon bahagia”. Bersama-sama, ketiganya bekerja sebagai tim untuk membuatkita merasa bersemangat. Setiap kali kita bersama orang yang kita sayangi, otak akan melepaskan ketiga hormon ini.