Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Anak Kereta dan Pekerja WFH, Hati-hati Varises Mengintai

ilustrasi perjalanan dengan kereta. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
ilustrasi perjalanan dengan kereta. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Intinya sih...
  • Pekerja WFH dan pengguna kereta harian memiliki risiko varises karena minim gerak.
  • Berdiri atau duduk lama meningkatkan risiko varises hingga 50 persen.
  • Untuk mencegah varises, kamu bisa melakukan aktifitas fisik yang teratur, terutama yang bisa memperkuat otot-otot kaki.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat pandemi COVID-19, bekerja dari rumah atau work from home (WFH) menjadi kebiasaan baru yang dijalani banyak orang. Hari-hari dihabiskan duduk berjam-jam di depan layar, dengan ruang gerak yang terbatas.

Meski pandemi telah berakhir, tetapi kebiasaan ini mungkin masih terbawa hingga sekarang. Banyak pekerja yang tetap WFH sebagian waktu dalam seminggu, tanpa sadar mempertahankan pola hidup minim gerak yang dapat memperlambat sirkulasi darah di kaki. Kondisi inilah yang menjadi salah satu faktor pemicu varises.

Begitu juga bagi para pengguna kereta, risiko ini makin besar ketika harus berdiri terlalu lama dalam perjalanan. Posisi berdiri statis membuat pembuluh darah di kaki bekerja ekstra keras memompa darah kembali ke jantung. Tanpa disadari, kombinasi antara gaya hidup pasca COVID-19 yang minim gerak dan kebiasaan berdiri lama di transportasi umum bisa memicu atau memperparah varises, masalah pembuluh darah yang sering diremehkan.

Kenapa anak kereta dan pekerja WFH berisiko mengembangkan varises?

Dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular RS Pondok Indah, dr. Charley Dokma Tua Simanjuntak, Sp.B, Subsp. B.V.E.(K). (IDN Times/Misrohatun)
Dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular RS Pondok Indah, dr. Charley Dokma Tua Simanjuntak, Sp.B, Subsp. B.V.E.(K). (IDN Times/Misrohatun)

Varises adalah kondisi pembuluh darah vena yang membengkak, membesar, dan menonjol tepat di bawah permukaan kulit.

Secara klinis, varises dapat dilihat dari pembuluh darah yang tampak biru, berkelok-kelok, berukuran besar, dan selalu tampak jelas. Pada banyak kasus, kondisi ini dapat memburuk seiring waktu.

Umumnya, varises paling sering terlihat pada kaki karena adanya tekanan di pembuluh darah bagian bawah tubuh saat berdiri atau berjalan. Hal ini merupakan salah satu gejala dari penyakit insufisiensi kena kronis (IVK).

Dijelaskan oleh dokter spesialis bedah subspesialis bedah vaskular RS Pondok Indah, dr. Charley Dokma Tua Simanjuntak, Sp.B, Subsp.B.V.E.(K), berdiri atau duduk lama meningkatkan risiko varises hingga 50 persen. Dengan banyaknya lemak di perut, pembuluh darah akan terbebani untuk mengalirkan darah ke bagian bawah tubuh.

Cara mencegah varises

Untuk mencegah varises, kamu bisa melakukan aktifitas fisik yang teratur, terutama yang bisa memperkuat otot-otot kaki, seperti jalan kaki yang terukur dengan memperhatikan waktu, jarak juga denyut jantung agar bisa terpantau. Bisa juga dengan berenang atau bersepeda.

"Hindari berdiri atau duduk statis tanpa ada perubahan selama lebih dari satu jam. Jadi kalau memang terpaksa, misalnya kerja di kantor, sedang rapat, naik pesawat atau naik mobil yang tidak bisa berubah posisi, lakukan kontraksi otot betis secara berkala dengan jinjit-jinjit," dr. Charley memberikan tips.

Tips untuk anak kereta

Aktivitas penumpang KRL (ANTARA FOTO/Fauzan)
Aktivitas penumpang KRL (ANTARA FOTO/Fauzan)

Langkah pencegahan di atas mungin sulit berlaku untuk masyarakat yang berdiri di kereta selama kurang lebih satu jam karena jauhnya jarak antara rumah dan tempat bekerja. Di sana mereka berimpitan sehingga tidak ada ruang untuk melakukan kontraksi otot.

Sebagai gantinya, anak kereta alias anker bisa melakukan olahraga untuk memperkuat otot kaki guna menghindari varises. Opsi lain adalah dengan menggunakan stoking kompresi untuk mencegah darah menumpuk di kaki.

Stoking akan menekan otot kaki, sehingga darah terpaksa harus pulang ke atas, tidak menumpuk di kaki. Mekanisme ini akan mengurangi tekanan darah vena di bagian bawah tubuh dengan sangat signifikan.

Mempertahankan indeks massa tubuh (IMT) di bawah 25 juga dapat mengurangi tekanan intraabdominal dan beban pada sistem vena ekstremitas bawah (bagian tubuh bawah). Asal tahu saja, setiap penurunan bobot tubuh sebanyak 5 kilogram, maka kamu dapat mengurangi tekanan vena hingga 20 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us