Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Penyakit Kronis Ini Bisa Muncul Bila Kamu Terus Menghirup Debu

ilustrasi bersin (healthline.com)

Kamu tidak bisa menghindari kenyataan bahwa setiap hari kita selalu menghadapi debu. Entah itu di rumah atau di jalanan. Beruntungnya hidung kita memiliki rambut-rambut halus yang berfungsi untuk menyaring udara.

Bernama silia, rambut halus yang tumbuh di dalam hidung ini bertugas menangkal debu serta kotoran lain yang terbawa di udara. Sayangnya, silia tidak bisa sepenuhnya menyaring udara-udara kotor tersebut. Sebagai contoh, kondisi khusus seperti erupsi gunung berapi yang menyebarkan debu vulkanik tidak bisa ditangkal sepenuhnya oleh rambut hidung tersebut.

Menghirup udara kotor dalam jumlah banyak dan paparan terus-menerus bakal menyebabkan gangguan kesehatan pada sistem pernapasan. Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul akibat terlalu banyak menghidup debu atau udara kotor.

1. Asma

ilustrasi asma (nypost.com)

Dilansir Badan Kesehatan Dunia (WHO), asma adalah gangguan kesehatan pernapasan jangka panjang yang menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Penderitanya akan sering mengalami gejala seperti batuk, susah bernapas, hingga sesak dada, dan gejala-gejala tersebut bisa dipicu dengan menghirup udara yang banyak mengandung partikel debu dan kotoran.

2. Silikosis

ilustrasi hasil rontgen penderita silicosis (trinitasgroup.com.au)

Silikosis berasal dari nama "silika", substansi yang sering ditemukan di batu, pasir, hingga tanah lihat. National Health Service (NHS) mendefinisikan silikosis sebagai penyakit paru-paru jangka panjang yang diakibatkan oleh menghirup kristal silika dalam jumlah besar.

Bila tidak segera ditangani, silikosis dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan tuberkulosis, gangguan jantung, hingga penyakit ginjal.

3. Pneumokoniosis

ilustrasi masalah paru-paru (medicalnewstoday.com)

Mirip silikosis, pneumokoniosis muncul akibat terlalu banyak menghirup udara yang berpartikel debu dan menyebabkan kerusakan pada paru-paru. Dilansir John Hopkins Medicine, ada beberapa tipe pneumokoniosis. Salah satunya adalah paru-paru hitam yang muncul karena menghirup udara dengan debu batu bara.

4. Reaksi alergi

ilustrasi bersin (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Beberapa orang di dunia ini memiliki alergi terhadap debu. American College of Allergy, Asthma, & Immunology melansir, umumnya di dalam debu tersebut terdapat organisme super kecil yang tak bisa dilihat oleh mata dan organisme itulah yang menyebabkan gangguan kesehatan.

Selain gejala seperti bersin, mata gatal dan berair, hingga gatal-gatal, alergi debu juga bisa memicu asma dan kondisi kulit eksem.

5. Bronkitis

ilustrasi bronkitis (avancecare.com)

Bronkitis dikenal sebagai infeksi yang terjadi pada jalur pernapasan menuju paru-paru hingga menyebabkan peradangan. NHS menjelaskan bila bronkitis menyebabkan adanya produksi lendir yang berlebihan di paru-paru.

Lendir yang tujuannya adalah menangkap debu dan partikel lainnya itu akhirnya tak bisa ditangani oleh tubuh dan secara otomatis dicoba untuk dikeluarkan dengan cara batuk.

6. Emfisema

ilustrasi paru-paru coklat (myhealth1st.com.au)

Emfisema adalah penyakit kronis pada sistem pernapasan akibat adanya kerusakan pada alveolus, kantong udara kecil yang ada di paru-paru. Paparan asap rokok, debu lingkungan, dan polusi udara dalam jangka lama adalah penyebab utama terjadinya masalah ini. Mengingat emfisema tidak bisa disembuhkan dan hanya bisa diredakan, kamu perlu mewaspadainya.

7. Asbestosis

ilustrasi masalah paru-paru (nicholllaw.com)

Asbestosis adalah salah satu bentuk dari kanker paru-paru. Mayo Clinic menyebutkan bahwa penyakit ini timbul karena seseorang banyak menghirup asbestos. Butuh jangka waktu lama untuk mengembangkan penyakit ini, yaitu sekitar 10 sampai 40 tahun. 

Untuk gejalanya, penderitanya akan mengalami kesulitan dalam bernapas, batuk kering, sesak, sampai adanya perubahan pada bentuk pada ujung jari, yaitu menjadi lebih lebar dan bundar.

Tampak sepele, ternyata debu bisa berpotensi bahaya bagi kesehatan. Terlepas dari upaya mencegah COVID-19, menggunakan masker adalah solusi terbaik untuk mengurangi debu yang masuk ke dalam pernapasanmu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us