Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mgen, Penyakit Menular Seksual yang Jarang Diketahui

ilustrasi infeksi menular seksual pada laki-laki (freepik.com/Racool_studio)
Intinya sih...
  • Mycoplasma genitalium, atau disingkat Mgen, adalah bakteri yang menyebar melalui kontak seksual.
  • Bakteri ini tergolong dalam kategori bakteri IMS, walaupun belum "sepopuler" beberapa IMS lainnya.
  • Pengobatan Mgen mengalami perubahan karena bakteri penyebabnya dengan cepat menjadi resistan/kebal terhadap pengobatan biasa.

Dalam topik kesehatan global, isu-isu seputar penyakit menular seksual atau infeksi menular seksual (IMS) sering mendapat sorotan besar. Namun, di antara daftar IMS yang lebih dikenal—seperti sifilis, HIV, dan gonore—ada satu penyakit yang mungkin kurang dikenal, yaitu Mgen.

Walaupun namanya mungkin kurang dikenal, tetapi mengenalinya tetap penting karena peningkatan kasus yang tercatat. Yuk, kenali IMS ini lebih lanjut!

1. Apa itu Mgen?

Mycoplasma genitalium, atau disingkat Mgen, adalah bakteri yang menyebar melalui kontak seksual. Bakteri ini tergolong dalam kategori bakteri IMS, walaupun belum "sepopuler" beberapa IMS lainnya.

Salah satu alasan utama kurangnya kesadaran tentang Mgen adalah sulitnya mendeteksi bakteri ini secara tepat. Gejalanya juga tidak pasti atau bahkan tidak muncul sama sekali, sehingga banyak yang terinfeksi tidak menyadarinya.

Itulah alasan kenapa Mgen bisa menjadi ancaman serius karena bisa menyebar tanpa terdeteksi dan menyebabkan komplikasi kesehatan serius.

2. Gejala

ilustrasi bakteri Mycoplasma genitalium (phil.cdc.gov/CDC/Antibiotic Resistance Coordination and Strategy Unit/Jennifer Oosthuizen)

Mycoplasma genitalium digambarkan sebagai patogen yang tersembunyi, sehingga kebanyakan orang tidak menunjukkan gejala apa pun yang terlihat.

Penelitian yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa 94,4 persen laki-laki dan 56,2 persen perempuan yang terkena Mgen tidak mengalami gejala dan sembuh dari infeksi tanpa pengobatan apa pun.

Jika muncul, gejalanya mirip IMS lain seperti klamidia atau gonorea, yang terkadang dapat menyebabkan kesalahan diagnosis dan pengobatan yang tertunda.

Untuk laki-laki, Mgen paling sering menyebabkan kondisi yang disebut uretritis, yaitu infeksi pada uretra atau saluran kemih. Sekitar 15–25 persen kasus uretritis di Amerika Serikat berhubungan dengan Mgen.

Gejalanya meliputi:

  • Buang air kecil yang menyakitkan atau terbakar.
  • Penis gatal.
  • Keluarnya uretra. 

Untuk perempuan, Mgen paling sering dapat menyebabkan kondisi, seperti:

  • Servisitis.
  • Vaginosis bakterialis.
  • Penyakit radang panggul.
  • Persalinan prematur.
  • Aborsi spontan (kematian janin sebelum 20 minggu). 

3. Komplikasi

Bagi banyak orang yang tidak menunjukkan gejala, Mgen kemungkinan akan sembuh tanpa komplikasi sementara atau jangka panjang.

Dalam beberapa kasus, seseorang bisa mengalami infeksi yang terus-menerus.

kamu mungkin mengalami infeksi yang terus-menerus. Menurut sebuah tinjauan ilmiah, sekitar 9 persen orang mengalami infeksi yang berlangsung lebih dari 7 bulan.

Jika tidak diobati, perempuan berpotensi mengalami masalah kesuburan karena peradangan kronis, pembengkakan, dan jaringan parut pada saluran tuba. Ini mungkin timbul akibat penyakit radang panggul atau gejala lainnya.

Penelitian lebih lanjut perlu masih terus dilakukan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terkait konsekuensi jangka panjang dari Mgen yang tidak diobati.

4. Diagnosis

ilustrasi laki-laki berkonsultasi dengan ahli andrologi (freepik.com/pressfoto)

Tidak ada tes darah yang disetujui untuk mendiagnosis Mgen. Tes amplifikasi asam nukleat atau nucleic acid amplification test (NAAT) adalah tes standar untuk diagnosis.

NAAT menggunakan sampel urine dan usap dari uretra, pembukaan penis, bagian leher rahim, atau vagina, dan memberikan hasil dalam 24 hingga 48 jam.

Jika NAAT tidak tersedia, penyedia layanan kesehatan mungkin akan mendiagnosis Mgen hanya berdasarkan fakta bahwa uretritis atau servisitis bersifat persisten atau berulang. Studi menunjukkan bahwa 40 persen kasus pada laki-laki yang baru lahir dan hingga 30 persen pada perempuan yang baru lahir disebabkan oleh Mgen.

5. Pengobatan

Pengobatan Mgen mengalami perubahan karena bakteri penyebabnya dengan cepat menjadi resistan/kebal terhadap pengobatan biasa.

Pengobatan andalan dulunya adalah antibiotik dosis tunggal azitromisin. Namun, pengobatan yang lebih lama biasanya diperlukan.

Obat-obatan baru seperti pristinamycin, solithromycin dan sitafloxacin sedang dicoba. Namun, meluasnya penggunaan obat-obatan baru ini—terutama jika pasien tidak menyelesaikan pengobatannya, sehingga bakteri penyebab Mgen tidak sepenuhnya terbasmi—akan menyebabkan resistansi obat lebih lanjut.

Jika kamu didiagnosis dengan Mgen, pasangan seksual kamu juga perlu mendapat pengobatan.

6. Pencegahan

ilustrasi kondom (unsplash.com/Reproductive Health Supplies Coalition)

Mengingat tingginya risiko komplikasi yang terkait dengan Mgen, pencegahan menjadi kunci utama dalam mengatasi penyebaran bakteri ini.

Langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil termasuk menggunakan kondom saat berhubungan seksual dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, terutama jika kamu aktif secara seksual dengan beberapa orang.

Penting juga untuk memahami bahwa Mgen tidak selalu terdeteksi dalam tes rutin IMS. Oleh karena itu, penting untuk berbicara dengan dokter jika kamu mengalami gejala atau merasa berisiko terinfeksi.

Walaupun kurang dikenal dibanding IMS lainnya, tetapi Mgen adalah ancaman serius bagi kesehatan seksual yang tidak boleh diabaikan. Kesadaran tentang penyakit ini, gejala-gejalanya, serta langkah-langkah pencegahan dan pengobatannya sangat penting untuk mengurangi penyebaran dan risiko komplikasi yang terkait.

Referensi:

Microbiology, Juli 2019. Mycoplasma genitalium: A Review.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Maret 2024. Sexually Transmitted Infections Treatment Guidelines.
Infectious Diseases in Obsterics and Gynecology, April 2016. Mycoplasma genitalium: An Overlooked Sexually Transmitted Pathogen in Women?
Infection and Drug Resistance, September 2017. Mycoplasma genitalium infections: current treatment options and resistance issues.
Patient.
Diakses pada Maret 2024. Mycoplasma Genitalium.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Rifki Wuda Sudirman
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us