Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenali Gejala Trikomoniasis, Jenis Infeksi Menular Seksual

ilustrasi perempuan menggunakan toilet (vecteezy.com/bestyy38105321)
Intinya sih...
  • Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis dan menyebar melalui hubungan seks.
  • Perempuan lebih mungkin mengalami gejala dibandingkan laki-laki, termasuk bengkak, gatal, keputihan berbau, flek, nyeri saat kencing.
  • Laki-laki biasanya hanya menunjukkan sedikit gejala setelah terinfeksi, seperti keluarnya cairan dari penis dan nyeri saat buang air kecil.

Trikomoniasis adalah jenis penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Penyakit ini menyebar dari orang ke orang lewat hubungan seks.

Biasanya orang dengan trikomoniasis tidak menunjukkan gejala apa pun. Akan tetapi, perempuan yang terinfeksi lebih mungkin mengalami gejala dibandingkan dengan laki-laki.

Jika mengalami gejala, biasanya akan muncul dalam waktu 5–28 hari setelah terinfeksi.

Selain itu, gejala trikomoniasis pada perempuan dan laki-laki bisa berbeda. Yuk, kenali gejala trikomoniasis agar kamu tahu kapan harus ke dokter!

1. Gejala trikomoniasis pada perempuan

ilustrasi parasit Trichomonas vaginalis (flickr.com/robertdavila)

Pada perempuan, trikomoniasis melibatkan area vagina dan sekitarnya. Bisa juga memengaruhi leher rahim atau serviks. Jika tidak diobati, gejala-gejala ini bisa berkelanjutan.

Dilansir Planned Parenthood, gejala umum trikomoniasis meliputi:

  • Bengkak dan gatal di dalam dan sekitar vagina.
  • Keluarnya keputihan yang tampak berbusa dan berbau tidak sedap.
  • Bercak atau flek.
  • Rasa ingin kencing yang lebih sering.
  • Nyeri atau sensasi terbakar saat kencing.

Beberapa perempuan mungkin merasa tidak nyaman saat berhubungan seks. Sakit perut bagian bawah merupakan gejala yang jarang terjadi, menambahkan dari Office on Women's Health.

2. Gejala trikomoniasis pada laki-laki

ilustrasi infeksi menular seksual pada laki-laki (freepik.com/Racool_studio)

Kebanyakan laki-laki hanya menunjukkan sedikit gejala atau bahkan tidak ada sama sekali setelah terinfeksi. Umumnya gejala trikomoniasis pada laki-laki tergolong ringan dan hanya berlangsung dalam waktu singkat.

Area infeksi yang paling umum pada laki-laki adalah uretra, saluran di dalam penis yang membawa urine dan sperma ke luar tubuh.

Gejala trikomoniasis yang paling umum menyerang laki-laki adalah:

  • Keluarnya cairan dari penis.
  • Dorongan untuk kencing yang lebih sering.
  • Nyeri atau sensasi terbakar saat buang air kecil.

Beberapa laki-laki mungkin mengalami sensasi terbakar setelah ejakulasi.

Jika pasangan seksualmu menunjukkan gejala trikomoniasis, kemungkinan besar kamu juga terinfeksi meski tidak ada gejala apa pun.

3. Apakah gejala cuma bisa muncul pada alat kelamin?

ilustrasi perempuan menutup hidung dan mulutnya (pexels.com/Mohammad Husaini)

Parasit Trichomonas vaginalis secara umum diketahui bertahan hidup di dalam dan sekitar vagina dan uretra pada perempuan dan di uretra pada laki-laki. Jadi, parasit ini biasanya tidak berhubungan dengan infeksi pada anggota tubuh lainnya seperti anus atau mulut.

Ada juga laporan kasus trikomoniasis yang menyebabkan infeksi pada mulut dan tenggorokan, meskipun sangat jarang. Gejalanya bisa berupa iritasi, sensasi terbakar, dan nyeri di area yang terdampak, Verywell Health melansir.

4. Diagnosis dan pengobatan

ilustrasi konsultasi dokter (IDN Times/Mardya Shakti)

Diagnosis trikomoniasis bisa dilakukan dengan beberapa cara:

  • Pemeriksaan panggul.
  • Tes usap (swab) dengan kapas untuk mengambil sampel cairan dari vagina untuk memeriksa keberadaan parasit.
  • Tes laboratorium, seperti tes DNA atau kultur cairan. Tes kultur menggunakan urine atau swab dari vagina. Parasit tersebut kemudian dibiarkan tumbuh di laboratorium. Diperlukan waktu hingga satu minggu agar parasit dapat tumbuh hingga terlihat.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan positif trikomoniasis, kamu kemungkinan juga perlu menjalani tes penyakit seksual lainnya.

Trikomoniasis bisa dengan mudah diobati dengan satu atau dua antibiotik, yaitu metronidazole dan tinidazole. Keduanya biasanya berupa pil dan dikonsumsi dalam dosis tunggal.

Kalau kamu mendapat pengobatan trikomoniasis, pasangan kamu juga harus diobati. Jangan berhubungan seks hingga kamu dan pasangan menyelesaikan antibiotik dan tidak mengalami gejala.

5. Pencegahan

ilustrasi kondom (pexels.com/cottonbro studio)

Cara terbaik untuk mencegah trikomoniasis (dan penyakit menular seksual lainnya) adalah dengan tidak melakukan hubungan seks vagina, oral, atau anal. Namun, jika kamu aktif secara seksual, kamu bisa meminimalkan risiko dengan cara ini:

  • Pakai kondom: Kondom adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit menular seksual. Pastikan kondom dipakai sebelum penis menyentuh vagina, mulut, atau anus.
  • Lakukan tes: Pastikan kamu dan pasangan menjalani tes penyakit menular seksual. 
  • Setia pada satu pasangan: Risiko kamu terkena penyakit menular seksual meningkat seiring dengan jumlah pasangan yang kamu miliki.
  • Hindari douching: Douching menghilangkan beberapa bakteri normal pada vagina yang melindungi kamu dari infeksi. Ini dapat meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual.
  • Tidak menyalahgunakan alkohol atau menggunakan narkoba: Minum terlalu banyak alkohol atau menggunakan narkoba bisa meningkatkan perilaku berisiko dan dapat menempatkan kamu pada risiko pelecehan seksual dan kemungkinan paparan penyakit menular seksual.

Apabila kamu curiga terinfeksi trikomoniasis atau mengalami beberapa gejala yang sudah disebutkan tadi, segera lakukan tes di fasilitas kesehatan terdekat. Jika trikomoniasis tidak diobati, menurut Organisasi Dunia (WHO), kamu berisiko lebih tinggi terkena HIV jika kamu tertular HIV.

Kalau kamu HIV positif dan terkena infeksi trikomoniasis, kamu bisa meningkatkan risiko menularkan HIV ke pasangan seks. Perempuan dengan HIV sangat direkomendasikan untuk menjalani pemeriksaan trikomoniasis setidaknya setahun sekali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rulianu Rifti
EditorRulianu Rifti
Follow Us