Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Timbulnya Rasa Kesemutan, Kondisi Medis Juga Berpengaruh!

ilustrasi kesemutan (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)
Intinya sih...
  • Rasa kesemutan disebabkan oleh tekanan pada saraf akibat posisi tubuh yang tidak berubah lama
  • Kerusakan pada kulit seperti frostbite dan herpes zoster juga dapat menyebabkan rasa kesemutan
  • Beberapa kondisi medis seperti diabetes, migrain, dan kekurangan nutrisi juga dapat menjadi penyebab gejala kesemutan

Rasa kesemutan adalah sensasi yang sering kita rasakan di tangan, kaki, lengan, atau kaki kita. Biasanya, rasa kesemutan ini bersifat sementara dan hilang dengan sendirinya. Namun, ada juga beberapa kondisi yang bisa menyebabkan rasa kesemutan yang berkepanjangan atau sering terjadi. Apa saja penyebabnya? Mari kita simak bersama.

1. Tekanan pada saraf

ilustrasi duduk bersila (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu penyebab paling umum dari rasa kesemutan adalah tekanan pada saraf. Hal ini dapat terjadi karena posisi tubuh yang tidak berubah lama, seperti duduk bersila atau tertidur di atas lengan. Tekanan ini bisa mengganggu aliran darah dan sinyal saraf ke bagian tubuh yang terkena. Akibatnya, kita merasakan sensasi seperti jarum-jarum menusuk atau mati rasa. Untuk mengatasi hal ini, kita cukup mengubah posisi tubuh atau menggerakkan bagian tubuh yang kesemutan.

2. Kerusakan kulit

ilustrasi radang pada tangan yang bisa menimbulkan kesemutan (flickr.com/Crispin Semmens)

Penyebab lain dari rasa kesemutan adalah kerusakan pada kulit. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh ruam, peradangan, atau luka. Contohnya adalah frostbite dan herpes zoster. Frostbite adalah kondisi di mana kulit dan jaringan di bawahnya membeku karena terpapar suhu dingin yang ekstrem. Herpes zoster adalah infeksi virus yang menyerang saraf dan menyebabkan ruam melepuh yang gatal dan menyakitkan. Kedua kondisi ini bisa merusak saraf dan menyebabkan rasa kesemutan.

3. Kondisi medis

ilustrasi migrain (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Rasa kesemutan bisa menjadi gejala dari beberapa kondisi medis yang berhubungan dengan saraf atau otak. Contohnya adalah diabetes, migrain, Raynaud, multiple sclerosis, neuropati, kejang, stroke, dan mini stroke. Kondisi-kondisi ini dapat mengganggu aliran darah atau sinyal saraf ke bagian tubuh yang terkena.

Misalnya, diabetes dapat merusak saraf dan pembuluh darah di kaki dan tangan, sehingga menyebabkan rasa kesemutan. Migrain bisa menyebabkan rasa kesemutan di wajah atau tangan karena perubahan aliran darah di otak. Yang terakhir, stroke bisa menyebabkan rasa kesemutan karena kerusakan otak yang menghambat komunikasi dengan bagian tubuh lainnya.

4. Kekurangan nutrisi

ilustrasi nutrisi (commons.wikimedia.org/Biswarup Ganguly)

Nutrisi yang penting untuk kesehatan saraf adalah vitamin B12, kalium, kalsium, dan natrium. Kekurangan nutrisi ini menyebabkan rasa kesemutan, karena nutrisi ini berperan dalam pembentukan sel darah merah, keseimbangan cairan dan elektrolit, pengiriman sinyal saraf, dan pembentukan tulang dan gigi. Misalnya, kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan anemia pernisiosa, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat membuat cukup sel darah merah.

Hal ini akan menyebabkan rasa kesemutan, lemas, pusing, atau sesak napas. Kekurangan kalium juga akan menyebabkan rasa kesemutan, kelemahan otot, kram, aritmia, atau penurunan tekanan darah karena gangguan keseimbangan elektrolit. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan rasa kesemutan, kejang, nyeri tulang, atau osteoporosis karena gangguan pembentukan tulang dan gigi.

5. Paparan racun

ilustrasi racun yang dihasilkan dari sengatan lebah (commons.wikimedia.org/Hadi)

Racun yang bisa mempengaruhi saraf adalah gigitan atau sengatan hewan, merkuri dan racun lain yang terdapat dalam makanan laut. Paparan racun ini akan menyebabkan rasa kesemutan, luka bakar, rambut rontok, atau kanker. Misalnya, gigitan atau sengatan hewan, seperti lebah, ular, laba-laba, atau kalajengking, dapat menyebabkan rasa kesemutan di sekitar luka karena racun yang masuk ke aliran darah.

Gejala kesemutan memang terkadang mengganggu aktivitas kita. Mungkin selama ini yang kita tahu, penyebab gejala kesemutan hanyalah duduk sila terlalu lama. Namun, kenyataannya bukan hanya itu. Ada banyak faktor-faktor yang menyebabkan gejala kesemutan ini terjadi, semoga dengan mengetahui penyebab gejala kesemutan ini, kita bisa meminimalisir munculnya gejala ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us