Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sering Tertukar, Ini Perbedaan Flu dan Pilek yang Sebenarnya

Seorang laki-laki menutupi batuk dengan siku bagian dalam.
ilustrasi gejala flu (pexels.com/Edward Jenner)
Intinya sih...
  • Pilek dan flu memiliki perbedaan gejala yang penting untuk dikenali agar perawatannya tepat.
  • Flu cenderung menimbulkan gejala lebih berat dan berisiko menyebabkan komplikasi serius.
  • Keduanya bisa dicegah dengan cara yang sama, seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak dengan orang sakit.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat bangun tidur, kamu merasa tidak enak badan, bersin-bersin, batuk, bagan pegal, hingga menggigil. Jika mengalaminya, kamu mungkin bertanya-tanya apakah kamu sakit pilek atau batuk?

Banyak orang tidak bisa membedakan pilek (common cold atau selesma) dan flu (influenza). Padahal, penting untuk tahu perbedaan antara keduanya. Mengenali gejala sejak awal membantu kamu mengambil langkah yang tepat.

Jadi, bagaimana sebenarnya cara membedakan flu dan pilek? Terus baca artikel ini sampai habis, ya!

Pilek vs flu, mirip tetapi tidak sama

Apa itu pilek?

Pilek adalah infeksi virus pada saluran pernapasan bagian atas, mulai dari hidung, tenggorokan, sinus, hingga saluran kecil seperti trakea dan bronkus. Sekitar 30–50 persen kasus pilek disebabkan oleh rhinovirus, meski sebenarnya ada lebih dari 200 jenis virus yang bisa memicunya.

Pilek mudah menular dari satu orang ke orang lain. Masa inkubasinya berkisar 1–7 hari, dan biasanya berlangsung 7–10 hari. Namun, tergantung jenis virusnya, pilek bisa bertahan hingga dua minggu. Meski sering bikin tidak nyaman, tetapi pilek umumnya dianggap sebagai penyakit pernapasan ringan.

Apa itu flu?

Influenza, atau yang lebih dikenal sebagai flu, juga merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan. Bedanya, flu bisa menyerang saluran pernapasan atas maupun bawah, dan gejalanya biasanya lebih berat dibanding pilek.

Flu menular dengan cepat, dengan masa inkubasi 1–4 hari. Lama sakit bisa bervariasi, dari sekitar lima hari hingga dua minggu, tergantung tingkat keparahannya. Pada sebagian orang, flu bahkan bisa berkembang menjadi penyakit serius dan berpotensi fatal.

Cara membedakan gejala flu dan pilek

GejalaFluPilek
Awal muncul gejalaTiba-tiba.Bertahap.
DemamSuhu tubuh sekitar 37,8 derajat Celcius atau lebih, berlangsung selama 3–4 hari.Suhu tubuh di bawah 37,8 derajat Celcius.
BatukBatuk kering, tanpa dahak. Tidak ada lendir yang keluar. Sering terasa dalam dan berat. Bisa membuat dada atau tenggorokan nyeri.Batuk kering, tetapi dangkal dan berulang-ulang. Suaranya seperti “tercekik”. Lebih mengganggu daripada menyakitkan. Sering membuat tenggorokan terasa gatal atau teriritasi.
Sakit kepalaGejala dominan.Jarang.
Nyeri ototUmum, kadang parah.Tidak umum atau kalaupun terjadi sifatnya ringan.
Kelelahan dan kelemahanBerlangsung sekitar 2–3 mingguSangat ringan dan singkat.
Kecapekan ekstremSalah satu keluhan utama dan merupakan gejala awalTidak terjadi.
Ketidaknyamanan di dadaUmum.Tidak umum atau kalaupun terjadi sifatnya ringan.
Hidung tersumbatKadang.Umum.
BersinKadang.Gejala khas.
Sakit tenggorokanKadang.Umum.
Mual dan muntahUmum pada anak-anak, jarang pada orang dewasa. Terkadang disertai diare dan nyeri perut pada anak-anak.Jarang, kalapun terjadi sifatnya ringan.
Tingkat keparahan gejalaSedang hingga parah.Ringan.

Komplikasi

Seorang perempuan mengalami gejala pilek dan hidung tersumbat.
ilustrasi pilek (freepik.com/ benzoix)

Pilek biasanya tidak menimbulkan masalah serius. Namun, pada orang dengan asma, pilek bisa meningkatkan risiko terjadinya serangan asma. Sebaliknya, flu dapat berujung pada komplikasi berat, seperti pneumonia atau infeksi bakteri.

Setiap tahunnya, komplikasi akibat flu menyebabkan ribuan orang harus dirawat di rumah sakit, bahkan berujung pada kematian.

Sebagian besar orang pulih dari flu dalam hitungan beberapa hari hingga dua minggu. Gejala pilek, yang umumnya lebih ringan, biasanya memuncak dalam 2–3 hari, lalu berangsur membaik dalam waktu satu hingga dua minggu.

Pengobatan pilek dan flu

Pilihan perawatan untuk pilek dan flu sebenarnya hampir sama. Bedanya, flu yang lebih berat kadang butuh penanganan tambahan.

Perawatan umum untuk keduanya:

  • Istirahat cukup dan mengatasi gejala sesuai yang muncul.
  • Demam biasanya ditangani dengan acetaminophen (parasetamol).
  • Gejala lain seperti batuk, hidung tersumbat, mual, atau sakit tenggorokan bisa diredakan dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi dan obat bebas khusus pilek atau flu.

Obat-obatan:

  • Obat bebas biasanya berupa kombinasi beberapa zat: parasetamol, ibuprofen, obat supresan batuk, dan dekongestan.
  • Untuk flu yang lebih parah, dokter kadang meresepkan obat antivirus golongan neuraminidase inhibitor seperti oseltamivir, peramivir, atau zanamivir.

Cara rumahan:

  • Memperbanyak asupan vitamin C dan zink.
  • Penggunaan humidifier atau terapi/mandi uap hangat.
  • Berkumur dengan air garam.
  • Kompres hangat untuk meredakan hidung tersumbat atau sakit kepala.
  • Madu, lemon, jahe, dan bahan alami lain.

Namun, penting diingat bahwa cara rumahan hanya membantu meredakan gejala, bukan menyembuhkan penyakitnya. Karena itu, sebaiknya tetap berkonsultasi dengan dokter, terutama jika terkena flu.

Pencegahan

Flu dan pilek sama-sama bisa dicegah, walapun kenyataannya tidak selalu mudah, terutama jika kamu tinggal di lingkungan padat, di mana hampir mustahil untuk benar-benar menghindari kontak dengan benda-benda yang disentuh orang yang sedang pilek atau flu.

Cara pencegahannya pada dasarnya sama untuk keduanya, yaitu dengan fokus pada mengurangi risiko tertular. Caranya dengan:

  • Cuci tangan dengan benar dan teratur.
  • Hindari kontak dekat dengan orang yang sedang sakit, maupun benda yang mereka sentuh.

Langkah ini terbukti paling efektif untuk menekan kemungkinan infeksi virus penyebab pilek maupun flu.

Selain itu, vaksin flu tahunan yang selalu diperbarui juga menjadi cara penting untuk mencegah atau mengurangi risiko tertular influenza. Sayangnya, hingga kini belum ada vaksin untuk melawan lebih dari 200 jenis virus yang bisa menyebabkan pilek.

Kapan harus berkonsultasi dengan dokter?

Seorang pasien perempuan berkonsultasi dengan dokter perempuan.
ilustrasi konsultasi dokter (vecteezy.com/Sakda Intawiphan)

Jika kamu sudah mengalami gejala pilek atau flu, penting untuk segera menghubungi dokter bila disertai gejala berat ini:

  • Demam yang menetap: Demam lebih dari tiga hari bisa menjadi tanda infeksi bakteri lain yang perlu ditangani.
  • Nyeri saat menelan: Radang tenggorokan akibat pilek atau flu biasanya hanya menimbulkan rasa tidak nyaman ringan. Namun, bila nyerinya parah, bisa jadi itu strep throat (radang tenggorokan) yang membutuhkan perawatan dokter.
  • Batuk yang tak kunjung reda: Jika batuk berlangsung lebih dari dua hingga tiga minggu, bisa jadi itu bronkitis yang mungkin memerlukan antibiotik. Batuk menetap juga bisa disebabkan oleh postnasal drip, sinusitis, atau asma.
  • Hidung tersumbat dan sakit kepala berkepanjangan: Pilek atau alergi yang menyebabkan sumbatan sinus bisa berkembang menjadi sinusitis. Jika ada nyeri di sekitar mata dan wajah disertai lendir kental setelah seminggu, kemungkinan ada infeksi bakteri yang mungkin memerlukan antibiotik. Meski begitu, sebagian besar sinusitis tidak butuh antibiotik.

Kondisi darurat yang perlu penanganan segera

Pada orang dewasa, tanda bahayanya meliputi:

  • Nyeri dada hebat.
  • Sakit kepala berat.
  • Sesak napas.
  • Pusing.
  • Bingung.
  • Muntah terus-menerus.

Pada anak-anak, tanda darurat tambahan meliputi:

  • Sulit bernapas atau napas cepat.
  • Kulit kebiruan.
  • Tidak cukup minum cairan.
  • Lesu dan tidak responsif seperti biasa.
  • Sangat rewel atau tampak kesakitan.
  • Gejala sempat membaik lalu tiba-tiba memburuk.
  • Demam disertai ruam.

Pilek dan flu sama-sama penyakit pernapasan akibat virus berbeda. Perbedaan utamanya, flu cenderung menimbulkan gejala lebih berat serta berisiko menyebabkan komplikasi serius hingga perlu dirawat di rumah sakit.

Sebagian besar kasus pilek maupun flu gejalanya ringan dan bisa ditangani di rumah. Namun, penting untuk tetap waspada terhadap tanda bahaya, terutama pada orang dengan risiko komplikasi lebih tinggi.

Sudah lebih paham mengenai gejala pilek dan flu, jangan salah lagi, ya!

Referensi

"Cold vs. Flu: Differences, Similarities." MedicineNet. Diakses September 2025.

"Cold versus flu symptoms: How to spot the difference." Health Partners. Diakses September 2025.

"How to tell the difference between a cold and influenza." Queensland Health. Diakses September 2025.

"What is the difference between cold and flu?" Medical News Today. Diakses September 2025.

"Flu or Cold Symptoms?" WebMD. Diakses September 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Nuruliar F
3+
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us

Latest in Health

See More

Sering Tertukar, Ini Perbedaan Flu dan Pilek yang Sebenarnya

29 Sep 2025, 06:39 WIBHealth