Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Gula Pasir dan Sirop Jagung, Mana yang Lebih Aman?

Gula pasir.
ilustrasi gula pasir (pixabay.com/Bruno)
Intinya sih...
  • Gula pasir berasal dari tebu, sirop jagung dari pati jagung. Keduanya tidak mengandung nutrisi selain kalori.
  • Baik gula pasir maupun sirop jagung memberikan efek hampir sama pada tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah yang sama.
  • Produsen makanan lebih sering menggunakan sirop jagung karena biaya dan kemudahan penggunaan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Dalam dunia kuliner dan industri makanan, gula pasir dan sirop jagung menjadi dua pemanis yang paling sering dipakai, mulai dari minuman kemasan, roti, camilan, sampai saus. Walau berasal dari bahan baku yang berbeda, tetapi kedua jenis gula ini sering memicu pertanyaan: apakah salah satunya lebih sehat atau lebih baik bagi tubuh?

Menariknya, meski proses produksinya berbeda jauh, tetapi cara kerja gula pasir dan sirop jagung di dalam tubuh sangat mirip. Setelah dicerna, tubuh tidak bisa membedakan keduanya. Artinya, perbedaan terbesarnya ada pada cara pembuatan dan penggunaannya dalam industri, bukan pada efeknya pada kesehatan ketika dikonsumsi dalam jumlah yang sama. Yuk, kita bahas lebih dalam supaya kamu tahu perbedaannya.

1. Apa itu gula pasir dan sirop jagung?

Gula pasir berasal dari tanaman tebu dan tersusun atas sukrosa, yaitu molekul yang terdiri dari satu glukosa dan satu fruktosa yang terikat erat. Sementara itu, sirop jagung dibuat dari pati jagung dan pada dasarnya mengandung glukosa. Ketika diproses menjadi high-fructose corn syrup (HFCS), komposisinya berubah menjadi campuran glukosa dan fruktosa yang tidak terikat. Perbedaan struktur kecil ini memengaruhi cara tubuh memetabolisme masing-masing jenis pemanis.

2. Apakah ada perbedaan kandungan gizi?

Baik gula dari tebu maupun jagung sama-sama tidak menawarkan apa pun selain kalori. Keduanya memberikan sekitar 4 kalori per gram.

Keduanya tidak mengandung serat, protein, vitamin, atau mineral yang berarti. Glukosa dan fruktosa di dalamnya juga dipecah dengan cepat oleh tubuh dan dipakai atau disimpan dengan cara yang hampir sama. 

Beberapa orang berpendapat bahwa gula tebu yang kurang diproses mengandung mineral dalam jumlah sangat kecil. Namun, jumlahnya begitu minim hingga tidak memberikan manfaat kesehatan.

3. Apakah dampaknya pada kesehatan berbeda?

Sirop jagung sebagai pemanis.
ilustrasi sirop jagung sebagai pemanis (freepik.com/freepik)

Gula pasir dan sirop jagung memberikan efek yang hampir sama pada tubuh. Jika dikonsumsi dalam jumlah yang sama, tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk. Konsumsi berlebihan dari kedua pemanis ini dapat meningkatkan risiko:

  • Kenaikan berat badan.
  • Perlemakan hati.
  • Gula darah tinggi dan resistansi insulin.
  • Penyakit jantung.
  • Kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi.

Masalah sebenarnya bukan jenis pemanisnya, melainkan jumlah gula tambahan yang dikonsumsi setiap hari. Karena itu, alih-alih fokus pada sumbernya, jauh lebih penting untuk mengurangi konsumsi gula tambahan dari mana pun asalnya.

Gula tambahan banyak ditemukan dalam minuman manis, dessert, sereal manis, produk bakery, hingga camilan olahan. Bahkan, pemanis yang terdengar lebih “alami” seperti madu atau agave tetap bisa memberi efek serupa jika dikonsumsi berlebihan. Rekomendasi umumnya adalah membatasi gula tambahan hingga maksimal 6 persen dari total kalori harian.

4. Kenapa produsen makanan lebih sering menggunakan sirop jagung?

Alasan utamanya adalah biaya dan kemudahan penggunaan. Sirop jagung lebih murah dibandingkan gula tebu. Bentuknya yang cair juga membuatnya lebih mudah dicampur dalam minuman dan makanan olahan. Selain itu, HFCS stabil, konsisten, mudah diangkut, dan cocok untuk produksi massal.

5. Apa pemanis yang paling sehat?

Pemanis yang paling sehat sebenarnya berasal dari buah asli. Gula alami pada buah dibarengi dengan serat, vitamin, mineral, antioksidan, dan berbagai senyawa baik lainnya.

Menggunakan buah atau jus buah 100 persen sebagai pemanis dianggap pilihan yang lebih baik oleh banyak ahli gizi. Di luar itu, semua jenis gula tambahan—baik gula tebu, sirop jagung, madu, maupun agave—pada dasarnya hampir sama dalam hal efeknya pada tubuh.

Kunci utamanya bukan memilih antara gula pasir atau sirop jagung, tetapi mengendalikan jumlah gula tambahan yang masuk setiap hari. Bacalah label nutrisi dengan teliti, waspadai gula tersembunyi, dan upayakan tetap berada dalam batas konsumsi harian yang dianjurkan.

Referensi

"Cane Sugar vs. Corn Syrup: Which Is the Healthier Sweetener." Endeavor Health. Diakses pada November 2025.

"Cane Sugar vs. Corn Syrup." Today. Diakses pada November 2025.

"Cane Sugar vs. High-Fructose Corn Syrup: Which Is the Healthier Sweetener?" Verywell Health. Diakses pada November 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

Perbedaan Gula Pasir dan Sirop Jagung, Mana yang Lebih Aman?

04 Des 2025, 16:06 WIBHealth