Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Stroke Iskemik dan Hemoragik, Mana yang Lebih Bahaya?

ilustrasi stroke (IDN Times/Novaya Siantita)
ilustrasi stroke (IDN Times/Novaya Siantita)
Intinya sih...
  • Stroke iskemik dan stroke hemoragik adalah penyebab utama kematian dan disabilitas di seluruh dunia.
  • Penyebab kerusakan otak pada stroke iskemik dan stroke hemoragik berbeda. Begitu juga dengan faktor risikonya.
  • Stroke hemoragik dianggap lebih berbahaya daripada stroke iskemik.

Stroke merupakan penyebab utama kematian dan disabilitas di seluruh penjuru dunia. Stroke terjadi akibat terganggunya aliran darah ke berbagai bagian otak. Aliran darah yang berkurang dapat menyebabkan kematian jaringan otak. 

Ada dua jenis stroke yang paling umum: stroke iskemik dan stroke hemoragik.

Stroke iskemik adalah jenis yang paling umum, yang terjadi saat gumpalan darah menyumbat pembuluh darah, sedangkan stroke hemoragik terjadi saat pembuluh darah di otak pecah.

Baik stroke iskemik maupun stroke hemoragik adalah keadaan darurat medis yang memerlukan penanganan medis secepat mungkin.

Kenali perbedaan antara stroke iskemik dan stoke hemoragik secara mendalam di bawah ini.

1. Penyebab

Perbedaan utama antara stroke iskemik dan stoke hemoragik adalah penyebab yang mendasari kerusakan otak.

Pada stroke iskemik, kerusakan disebabkan oleh kurangnya suplai darah. Sementara itu, pada stroke hemoragik, kerusakan disebabkan oleh pendarahan ke dalam jaringan otak.

Keduanya merupakan keadaan darurat medis dan memerlukan perhatian medis segera untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan meningkatkan peluang keberhasilan penanganan.

2. Faktor risiko

Stroke iskemik dan stroke hemoragik memiliki faktor penyebab yang sedikit berbeda.

Faktor risiko stroke iskemik

  • Tekanan darah tinggi.

  • Kolesterol tinggi.

  • Merokok.

  • Obesitas.

  • Diabetes.

  • Asupan alkohol tinggi.

Faktor risiko stroke hemoragik

  • Penumpukan protein yang disebut amiloid di arteri.

  • Kolesterol LDL atau trigliserida tinggi.

  • Merokok.

  • Penyakit hati kronis.

  • Menjalani terapi antiplatelet ganda.

  • Penyalahgunaan obat-obatan, seperti kokain, heroin, amfetamin, dan efedrin.

  • Perdarahan mikro serebral.

  • Jenis kelamin laki-laki.

  • Usia lanjut.

  • Memiliki tumor otak.

3. Gejala

ilustrasi gejala stroke (IDN Times/Novaya Siantita)
ilustrasi gejala stroke (IDN Times/Novaya Siantita)

Stroke dapat menyebabkan berbagai gejala, tergantung area otak mana yang mengalaminya.

Gejala stroke iskemik dan hemoragik bisa serupa, tetapi stroke hemoragik lebih mungkin menyebabkan sakit kepala yang tiba-tiba atau parah. Namun, secara keseluruhan, gejala stroke iskemik dan hemoragik serupa karena keduanya mengurangi aliran darah ke bagian otak.

Gejala yang biasanya muncul, meliputi:

  • Mati rasa atau kelemahan pada satu sisi tubuh atau wajah.

  • Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan.

  • Kebingungan.

  • Kesulitan berjalan, kurangnya koordinasi, atau kehilangan keseimbangan.

  • Pusing.

  • Sakit kepala parah.

4. Pengobatan

Pengobatan stroke iskemik dan stroke hemoragik cenderung berbeda.

  • Stroke iskemik

Jika pasien sampai di rumah sakit dalam waktu 4,5 jam setelah serangan stroke, mereka mungkin menerima obat trombolitik, seperti aktivator plasminogen jaringan. Pemberian obat ini bertujuan untuk melarutkan atau memecah bekuan darah sehingga darah dapat mengalir bebas ke otak.

Sementara itu, untuk pasien yang tidak sampai di rumah sakit dalam waktu 4,5 jam setelah serangan stroke, mereka mungkin menerima pengencer darah lain atau menjalani operasi pengangkatan gumpalan darah.

  • Stroke hemoragik

Pengobatan stroke hemoragik bertujuan untuk menghentikan pendarahan. Dokter dapat melakukannya dengan cara:

  • Prosedur endovaskular: Prosedur ini kurang invasif dibandingkan bedah dan membantu memperbaiki titik lemah pada pembuluh darah.

  • Perawatan bedah: Ini dilakukan oleh ahli bedah yang menggunakan klip logam untuk menutup pembuluh darah dan menghentikan kehilangan darah atau dilakukan evakuasi pada perdarahan.

  • Obat-obatan: Dokter mungkin memberikan antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah dan obat-obatan diuretik osmotik untuk menurunkan tekanan di kepala.

5. Mana yang lebih berbahaya?

Meskipun stroke iskemik dan stroke hemoragik sama-sama merupakan kondisi medis darurat, tetapi stroke hemoragik dianggap lebih berbahaya.

Pasien stroke iskemik memiliki peluang bertahan hidup yang lebih baik dibandingkan dengan pasien stroke hemoragik. Ini karena stroke hemoragik tidak hanya merusak sel-sel otak, tetapi juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada otak atau kejang pada pembuluh darah.

Kesimpulannya, walaupun stroke iskemik dan stroke hemoragik sama-sama menyebabkan gangguan aliran darah ke otak, tetapi faktor pemicunya berbeda. Perawatan untuk keduanya juga berbeda. Selain itu, stroke hemoragik dianggap lebih berbahaya daripada stroke iskemik.

Referensi

"What’s the Difference Between an Ischemic and Hemorrhagic Stroke?" Healthline. Diakses pada November 2024. 
"Diakses pada November 2024. Ischemic vs. hemorrhagic stroke: What is the difference?" Medical News Today. Diakses November 2024.
" What Is the Difference Between Ischemic stroke and Hemorrhagic Stroke?" Pacific Neuroscience Institute. Diakses November 2024.
Salvadori, Emilia, Gioele Papi, et al. “Comparison between Ischemic and Hemorrhagic Strokes in Functional Outcome at Discharge from an Intensive Rehabilitation Hospital.” Diagnostics 11, no. 1 (December 28, 2020): 38. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us