Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata yang Sering Dikira Bintitan

Disebabkan oleh tersumbatnya kelenjar minyak di kelopak mata

Tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, adanya benjolan di kelopak mata juga dapat mengganggu penampilan. Selain bintitan, tahukah kamu bahwa ada kondisi lain yang menimbulkan benjolan di kelopak mata? Kondisi ini disebut kalazion atau chalazion.

Meskipun tampak mirip, tetapi bintitan dan kalazion adalah kondisi yang berbeda. Untuk mengetahui perbedaannya, simak ulasan berikut, ya!

1. Apa itu kalazion?  

Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata yang Sering Dikira Bintitanilustrasi kalazion (medicalnewstoday.com)

Dilansir WebMD, kalazion adalah pembengkakan atau benjolan kecil di kelopak mata akibat penyumbatan kelenjar. Jika benjolan yang timbul lebih dari satu, kondisi ini disebut kalazia.

Kalazion lebih sering muncul di kelopak mata bagian atas, tetapi bisa juga terjadi di kelopak mata bagian bawah. Selain itu, kalazion bisa muncul di salah satu mata maupun keduanya. Umumnya penyakit mata ini lebih sering dialami orang dewasa dibandingkan anak-anak.

2. Ditandai dengan benjolan yang biasanya tidak menyakitkan di kelopak mata dan gejala lainnya  

Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata yang Sering Dikira Bintitancommons.m.wikimedia.org/Jordan M. Graff, MD

Saat mengalami kalazion, kamu akan mengalami beberapa gejala yang meliputi:

  • Muncul benjolan yang tidak nyeri di kelopak mata
  • Iritasi mata ringan yang menyebabkan mata berair
  • Penglihatan kabur jika ukuran kalazion cukup besar dan menekan bola mata

Meskipun jarang terjadi, kalazion dapat mengalami infeksi yang menyebabkan benjolan tampak kemerahan, bengkak, dan terasa nyeri.

Baca Juga: 15 Gejala Mata Bintitan yang Perlu Disadari Sebelum Membesar

3. Terjadi akibat penyumbatan kelenjar minyak di kelopak mata  

Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata yang Sering Dikira BintitanKalazion terjadi akibat penyumbatan kelenjar minyak di kelopak mata (pixabay.com/Nastya_gepp)

Dilansir Healthline, kalazion disebabkan oleh penyumbatan di kelenjar minyak atau kelenjar meibom di kelopak mata bagian atas dan bawah. Minyak yang dihasilkan kelenjar ini membantu untuk melembapkan mata. Akibat penyumbatan tersebut, muncul benjolan kalazion di kelopak mata.

Kalazion berisiko terjadi pada orang dengan kondisi peradangan, seperti pada pengidap dermatitis seboroik, jerawat, rosasea, dan blefaritis kronis atau peradangan jangka panjang pada kelopak mata. Selain itu, kalazion juga lebih sering terjadi pada orang yang mengalami konjungtivitis virus atau infeksi pada bagian dalam mata dan kelopak mata.

4. Perbedaan antara kalazion dan bintitan

Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata yang Sering Dikira Bintitanilustrasi bintitan (health.clevelandclinic.org)

Kalazion dan bintitan (hordeolum atau stye) sulit untuk dibedakan. Sebab, keduanya sama-sama ditandai dengan benjolan di kelopak mata.

Berdasarkan keterangan dari American Academy of Ophthalmology, bintitan adalah benjolan kecil, kemerahan, dan terasa nyeri yang tumbuh di dasar bulu mata atau di bawah kelopak mata. Kebanyakan kasus bintitan disebabkan oleh infeksi bakteri. Terdapat dua jenis bintitan, yaitu:

  • External hordeolum. Bintitan yang terjadi di dasar bulu mata. Sebagian besar disebabkan oleh infeksi pada folikel rambut.
  • Internal hordeolum. Bintitan yang terjadi di dalam kelopak mata dan cenderung disebabkan oleh infeksi pada kelenjar yang menghasilkan minyak di kelopak mata.

Di sisi lain, kalazion merupakan benjolan yang membengkak di kelopak mata. Kondisi ini terjadi ketika kelenjar minyak di kelopak mata tersumbat. Pada awalnya, seseorang mungkin tidak menyadari memiliki kalazion. Seiring pertumbuhannya, kelopak mata dapat menjadi merah, bengkak, dan terkadang teraba lembut saat disentuh. Jika ukurannya cukup besar, kalazion dapat menekan mata dan menyebabkan penglihatan kabur.

Hal yang paling membedakan antara kedua kondisi tersebut yaitu kalazion biasanya tidak terasa sakit. Lain halnya dengan bintitan yang terasa sangat menyakitkan dan sering kali muncul di tepi kelopak mata. Bintitan dapat menyebabkan mata terasa gatal. Selain itu, biasanya pada bintitan juga terdapat titik nanah kecil di bagian tengah benjolan.

5. Pengobatan kalazion

Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata yang Sering Dikira Bintitanilustrasi pemeriksaan mata oleh dokter (pixabay.com/Newarta)

Jika muncul benjolan di kelopak mata, terutama bila berlangsung cukup lama, sebaiknya periksakan ke dokter mata untuk mendapatkan diagnosis serta penanganan yang tepat.

Dilansir Medical News Today, biasanya kalazion cenderung sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Untuk mempercepat penyembuhan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan, yaitu:

Perawatan di rumah

Beberapa hal yang dapat dilakukan sendiri di rumah meliputi:

  • Kompres hangat. Menempelkan kompres hangat pada mata yang mengalami benjolan. Pengompresan dilakukan selama 10-15 menit dan diulangi beberapa kali sehari sampai pembengkakan berkurang.
  • Memijat. Upaya lainnya yaitu dengan memijat lembut kelopak mata selama beberapa menit tiap hari. Pastikan untuk membersihkan tangan terlebih dahulu sebelum melakukannya untuk mengurangi risiko infeksi.

Jangan memencet atau memecahkan benjolan karena dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi mata. Di samping itu, hindari pula penggunaan riasan mata dan/atau lensa kontak untuk sementara waktu saat mengalami kalazion.

Perawatan oleh dokter

Apabila kalazion tidak sembuh dengan cara-cara di atas atau tidak membaik dalam waktu satu bulan, lakukan pemeriksaan ke dokter mata. Dokter mungkin meresepkan salep atau obat tetes mata antiinflamasi untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada mata dan mempercepat penyembuhan.

Pada sebagian pasien, dokter mungkin akan memberikan suntikan steroid untuk mengurangi pembengkakan. Ini bergantung pada kondisi, seperti lokasi, ukuran, dan jumlah benjolan yang muncul. Dokter akan meresepkan antibiotik apabila ada tanda-tanda terjadi infeksi bakteri.

Operasi bisa direkomendasikan oleh dokter untuk mengeluarkan isi benjolan jika kondisinya sudah terlalu parah atau tak kunjung membaik. Operasi dilakukan dengan anestesi lokal. Apabila kalazion terus-menerus kambuh, dokter mungkin perlu melakukan biopsi pada benjolan tersebut. Biopsi melibatkan pengambilan sedikit sampel jaringan untuk diperiksa ada atau tidaknya tanda-tanda dari kondisi yang lebih serius.

Selalu menjaga kesehatan dan kebersihan mata itu sangat penting. Misalnya, dengan menghindari kebiasaan mengucek mata, tidak menyentuh mata sebelum mencuci tangan, dan memastikan kacamata atau lensa kontak yang dipakai selalu bersih. Jangan lupa juga untuk membersihkan riasan mata, terutama sebelum tidur. Bila ada kondisi yang meningkatkan risiko kalazion, periksakan ke dokter secara rutin dan ikuti anjuran dokter untuk membantu mengontrol kondisi tersebut.

Baca Juga: Bukan Mengintip, Ternyata Ini Lho 5 Penyebab Mata Bintitan Tiba-tiba

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya