Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Penyebab Keluar Lendir dari Anus, Waspadai Tanda-tandanya

Ilustrasi lendir keluar dari anus.
ilustrasi lendir keluar dari anus (vecteezy.com/Sanhanat Pimpa)
Intinya sih...
  • Infeksi saluran pencernaan bisa menyebabkan lendir keluar dari anus, disertai diare, kram perut, demam, dan mual.
  • Wasir dapat mengeluarkan lendir setelah buang air besar, disertai nyeri, gatal, atau pendarahan ringan.
  • Keracunan makanan juga bisa memicu keluarnya lendir atau darah dari anus, dengan gejala diare, muntah, demam, dan lemas.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Melihat lendir yang keluar dari anus tentu bisa menyebabkan kaget dan khawatir. Walaupun kadang muncul setelah buang air besar, tetapi lendir juga bisa keluar tanpa sebab yang jelas. Kondisi ini bukan hal yang normal dan bisa menjadi tanda adanya masalah di saluran pencernaan, infeksi, atau gangguan kesehatan lainnya.

Lendir yang keluar dari anus bisa bertekstur seperti jeli hingga cair seperti air, tergantung penyebabnya. Nah, untuk tahu seberapa serius masalah ini dan bagaimana cara menanganinya, penting sekali mengenali berbagai penyebab yang mungkin. Yuk, kita kaji lebih dalam apa saja kemungkinan penyebab keluar lendir dari anus.

1. Infeksi saluran pencernaan 

Infeksi pada sistem pencernaan bisa menyebabkan keluarnya lendir dari anus. Biasanya terjadi akibat keracunan makanan, bakteri, atau parasit yang masuk lewat makanan atau air yang terkontaminasi.

Beberapa jenis bakteri yang sering menyebabkan kondisi ini antara lain Escherichia coli (E. coli), Salmonella, dan Campylobacter. Virus seperti norovirus juga bisa jadi penyebab, terutama di tempat-tempat ramai seperti asrama atau kapal pesiar.

Selain lendir, infeksi ini sering disertai diare, kram perut, demam, dan mual. Jika gejalanya berat atau tidak kunjung membaik, sebaiknya segera periksa ke dokter.

2. Wasir

Wasir adalah pembengkakan atau peradangan pembuluh darah di area anus atau rektum. Ada dua jenis wasir: eksternal (di luar anus) dan internal (di dalam rektum).

Ketika pembuluh darah membesar, wasir bisa mengeluarkan cairan seperti lendir, terutama setelah buang air besar. Kadang juga disertai nyeri, gatal, atau bahkan pendarahan ringan.

Mengonsumsi makanan tinggi serat, minum banyak air, dan menghindari mengejan berlebihan bisa membantu meredakannya.

3. Keracunan makanan 

Seorang perempuan menutup mulut, mual, akibat keracunan makanan.
ilustrasi keracunan makanan (IDN Times/Novaya Siantita)

Keracunan makanan atau food poisoning juga bisa memicu keluarnya lendir atau bahkan darah dari anus. Biasanya disebabkan oleh bakteri seperti Salmonella, Staphylococcus, Campylobacter, Clostridium perfringens, atau virus norovirus. Gejalanya meliputi diare, muntah, demam, dan lemas.

Kebanyakan kasus keracunan makanan bisa sembuh sendiri, tetapi penting untuk tetap terhidrasi karena tubuh kehilangan banyak cairan saat diare atau muntah. Dalam kasus tertentu, dokter mungkin akan memberikan antibiotik.

4. Prolaps rektum

Prolaps rektum terjadi ketika sebagian atau seluruh bagian rektum turun dan keluar melalui anus. Kondisi ini bisa disebabkan oleh otot panggul yang lemah atau struktur rektum yang tidak normal. Tanda-tandanya antara lain:

  • Ada benjolan kemerahan keluar dari anus.
  • Keluar lendir atau darah.
  • Sering merasa buang air besar belum tuntas.
  • Sulit menahan buang air besar.

Kondisi ini biasanya memerlukan perawatan medis, bahkan butuh operasi jika sudah parah.

5. Abses atau fistula ani

Abses anus adalah infeksi berupa kantung berisi nanah di area sekitar anus. Biasanya dimulai dari infeksi pada kelenjar di dalam anus. Gejalanya meliputi:

  • Keluarnya lendir atau nanah.
  • Nyeri hebat di sekitar anus.
  • Pembengkakan dan kemerahan.
  • Kadang disertai demam dan kelelahan.

Jika abses tidak diobati, bisa berkembang menjadi fistula ani, yaitu saluran kecil yang menghubungkan abses dengan permukaan kulit. Kondisi ini menyebabkan keluarnya cairan terus-menerus dan memerlukan tindakan bedah.

6. Infeksi menular seksual

Ilustrasi masalah pada anus.
ilustrasi masalah pada anus (vecteezy.com/F F)

Beberapa penyakit menular seksual juga bisa menyebabkan keluarnya lendir dari anus, terutama bagi mereka yang pernah melakukan seks anal tanpa pelindung. Infeksi seperti klamidia, gonore, herpes, dan sifilis bisa menyebabkan:

  • Lendir atau cairan keluar dari anus.
  • Rasa nyeri atau gatal di area anus.
  • Luka atau lepuh di sekitar anus.
  • Nyeri saat buang air kecil atau besar.

Kalau kamu mencurigai infeksi semacam ini, segera periksa ke dokter. Deteksi dini dan pengobatan cepat bisa mencegah komplikasi dan mencegah penularan ke pasangan.

7. Pengaruh obat-obatan

Beberapa jenis obat juga bisa menyebabkan keluarnya lendir dari anus sebagai efek samping. Misalnya:

  • Antibiotik, dapat mengubah keseimbangan bakteri baik di usus
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), bisa merusak lapisan usus.
  • Pil KB atau antidepresan, dapat memengaruhi sistem pencernaan.

Kalau kamu merasa gejala muncul setelah mengonsumsi obat tertentu, jangan hentikan obat tanpa petunjuk dokter. Konsultasikan dulu untuk mendapatkan solusi terbaik.

Keluar lendir dari anus memang bisa membuat panik, tetapi jangan langsung takut. Banyak penyebabnya yang bisa diatasi dengan perawatan tepat. Namun, jika kondisi ini berlangsung lama, disertai darah, nyeri, atau demam, segera periksakan diri ke dokter. Penanganan sejak dini bisa mencegah komplikasi dan mempercepat pemulihan.

Referensi

"Rectal Discharge: Causes, Symptoms & Treatment." Healthline. Diakses pada November 2025.

"Rectal Discharge – What It Could Mean." Medical News Today. Diakses pada November 2025.

"Rectal Discharge: When to See a Doctor." Verywell Health. Diakses pada November 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Apakah Pikiranmu Kotor? Tes Lewat Kuis Ini

12 Nov 2025, 23:20 WIBHealth