Terapi Stem Cell Bisa Menangani Penyakit Bawaan, Ini Kata Pakar

Terapi yang berpotensi untuk cegah stunting

Dunia kesehatan dan sains telah menunjukkan perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu bidang yang sedang menjadi perhatian dalam dunia kesehatan adalah ilmu biomedikal dan genomik, termasuk stem cell.

Untuk membagikan informasi terkait perkembangan stem cell, PT Kalbe Farma Tbk. kembali menyelenggarakan seminar Dr. Boenjamin Setiawan Distinguished Lecture Series (DBSDLS) yang ke-7 pada Minggu (8/10/2023).

Pada tahun ini, DBSDLS berfokus pada penggunaan ilmu stem cell dalam mengobati dan mencegah berbagai penyakit.

1. Pengumpulan data gen bisa menjadi langkah awal

Terapi Stem Cell Bisa Menangani Penyakit Bawaan, Ini Kata Pakarilustrasi penelitian (unsplash.com/Julia Koblitz)

Dalam sambutannya, Budi Gunardi Sadikin, Menteri Kesehatan RI, menyatakan bahwa ilmu genomik bisa membawa perubahan yang besar untuk dunia kesehatan Indonesia.

Salah satu cara awal yang bisa dilakukan untuk mendorong perkembangan ilmu genomik dan stem cell di Indonesia adalah pengumpulan data gen. Karena Indonesia memiliki keberagaman gen yang sangat kaya, penting bagi para ilmuwan untuk memiliki data genetik populasi Indonesia.

Ia berharap, perkembangan stem cell nantinya bisa digunakan untuk mencegah stunting yang masih menjadi masalah besar di Indonesia.

2. Stem cell bisa digunakan untuk pengobatan talasemia

Terapi Stem Cell Bisa Menangani Penyakit Bawaan, Ini Kata Pakarilustrasi darah mengalir di dalam pembuluh darah (pixabay.com/swiftsciencewriting)

Sejalan dengan pernyataan Menkes Budi, dr. Sandy Qlintang, M.Biomed, Deputy
Director Stem Cell and Cancer Institute (SCI) mengatakan bahwa terapi stem cell bisa digunakan untuk mengobati penyakit atau kelainan bawaan, contohnya talasemia

Talasemia merupakan kelainan darah dengan kondisi jumlah protein pembawa oksigen yang kurang dari jumlah normal.

"Jadi untuk pasien ini, nantinya selnya diambil lalu dilakukan editing dari gen yang mengalami kelainan genetik ini," ucap dr. Sandy saat diwawancarai oleh IDN Times

Ia melaporkan sudah ada beberapa pasien talasemia yang berhasil sembuh dengan metode terapi stem cell melalui cell editing

Baca Juga: 3 Risiko Kesehatan Minum Air Tidak Bersih, Bisa Sebabkan Stunting

3. Perkembangan ilmu genomik di Indonesia

Terapi Stem Cell Bisa Menangani Penyakit Bawaan, Ini Kata Pakarilustrasi genetik (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Lebih lanjut, dr. Sandy menyatakan bahwa pandemi COVID-19 menjadi salah satu pendorong akan perkembangan ilmu genomik di Indonesia. Kebutuhan tes polymerase chain reaction (PCR) saat pandemi menjadi faktor ilmu genomik makin dibutuhkan. 

"PCR ini adalah mesin yang sangat penting untuk mengecek gen. Dengan adanya pandemi COVID-19, PCR jadi lebih merata di seluruh Indonesia sehingga pemeriksaan gen bisa lebih dipercepat," jelasnya. 

Walaupun begitu, ia menilai bahwa Indonesia masih memiliki banyak tantangan untuk mengaplikasikan terapi gen dan stem cell dalam skala yang lebih luas. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor, termasuk akademisi, pemerintah, dan perusahaan menjadi hal yang krusial untuk perkembangan ilmu stem cell

Ilmu genomik dan stem cell berpotensi membawa perubahan pada dunia kesehatan. Terapi stem cell bisa digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti stunting dan talasemia. 

Baca Juga: Fakta Unik CRISPR, Metode Rekayasa Genetika Terkini

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Nur Seto

Berita Terkini Lainnya