Frostbite: Gejala, Penyebab, Tingkat Keparahan, dan Pengobatan

Bisa merusak kulit secara permanen

Apakah kamu pernah mengalami mati rasa ketika berada di tempat dengan udara dingin? Jika iya, bisa saja itu adalah gejala awal frostbite.

Hingga saat ini, masih banyak orang yang menganggap kesemutan dan mati rasa di udara dingin adalah hal yang sepele. Padahal, jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini bisa berbahaya.

Frostbite bisa terjadi ketika seseorang terpapar udara dingin dalam jangka waktu yang cukup lama. Agar kamu lebih memahaminya, simak penjelasannya di bawah ini.

1. Apa itu frostbite?

Frostbite: Gejala, Penyebab, Tingkat Keparahan, dan Pengobatanilustrasi kedinginan (pexels.com/Roman Polenin)

Menurut keterangan dari American Academy of Orthopaedic Surgeonsfrostbite atau radang dingin adalah cedera pada jaringan tubuh yang disebabkan oleh paparan suhu yang sangat dingin.

Hidung, pipi, telinga, jari tangan, dan kaki adalah ekstremitas yang paling sering terkena. Kondisi tersebut mengakibatkan hilangnya rasa dan warna pada area yang terkena dan dapat menyebabkan kerusakan jaringan permanen. Dalam kasus yang parah, radang dingin dapat menyebabkan amputasi ekstremitas.

Saat berada di tempat dengan suhu dingin, penting untuk menutupi kulit saat beraktivitas di luar ruangan. Frostbite bisa terjadi hanya dalam beberapa menit saat kamu berada di luar ruangan dengan cuaca yang sangat dingin, serta juga bisa terjadi pada suhu di atas titik beku jika ada angin kencang.

Saat kondisi udara sangat dingin, prioritas tubuh adalah mempertahankan suhu intinya. Untuk melakukan hal tersebut, darah dipindahkan dari ekstremitas, seperti kaki dan tangan, untuk menuju organ-organ vital tubuh seperti jantung dan paru-paru. Ini adalah cara tubuh untuk memastikan bahwa darah mengalir ke organ-organ yang membutuhkannya. Pengalihan darah ini meningkatkan risiko cedera dari suhu dingin ke jari tangan, jari kaki, atau ekstremitas lainnya.

Jaringan tubuh benar-benar membeku ketika terkena radang dingin. Kristal es terbentuk di dalam sel, menyebabkan kerusakan fisik dan perubahan permanen dalam kimia sel. Saat es mencair, perubahan tambahan terjadi yang dapat menyebabkan kematian sel.

2. Penyebab

Frostbite: Gejala, Penyebab, Tingkat Keparahan, dan Pengobatanilustrasi salju disertai angin dingin (unsplash.com/Jeffrey Blum)

Frostbite terjadi ketika kulit dan jaringan di bawahnya membeku. Penyebabnya yang paling umum adalah paparan kondisi cuaca dingin. Namun, bisa juga disebabkan oleh kontak langsung dengan es, logam beku, atau cairan yang sangat dingin.

Kondisi khusus yang dapat menyebabkan frostbite meliputi:

  • Mengenakan pakaian yang tidak sesuai dengan kondisi, misalnya tidak melindungi dari cuaca dingin, berangin, atau basah, atau terlalu ketat.
  • Berada di luar ruangan dalam cuaca dingin dan angin terlalu lama. Risiko meningkat saat suhu udara turun di bawah -15 derajat Celcius, bahkan dengan kecepatan angin rendah. Dalam angin dingin minus -27 derajat Celcius, radang dingin dapat terjadi pada kulit yang terpapar dalam waktu kurang dari 30 menit. 

3. Gejala

Frostbite: Gejala, Penyebab, Tingkat Keparahan, dan Pengobatanilustrasi frostbite atau radang dingin di tangan (brittanica.com)

Dilansir Mayo Clinic, tanda dan gejala frostbite meliputi:

  • Kulit dingin dan terasa seperti ditusuk-tusuk pada tahap awal
  • Mati rasa pada kulit
  • Kulit terlihat merah, putih, putih kebiruan, kuning keabu-abuan, keunguan, cokelat, atau pucat, tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan warna kulit asli 
  • Kulit terlihat mengeras atau tampak seperti lilin
  • Kikuk karena otot dan sendi kaku
  • Dalam kasus yang parah, muncul lepuh setelah menghangatkan kulit

Frostbite paling sering terjadi pada jari tangan, jari kaki, hidung, telinga, pipi, dan dagu. Karena gejala mati rasa pada kulit, banyak orang yang tidak menyadari dirinya mengalami frostbite bagian kulit yang terdampak terlihat. Perubahan kulit pada area yang terdampak mungkin sulit terdeteksi pada orang-orang dengan kulit gelap.

Baca Juga: Hiponatremia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, dan Pencegahan

4. Tingkat keparahan

Frostbite: Gejala, Penyebab, Tingkat Keparahan, dan Pengobatanilustrasi tingkat keparahan frostbite atau radang dingin (theuiaa.org)

Radang dingin terjadi dalam tiga tahapan, yaitu:

  • Frostnip atau derajat pertama

Ini merupakan bentuk ringan dari frostbite. Paparan dingin secara terus-menerus menyebabkan mati rasa di daerah yang terkena. Saat kulit menghangat, kamu mungkin merasakan sakit dan kesemutan. Pada tahap ini, tidak terjadi kerusakan kulit permanen.

  • Radang dingin superfisial atau derajat kedua

Tahapan ini menyebabkan sedikit perubahan warna kulit. Kulit mungkin mulai terasa hangat, yang mana ini merupakan tanda masalah kulit yang lebih serius. Bila kamu mengobati frostbite dengan menghangatkan diri pada tahap ini, permukaan kulit mungkin akan tampak berbintik-bintik serta mungkin akan merasakan rasa perih, terbakar, dan bengkak. Lepuh berisi cairan dapat muncul 12 hingga 36 jam setelah menghangatkan kulit.

  • Radang dingin yang parah (deep frostbite) atau derajat ketiga

Saat radang dingin berlanjut, ini memengaruhi semua lapisan kulit serta jaringan yang ada di bawahnya. Kulit menjadi putih atau biru keabu-abuan dan penderitanya kehilangan semua sensasi dingin, nyeri, atau ketidaknyamanan di area tersebut.

Sendi atau otot mungkin berhenti bekerja. Lepuh besar terbentuk 24 hingga 48 jam setelah penghangatan kembali. Jaringan yang mati akan menjadi hitam dan mengeras.

5. Orang yang berisiko mengalami frostbite

Frostbite: Gejala, Penyebab, Tingkat Keparahan, dan Pengobatanilustrasi orang di tengah cuaca dingin (Unsplash.com/Pavel Lozovikov)

Menurut National Health Servicefrostbite bisa menyerang semua kalangan, mulai dari tua hingga muda. Namun, ada beberapa orang yang paling berisiko mengalami frostbite, yaitu:

  • Atlet yang ikut serta dalam olahraga musim dingin, seperti pendaki gunung dan pemain ski
  • Tunawisma
  • Orang yang harus bekerja di cuaca dingin yang ekstrem, misalnya tentara, pelaut dan tim penyelamat
  • Orang dengan usia yang sangat muda dan tua
  • Pasien yang mengalami kerusakan pembuluh darah atau memiliki masalah sirkulasi darah, seperti diabetes dan aterosklerosis
  • Orang yang mengonsumsi obat untuk menyempitkan pembuluh darah
  • Orang yang merokok secara berlebihan, karena merokok dapat menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah
  • Orang yang punya riwayat cedera yang disebabkan oleh suhu dingin

6. Diagnosis

Frostbite: Gejala, Penyebab, Tingkat Keparahan, dan Pengobatanilustrasi jari tangan (emedihealth.com)

Seperti dijelaskan di laman Cleveland Clinic, tidak ada tes simpel untuk mengetahui seberapa parah kulit mengalami frostbite. Biasanya, dokter akan mendiagnosis radang dingin dengan melihat area kulit yang terdampak dan menanyakan berapa lama, dan dalam suhu berapa) pasien terpapar udara dingin, serta memantau gejala dari waktu ke waktu.

Bergantung pada seberapa parah radang dingin, dokter mungkin perlu melakukan rontgen atau tes pencitraan lain. 

Selama pemeriksaan fisik, dokter akan melihat apakah kulit berubah menjadi putih atau merah, melepuh, atau menjadi hitam (jaringan mati).

Lepuh bening sering kali berarti kerusakan pada kulit bersifat sementara, tetapi lepuh berisi darah berarti kerusakannya bersifat jangka panjang. Jika kulit menghitam tetapi tidak mengelupas, ahli bedah mungkin harus mengangkatnya untuk mencegah gangren.
 

7. Pengobatan

Frostbite: Gejala, Penyebab, Tingkat Keparahan, dan Pengobatanilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Radang dingin yang ringan (frostnip) dapat diobati di rumah dengan pertolongan pertama. Untuk yang lebih parah, setelah pertolongan pertama yang tepat dan penilaian untuk hipotermia, perawatan medis mungkin melibatkan penghangatan kembali atau rewarming, obat-obatan, perawatan luka, pembedahan, dan berbagai terapi lainnya tergantung tingkat keparahan.

  • Penghangatan kulit kembali. Bila pasien belum melakukan proses tersebut, dokter akan menghangatkan kulit yang terdampak dengan air hangat selama 15 hingga 30 menit. Kulit mungkin akan menjadi lembut. Pasien juga disarankan untuk bergerak menggerakkan area yang terdampak selama proses ini secara perlahan.

  • Obat antinyeri. Karena proses rewarming bisa menyakitkan, dokter mungkin akan memberikan obat antinyeri.

  • Melindungi cedera. Setelah proses penghangatan kembali, dokter mungkin akan membalut area tersebut untuk melindungi kulit. Dokter juga mungkin akan melindungi jari tangan atau kaki saat pencairan dengan memisahkannya dengan lembut antara satu sama lain. Pasien mungkin perlu memosisikan area yang terkena untuk mengurangi pembengkakan.

  • Pengangkatan jaringan yang rusak (debridement). Agar sembuh dengan benar, kulit yang terkena frostbite harus bebas dari jaringan yang rusak, mati atau terinfeksi. Untuk lebih membedakan antara jaringan sehat dan mati, dokter mungkin menunggu 1 hingga 3 bulan sebelum mengangkat jaringan yang rusak.

  • Terapi pusaran air (whirlpool) atau terapi fisik. Berendam dalam bak atau kolam pusaran air (hidroterapi) dapat membantu penyembuhan dengan menjaga kulit tetap bersih dan mengangkat jaringan mati secara alami.

  • Obat penangkal infeksi. Jika kulit atau lepuh tampak terinfeksi, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik oral.

  • Obat penghancur gumpalan darah. Pasien mungkin menerima suntikan obat intravena yang membantu memulihkan aliran darah (trombolitik), seperti aktivator plasminogen jaringan (TPA). Menurut studi pada orang dengan radang dingin yang parah, TPA dapat menurunkan risiko amputasi. Tetapi obat-obatan ini dapat menyebabkan pendarahan serius dan biasanya hanya digunakan dalam situasi yang paling serius dan dalam waktu 24 jam setelah terpapar.

  • Perawatan luka. Berbagai teknik perawatan luka dapat digunakan, tergantung pada tingkat cedera.

  • Operasi. Orang yang pernah mengalami frostbite yang parah mungkin pada akhirnya memerlukan pembedahan atau amputasi untuk mengangkat jaringan yang mati atau membusuk.

  • Terapi oksigen hiperbarik. Ini melibatkan menghirup oksigen murni di ruangan bertekanan. Beberapa pasien menunjukkan gejala yang membaik setelah terapi ini. Namun, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian mengenai terapi ini pada radang dingin.

8. Pencegahan

Frostbite: Gejala, Penyebab, Tingkat Keparahan, dan Pengobatanilustrasi menghangatkan tubuh (unsplash.com/Alex Padurariu)

Karena frostbite terjadi akibat kulit terpapar cuaca dingin, maka pencegahan yang bisa dilakukan adalah melindungi kulit sebaik mungkin dari paparan dingin. 

Beberapa cara yang bisa diterapkan antara lain:

  • Hindari paparan suhu dingin. Jika memang tidak terlalu penting, sebaiknya di rumah saja.
  • Pelajari tentang gejala awal frostbite, terutama sensasi efek kesemutan yang sering kali terjadi pada saat cuaca dingin.
  • Kenakan pakaian yang bisa membuat kulit terasa hangat.
  • Jangan menggunakan pakaian basah pada saat cuaca dingin. Jika kamu baru saja kembali dari luar dan terkena air atau hujan, segera ganti dengan pakaian kering.
  • Siapkan beberapa pakaian tambahan atau selimut di dalam mobil atau tas. Ini penting sebagai antisipasi bila terjadi keadaan darurat, seperti mobil mogok dan sebagainya.
  • Berhati-hatilah saat minum minuman beralkohol ketika cuaca dingin. Alkohol dapat meningkatkan risiko tertidur dalam cuaca dingin dan membuat panas di dalam tubuh menjadi lebih cepat menurun.
  • Jangan merokok saat udara dingin. Merokok membuat kamu lebih rentan terhadap efek dari suhu dingin karena nikotin dapat menyempitkan pembuluh darah.

Itulah fakta seputar frostbite atau radang dingin. Kalau kamu berencana bepergian ke wilayah atau negara dengan iklim atau cuaca dingin, ingatlah selalu akan risiko frostbite dan lakukan cara pencegahan di atas. Kenali pula gejalanya sehingga kamu bisa segera bertindak dan melakukan penanganan yang tepat, sehingga terhindar dari komplikasi parah.

Baca Juga: 6 Pertolongan Pertama untuk Atasi Hipotermia yang Wajib Kamu Tahu

Ruth Cikita Photo Verified Writer Ruth Cikita

[kosong]

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya