Secara Medis, Berpelukan Ternyata Punya 5 Manfaat Dahsyat Ini

Selama ini pelukan dikenal sebagai suatu gestur yang positif lantaran dikaitkan dengan ekspresi kebahagiaan, rasa sayang, bersahabat, dan sebagainya. Maka tak mengherankan jika banyak orang yang kemudian merasa dirinya menjadi lebih baik setelah berpelukan.
Tapi tak sekadar menyebarkan kebahagiaan, ternyata berpelukan memang terbukti secara medis memiliki manfaat bagi kesehatan. Apa sajakah itu? Melansir dari beberapa sumber, berikut beberapa di antaranya.
1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Menurut studi yang dipublikasikan dalam Sage Journal yang meneliti bagaimana stres dan dukungan sosial berdampak pada kekebalan dan kerentanan terhadap penyakit menular. Dalam penelitian ini, peserta yang terkena virus flu biasa dan kemudian dipantau dan dikarantina untuk menilai tanda-tanda penyakit. Studi ini menemukan bahwa mereka yang merasa didukung secara sosial dan dipeluk lebih sering mengalami tanda-tanda penyakit yang tidak terlalu parah.
Peneliti yang terlibat menjelaskan bahwa perasaan terancam dan tertekan dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lebih agresif. Sistem kekebalan tubuh yang terlalu agresif dapat menyebabkan kerusakan pada sistem tubuh, kemudian meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit. Sebaliknya, pelukan dapat membuat seseorang merasa lebih aman dan lebih diperhatikan, sehingga melindungi tubuh dari peningkatan respons kekebalan yang terlalu agresif.
2. Meredakan stres

Masih dalam penelitian yang sama, disebutkan bahwa kontak manusia secara teratur, seperti pelukan sehari-hari, dapat secara nyata mengurangi tingkat stres yang dialami seseorang.
Seiring dengan melihat penurunan tingkat stres para peserta penelitian, peserta dalam studi ini juga lebih sehat secara mental dan siap menghadapi stres sehari-hari karena mereka merasa didukung secara emosional.
3. Membuat anak-anak dapat tumbuh lebih sehat

Dalam sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of National Academy of Sciences Amerika Serikat (PNAS), para peneliti memeriksa hubungan antara pelecehan anak, kehangatan orang tua, dan risiko masa depan untuk pengembangan penyakit jantung. Dan menurut hasil penelitian tersebut, para peneliti menyimpulkan, bahwa sentuhan dan kasih sayang memiliki efek perlindungan terhadap penyakit arteri koroner dan bahkan kematian.
Penganiayaan pada anak tidak hanya mengarah pada kerusakan secara psikologis, tetapi juga mengarah pada peningkatan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, dan penyakit radang kronis lainnya. Sebaliknya, sentuhan fisik dengan kasih sayang, seperti berpelukan dapat mengurangi risiko kesehatan negatif ini di masa dewasa.
4. Mengurangi rasa sakit

Sebuah studi yang diadakan oleh New York University menunjukkan bahwa beberapa bentuk sentuhan dapat membantu mengurangi rasa sakit. Dalam percobaan, didapatkan hasil bahwa sentuhan dapat membantu orang dengan sindrom fibromyalgia mengurangi rasa sakit pada tubuhnya.
Para peserta dalam penelitian ini juga mengklaim bahwa kualitas hidup mereka telah meningkat dalam enam sesi treatment dengan sentuhan. Dan karena memeluk adalah salah satu bentuk sentuhan, maka memeluk juga bisa berkontribusi untuk mengurangi rasa sakit.
5. Mengurangi kecemasan sosial

Melansir dari brightside, berpelukan dapat merangsang peningkatan hormon oksitosin, yaitu hormon yang berkontribusi dalam membuat kamu merasa bahagia dan terhubung dengan orang lain. Hormon ini memiliki efek kuat pada perempuan, terutama mereka yang mendapat pelukan secara teratur.
Selain itu, oksitosin juga dapat membantu melawan kecemasan sosial. Jadi, untuk kamu yang sering kali merasa cemas atau tidak nyaman ketika berada di kerumunan orang. Cobalah memeluk seseorang yang kamu kenal ketika berada di kerumunan dan setelahnya, kamu akan merasa lebih percaya diri, santai, dan mudah bergaul. Ini semua karena oksitosin membuat kita untuk berpikir positif.
Gimana? Luar biasa bukan manfaat dari berpelukan? Selain memberikan kesan bersahabat, ternyata aktivitas sederhana ini juga meningkatkan kesehatan.