6 Tipe Gangguan Kepribadian Narsistik yang Harus Diwaspadai

Mengenali karakteristiknya bisa menyelamatkan dirimu

Gangguan kepribadian narsistik adalah kondisi mental ketika seseorang memiliki perasaan yang meningkat tentang kepentingan mereka sendiri, kebutuhan yang mendalam akan perhatian dan kekaguman yang berlebihan, hubungan yang bermasalah, dan kurangnya empati terhadap orang lain. Namun, di balik topeng kepercayaan diri yang ekstrem ini, terdapat harga diri yang rapuh yang rentan terhadap kritik sekecil apa pun.

Gangguan kepribadian ini menyebabkan masalah di banyak bidang kehidupan, seperti hubungan, pekerjaan, sekolah, atau finansial. Orang dengan gangguan kepribadian narsistik umumnya tidak bahagia dan kecewa ketika mereka tidak diberi bantuan atau kekaguman khusus yang mereka yakini pantas mereka dapatkan. Mereka mungkin menemukan hubungan mereka tidak memuaskan, dan orang lain mungkin tidak senang berada di sekitar mereka.

Profesional kesehatan mental telah mengidentifikasi beberapa kemungkinan tipe gangguan kepribadian narsistik. Apa saja? Simak ulasannya, ya!

1. Narsistik toksik

6 Tipe Gangguan Kepribadian Narsistik yang Harus Diwaspadaiilustrasi narsistik toksik (unsplash.com/jurien huggins)

Seseorang dengan narsistik toksik setidaknya terus-menerus menyebabkan "drama" dalam kehidupan orang lain dan mengakibatkan rasa sakit dan kehancuran yang paling buruk. Hal tersebut dikatakan oleh psikolog klinis John Mayer, PhD, kepada Well+Good.

Apabila kamu punya seorang teman yang terus-menerus menuntut semua waktu dan perhatian kamu, dan ia tidak merespons dengan baik ketika kamu tidak memenuhi tuntutannya tersebut, kamu mungkin berurusan dengan narsistik toksik.

Demikian juga jika seseorang dalam hidup telah menyebabkan masalah yang lebih ekstrem, seperti membuat kamu dipecat dari pekerjaan, melecehkan secara fisik, atau menyebabkan berakhirnya suatu hubungan, mereka mungkin juga seorang narsistik toksik.

2. Narsistik psikopat

6 Tipe Gangguan Kepribadian Narsistik yang Harus Diwaspadaiilustrasi narsistik (pexels.com/MART PRODUCTION)

Psikopat adalah orang yang tidak stabil, agresif, dan sifat-sifat ini juga muncul pada seseorang dengan narsisme psikopat. Mereka merupakan jenis narsistik toksik, yang akan sering melakukan kekerasan dan tidak menunjukkan penyesalan atas perilaku mereka.

“Pembunuh berantai sebagian besar merupakan narsistik psikopat,” kata Dr. Mayer.

3. Narsistik terselubung

6 Tipe Gangguan Kepribadian Narsistik yang Harus Diwaspadaiilustrasi narsistik (unsplash.com/Fares Hamouche)

Mengutip Verywell Health, narsistik terselubung (covert narcissism, closet narcissism, atau vulnerable narcissism) memiliki rasa mementingkan diri sendiri yang meningkat dan sangat membutuhkan kekaguman dari orang lain.

Namun, seseorang yang hidup dengan narsistik terselubung mungkin menunjukkan perilaku negatif yang lebih halus dan pasif. Daripada membual tentang diri mereka sendiri atau menuntut rasa hormat, mereka mungkin terlibat dalam menyalahkan, mempermalukan, manipulasi, atau pengabaian emosional untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dan tetap fokus pada diri mereka sendiri. Mereka juga mungkin melihat diri mereka sebagai korban.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Kepribadian Narsistik bagi Kesehatan, Bahaya!

4. Narsistik eksibisionis

6 Tipe Gangguan Kepribadian Narsistik yang Harus Diwaspadaiilustrasi narsistik (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Narsistik eksibisionis berlawanan dengan narsisme terselubung. Ini merupakan tipe narsistik yang membuat semua orang di sekitarnya tahu bahwa dirinya seorang narsistik. Orang dengan gangguan kepribadian ini kerap memanfaatkan orang lain dan sering kali angkuh dan arogan.

Selain itu, mereka juga terang-terangan mengenai perilaku egois mereka. Mereka merasa harus menjadi sorotan dan merasa tidak nyaman jika tidak mendapatkannya.

5. Narsistik perundung

6 Tipe Gangguan Kepribadian Narsistik yang Harus Diwaspadaiilustrasi perilaku bullying (pexels.com/Keira Burton)

Orang jenis ini menggabungkan dua sifat yang mengerikan, yaitu intimidasi dan mementingkan diri sendiri. Seorang narsistik perundung membangun diri mereka sendiri dengan menghancurkan orang lain.

Mereka sering terpaku pada kemenangan dan akan mengejek atau mengancam orang lain untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Mereka pada akhirnya mendapatkan kebahagiaan karena membuat orang lain merasa buruk, kecil, atau tidak berharga.

Ini berbeda dengan pelaku intimidasi “biasa” yang cenderung merendahkan orang demi keuntungan sosial. Seorang narsistik pelaku intimidasi melakukannya untuk motivasi pribadi.

6. Narsistik penggoda

6 Tipe Gangguan Kepribadian Narsistik yang Harus Diwaspadaiilustrasi orang dengan tipe narsistik penggoda (pexels.com/Juan Pablo Serrano Arenas)

Narsistik penggoda disebut sebagai tipe yang sangat rumit, karena mereka akan membuat orang lain merasa hebat hanya untuk memenangkan hati atau mengarahkannya ke hal seksual.

Mereka akan tampak mengagumi dan memberi pujian yang berlebihan untuk kemudian meninggalkan seseorang yang telah teperdaya begitu tidak diperlukan lagi.

7. Mana tipe yang perlu dijauhi?

6 Tipe Gangguan Kepribadian Narsistik yang Harus Diwaspadaiilustrasi pertemanan (pexels.com/@adrienn)

Pada akhirnya, orang-orang dengan gangguan kepribadian narsistik jenis apa pun butuh bantuan dan tidak salah jika kamu ingin membantunya. Namun, jika pertanyaannya mana tipe yang perlu dihindari, jawabannya mungkin adalah tipe narsistik toksik dan narsistik psikopat.

Orang dengan narsistik tipe lain tidak akan berusaha keras untuk menyakiti seseorang—mereka hanya terobsesi dengan diri mereka sendiri. Akan tetapi, seorang narsisitik toksik mungkin benar-benar menyakiti seseorang.

Untuk melindungi diri sendiri, perhatikan orang-orang di sekitar kamu. Tanyakan kepada diri sendiri mana yang membuat kamu merasa baik dan apakah beberapa orang menunjukkan tanda-tanda narsistik yang perlu kamu jauhi.

Apabila kamu curiga diri kamu atau seseorang yang kamu kenal memiliki tanda-tanda yang mengarah ke gangguan kepribadian narsistik, apa pun tipenya, penting untuk mendapatkan bantuan.

Psikoterapi dapat membantu dalam meningkatkan hubungan, membangun harga diri, dan menetapkan tujuan yang lebih realistis dan dapat dicapai.

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: Gejala Gangguan Kepribadian Narsistik dan 6 Cara Menghadapinya

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya