Sindrom Skeeter, Reaksi Berlebihan pada Gigitan Nyamuk

Gigitan nyamuk memang dapat menyebabkan bentol dan rasa gatal yang mengganggu. Dalam beberapa waktu, ia bisa reda dan hilang dengan sendirinya. Namun, jika gejala semakin meradang, meluas, hingga menyebabkan demam selama berhari-hari, bisa jadi merupakan tanda kondisi yang disebut dengan sindrom skeeter.
Sindrom skeeter merupakan kondisi yang jarang terjadi yang disebabkan oleh alergi terhadap gigitan nyamuk. Terkadang, kondisi ini juga disalahartikan dengan beberapa jenis infeksi karena gejalanya hampir mirip. Untuk mengenalinya lebih lanjut, yuk, simak beberapa fakta medis sindrom skeeter berikut ini.
1. Penyebab sindrom skeeter
Sindrom skeeter adalah kondisi yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam air liur nyamuk. Pada kondisi normal, gigitan nyamuk memang juga menyebabkan reaksi dari sistem kekebalan tubuh, tetapi ringan. Sementara pada sindrom skeeter, reaksi tersebut sangat kuat hingga menyebabkan alergi.
Saat nyamuk menggigit, ia tak hanya akan mengisap darah, tetapi juga mengeluarkan air liurnya dalam aliran darah untuk mencegah pembekuan darah. Nah, air liur tersebut mengandung beberapa protein, yang bagi sebagian orang dapat menyebabkan reaksi alergi serius yang disebut dengan sindrom skeeter. Sementara penyebab pasti dari timbulnya reaksi tersebut masih belum diketahui secara medis.