ilustrasi minuman bersoda (pixabay.com/Niki)
Sayangnya, diet soda bukanlah solusi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa minuman rendah kalori dengan pemanis buatan juga bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan mental.
Menurut para ahli, bahan tambahan dalam minuman bersoda, seperti pemanis buatan dan pengawet, bisa makin mengganggu keseimbangan mikrobioma usus dan berpotensi memengaruhi kesehatan mental.
Walaupun penelitian ini masih memiliki keterbatasan, yaitu semua peserta berasal dari Jerman, data makanan hanya berdasarkan laporan diri, serta sifat studi yang observasional, tetapi hasilnya menegaskan satu hal, bahwa pola makan bisa berperan besar dalam kesehatan mental.
Bahkan, depresi sendiri dapat membuat seseorang lebih suka makanan dan minuman manis, sehingga menciptakan siklus berulang yang sulit diputus.
Untuk memutus rantai itu, cobalah untuk mengurangi asupan minuman bersoda. Tidak perlu langsung berhenti total, tetapi coba perlahan beralih ke alternatif seperti teh tanpa gula, air mineral beraroma buah (infused water), atau sparkling water.
Referensi
Sharmili Edwin Thanarajah et al., “Soft Drink Consumption and Depression Mediated by Gut Microbiome Alterations,” JAMA Psychiatry, September 24, 2025, https://doi.org/10.1001/jamapsychiatry.2025.2579.
"Hold the Diet Soda? Sweetened Drinks Linked to Depression, Coffee Tied to Lower Risk." American Academy of Neurology. Diakses Oktober 2025.