ilustrasi minuman bersoda (pexels.com/MART PRODUCTION)
Saat meneliti penggantian jenis minuman, para peneliti menemukan bahwa mengganti 330 gram salah satu jenis minuman setiap hari dengan air dapat membantu menurunkan risiko MASLD.
Efeknya sedikit lebih besar ketika minuman berpemanis diganti dengan air, yang menurunkan risiko MASLD sebesar 14,7 persen.
Namun, mengganti satu jenis minuman dengan jenis lainnya tidak memberikan perubahan signifikan terhadap risiko MASLD.
Temuan ini menyoroti potensi bahaya dari kedua jenis minuman, terutama minuman rendah atau tanpa gula, terhadap kesehatan hati.
Penulis studi, Lihe Liu, mahasiswa pascasarjana di Departemen Gastroenterologi, Rumah Sakit Pertama Universitas Soochow di Suzhou, China, menjelaskan kepada Medical News Today:
“Penelitian kami menunjukkan bahwa minuman rendah atau tanpa gula, yang sering dianggap sebagai alternatif lebih sehat karena menggunakan pemanis buatan, ternyata tidak sepenuhnya bebas risiko. Kami menemukan bahwa konsumsi yang sering tetap berkaitan dengan risiko terhadap kesehatan hati, yang menantang anggapan umum bahwa minuman ini sepenuhnya ‘aman’ atau ‘sehat’ sebagai pengganti minuman manis.”
Walau hasilnya mengkhawatirkan, tetapi studi ini belum dipublikasikan dalam jurnal ilmiah peer-review.
Data konsumsi minuman dilaporkan sendiri oleh peserta, yang mungkin tidak sepenuhnya akurat. Selain itu, peserta UK Biobank sebagian besar berkulit putih dan relatif lebih sehat dibanding populasi umum Inggris, sehingga hasilnya mungkin belum bisa digeneralisasi.
Namun, temuan ini sejalan dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa pemanis buatan bisa mengganggu metabolisme hati dan mikrobioma usus, dua faktor penting dalam kesehatan hati.
Riset lanjutan akan menelusuri mekanisme biologis di balik hubungan ini dan apakah tipe pemanis buatan tertentu lebih berisiko dibanding lainnya.
Meskipun masih perlu penelitian lanjutan, tetapi temuan ini memberi satu alasan kuat untuk membatasi konsumsi soda, baik soda regular maupun soda diet. Banyak orang salah kaprah mengira minuman diet lebih sehat dari soda biasa. Padahal, keduanya sama-sama berhubungan dengan risiko penyakit hati. Air putih, air berkarbonasi tanpa pemanis, atau teh tanpa gula jauh lebih baik.
Referensi
"Both diet and regular sodas are linked to liver disease, new study finds." Medical News Today. Diakses Oktober 2025.