Studi: Kita Bisa Menghirup 70.000 Partikel Mikroplastik Setiap Hari

- Studi baru mengungkap manusia bisa menghirup lebih dari 70.000 partikel mikroplastik setiap hari dan ini dapat masuk ke dalam paru-paru.
- Orang menghabiskan rata-rata 90 persen waktunya di dalam ruangan—di rumah, kantor, toko, kendaraan, dan sebagainya—tanpa sadar terus-menerus terpapar polusi mikroplastik lewat udara
- Dampak pasti mikroplastik di dalam tubuh manusia masih belum sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa penelitian menduga bahwa mikroplastik dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, gangguan kesuburan, stroke, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Setiap tarikan napas yang kamu hirup di rumah, kantor, di dalam mobil, atau saat berolahraga di gym mungkin mengangkut ribuan plastik kecil yang tak kasatmata.
Menurut sebuah studi terbaru, tanpa sadar manusia bisa menghirup lebih dari 70.000 partikel mikroplastik setiap hari, hanya dari udara di dalam ruangan. Angka ini jauh lebih besar daripada yang pernah diperkirakan sebelumnya. Yang membuatnya makin mengkhawatirkan, sebagian besar partikel ini sangat kecil, cukup halus untuk menyelinap jauh ke dalam paru-paru dan menetap di sana.
Plastik memang dikenal menempel di mana-mana—membanjiri sungai, memenuhi dasar laut, hingga perlahan masuk ke dalam tubuh. Bukan hanya lewat ikan yang kamu makan atau air minum kemasan, tetapi juga lewat udara yang kamu hirup tanpa henti, dari pagi membuka jendela, di kantor ber-AC, hingga di dalam transportasi umum. Tanpa disadari, partikel-partikel plastik mikro ini ikut terhirup bersama oksigen, menumpuk sedikit demi sedikit, menunggu untuk diteliti lebih jauh: apa dampaknya bagi tubuh di masa depan?
Perkiraan jumlah mikroplastik yang manusia hirup setiap hari

Dalam upaya menjawab pertanyaan jumlah banyak plastik yang dihirup setiap hari, sekelompok ilmuwan dari Université de Toulouse, Prancis, melakukan percobaan sederhana. Mereka mengambil sampel udara di tempat yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari, dari sudut apartemen hingga kabin mobil pribadi. Total ada 16 sampel yang kemudian mereka teliti menggunakan teknik Raman spectroscopy, sebuah metode untuk melihat seberapa padat debu plastik tak kasatmata yang beterbangan di sekitar kita.
Hasilnya mencengangkan. Rata-rata, sampel udara di apartemen mengandung sekitar 528 partikel mikroplastik per meter kubik, sedangkan di dalam mobil angkanya melonjak drastis hingga 2.238 partikel per meter kubik. Dari semua partikel itu, 94 persen berukuran kurang dari 10 mikrometer, yang artinya cukup kecil untuk masuk jauh ke jaringan paru-paru ketika terhirup.
Dari temuan ini dan data lain, para peneliti memperkirakan orang dewasa menghirup sekitar 71.000 partikel mikroplastik setiap hari hanya dari lingkungan di dalam ruangan, dan sekitar 68.000 partikel di antaranya berukuran di bawah 10 mikrometer.
“Konsentrasi yang kami temukan ini 100 kali lipat lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya,” tulis para peneliti.
Mereka menambahkan, “Orang menghabiskan rata-rata 90 persen waktunya di dalam ruangan—di rumah, kantor, toko, kendaraan, dan sebagainya—tanpa sadar terus-menerus terpapar polusi mikroplastik lewat udara.”
Hingga kini, dampak pasti mikroplastik di dalam tubuh manusia masih belum sepenuhnya diketahui. Namun, beberapa penelitian terbaru menduga bahwa mikroplastik dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, gangguan kesuburan, stroke, dan berbagai masalah kesehatan lainnya.
Karena itu, para peneliti menegaskan pentingnya riset lanjutan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuh kita, dan bagaimana cara terbaik untuk mengurangi paparan mikroplastik.