Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Takut Periksa ke Dokter? Mungkin Kamu Mengidap Latrophobia

Ilustrasi takut ( Pexels.com/MIXU)
Ilustrasi takut ( Pexels.com/MIXU)

Banyak orang takut pergi ke dokter. Rasa khawatir untuk mengetahui sakit atau  bahkan takut untuk disuntik. Namun jika rasa takut tanpa alasan jelas, kamu perlu waspada. Karena bisa jadi, ketakutan ini pertanda bahwa kamu mengidap latrophobia.

Latrophobia adalah ketakutan irasional yang membuat pengidapnya menghindari pergi ke dokter. Dilansir phobiaguru, meskipun dikaitkan dengan phobia medis lainnya, Latrophobia sebenarnya diklasifikasikan sebagai phobia sosial. Nama lain untuk phobia ini adalah "hipertensi jas putih".

Yuk kenali Latrophobia lebih mendalam!

1. Penyebabnya bisa jadi karena trauma atau faktor phobia lainnya

Pasien takut dengan dokter (freepik.com/pressphoto)
Pasien takut dengan dokter (freepik.com/pressphoto)

Dilansir phobiaguru, Latrophobia bisa disebabkan karena  kejadian traumatis atau karena memiliki phobia lain yang memicu lathrophobia.  Menurut Phobiaguru, penyebabnya bisa saja  saat masih kecil, orang itu pernah punya pengalaman buruk saat ke dokter atau melihat kerabat terdekat yang kesakitan saat perawatan kesehatan. 

Dilansir centerforanxietydisorders, banyak penyebab lathrophobia. Beberapa di antaranya adalah :

1. Takut mendengar kabar buruk atau mendapatkan hasil negatif dari tes atau pemeriksaan medis

2.  Kecemasan tentang tertular penyakit atau penyakit dari orang lain di kantor atau rumah sakit 

3.  Peristiwa traumatis yang terjadi di kantor dokter saat kecil 

4.  Pemandangan dan bau di rumah sakit atau kantor dokter 

5.  Takut pada darah atau klaustrofobia (selama MRI, misalnya)

6. Takut rasa sakit karena menjalani tes atau pemeriksaan atau dari suntikan dan jarum 

7. Dokter atau staf rumah sakit yang tidak bersikap tidak baik, membuat orang merasa bahwa mereka hanyalah "angka", bukan diperlakukan seperti manusia yang perlu diperhatikan.

Fobia lain yang mendukung munculnya lathropobia adalah fobia jarum suntik (trynophobia), fobia darah (hemophobia), fobia dokter gigi (dentophobia).  

2. Gejala phobia latrophobia

pasien ketakutan (freepik.com/cookie_studio)
pasien ketakutan (freepik.com/cookie_studio)

Dilansir verywellmind, Rasa takut pada penderita latrophobia adalah gejala seperti  jantung berdebar, nyeri dada, kesulitan bernapas, kelelahan, pusing, keringat dingin, dan gejala lainnya. Ia akan berusaha menghindari segala hal yang berhubungan dengan pemeriksaan dokter.

Menurut jurnal, White-coat hypertension: new insights from recent studies tahun 2013, meski jarang didengar, fenomena hipertensi jas putih telah didokumentasikan oleh banyak peneliti. Hal ini terjadi ketika pikiran mulai stres mengetahui akan bertemu dokter, tekanan darah penderita latrophobia menjadi naik dengan angka yang signifikan secara klinis. Tekanan darah penderita awalnya normal saja, namun saat diperiksa di rumah atau di tempat lain namun menjadi tinggi di ruang pemeriksaan dokter.

3. Pengobatan latrophobia

dokter memeriksa pasien (freepik.com/freepik)
dokter memeriksa pasien (freepik.com/freepik)

Mengobati latrophobia bisa dengan beberapa cara, kamu bisa mencoba mengonsumsi obat anti-panik untuk mengendalikan panik saat berkunjung ke dokter. Atau jika kamu mau, kamu bisa mencoba terapi.

Dilansir verywellmind, penderita latrophobia akan mengalami perasaan panik dan sensasi tidak terkendali saat berada di ruang pemeriksaan. Berkeringat, gemetar atau menangis, atau bahkan menolak memasuki ruang pemeriksaan adalah gejala lain yang dirasakan.

4. Terapi paparan

therapy pasien (freepik.com/pressfoto)
therapy pasien (freepik.com/pressfoto)

Dilansir medicalnewstoday, terapi paparan  bertujuan untuk mengurangi tingkat ketakutan saat menghadapi objek yang ditakuti. Terapis memperlihatkan pengidap fobia dengan foto atau video, dan melihat respons yang diberikan oleh penderita fobia. Dengan begitu, ia akan menganalisis dan  membantu pengidap fobia untuk mengatasi rasa takutnya. Beberapa cara pengobatannya dengan pengalihan pikiran, meditasi, relaksasi, teknik bernapas.

5. Terapi kognitif dan perilaku (Cognitive Behavioral Therapy/CBT)

pasien therapy (freepik.com/pressfoto)
pasien therapy (freepik.com/pressfoto)

Dilansir seattleanxiety, CBT adalah psikoterapi yang bertujuan untuk mengubah pola pikir (kognitif). Dalam terapi ini, terapis akan mencari tahu permasalahan dan penyebab munculnya fobia. Pada kasus fobia Latrophobia, terapis akan menanamkan pentingnya untuk pergi ke dokter. Karena akan dapat mencegah penyakit dan mengobati penyakit.

Dilansir Seattleanxiety, Terapi CBT memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi dalam mengobati fobia. Dengan tingkat keberhasilan mencapai 90%.

Sekarang kamu sudah mengenali tanda-tanda latrophobia. Apakah kamu salah satunya atau ada orang di sekitar kamu yang mengidap latrophobia? Jangan ragu untuk mengobatinya ya, karena berobat ke dokter itu penting untuk kesehatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us