Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Bayi Siap untuk MPASI, Orangtua Wajib Paham, nih!

ilustrasi bayi memulai MPASI (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Air susu ibu dikenal memiliki keunggulan dan manfaat bagi bayi. Ketika bayi berusia enam bulan memerlukan makanan pendamping ASI (MPASI). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan kebutuhan gizi bayi lebih dari enam bulan bertambah, MPASI berfungsi melengkapi nutrisi diiringi dengan pemberian ASI.

Memulai MPASI ternyata ada strategi, bukan hanya sekadar menyuapi. WHO merekomendasikan empat syarat MPASI yaitu tepat waktu pemberian, kebutuhan gizi cukup, aman dan higienis, serta diberikan secara konsisten.

Kesiapan MPASI dapat dipelajari dari beberapa tanda pada bayi. Lalu, apa sajakan tanda-tandanya? Mari kita simak bersama ulasan di bawah ini.

1.Bayi bisa duduk dengan kepala tegak

ilustrasi bayi mampu duduk tegak dan mengangkat kepala (pexels.com/ AMSW Photography -Alisha Smith Watkins)

Perkembangan si kecil berubah sejalan bertambah usianya. Ewa Molika Sitompul dalam Buku Pintar MPASI: Bayi 6 Bulan sampai 1 Tahun menyebutkan kondisi bayi memulai MPASI yaitu bisa duduk tegak dan menyangga kepala.

Posisi duduk bayi tidak miring ke salah satu sisi serta mampu duduk tanpa bantuan bunda. Kepala tegak diikuti kemampuan duduk baik membantu bayi menelan makanan.

2. Tertarik dengan makanan di sekitarnya

ilustrasi tertarik makanan (pixabay.com/dhanelle)

Bunda dan ayah mungkin mengamati tingkah laku si kecil di samping makanan. Bayi bersemangat menatap isi piring atau menunjuk dengan jari-jarinya. Respon ketertarikan makanan salah satu tanda bayi siap MPASI. Jika bunda dan ayah mencoba menyuapinya, bayi memberikan reaksi membuka mulut dan mengambil makanan yang diberikan.

3.Adanya koordinasi mata, tangan, dan mulut

ilustrasi koordinasi mata, tangan, dan mulut (unsplash.com/ Ethan Hu)

Utami Rahayu dalam buku The Big Book Top 300 Menu Bayi dan Balita menjelaskan tanda bayi memulai MPASI adalah koordinasi baik antara mata, tangan, dan mulut pada makanan. Bagian tubuh saling berinteraksi untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Mata bayi tergoda melihat makanan yang menarik perhatiannya. Tangan mungil merespon aktif dengan menggapai makanan dan memasukkan ke mulutnya. 

4.Tidak cukup hanya minum ASI

ilustrasi bayi minum ASI (unsplash.com/ Jan Kopřiva)

Bayi sering rewel walaupun sudah diberikan ASI dengan frekuensi cukup. Kebutuhan gizi bertambah dan nafsu makan meningkat tidak cukup hanya dipenuhi ASI.

Dilansir buku 200++ Makanan Sehat Bayi dan Balita, bayi yang memiliki kebiasaan tidur lelap saat malam hari sering menangis karena lapar dan tidak puas hanya diberi ASI. Tangisan merupakan cara bayi mengungkapkan ketidaknyamanan dan kurang kebutuhan yang diinginkan.

5.Bayi dapat menelan makanan

ilustrasi bayi menelan makanan (pexels.com/Yan Krukov)

Kesiapan memulai MPASI dilihat adanya respon menelan dan menggerakkan lidah. Fasty Arum Utami dalam buku Best of the Best MPASI Gizi Tepat menyebutkan bayi siap MPASI akan berhenti mendorong makanan dengan lidah dan mulai menelan makanan (extrusion reflex).

Gerakan mengunyah, lidah mendorong makanan ke belakang, dan menelan membantu dalam mencerna makanan bayi. Tekstur makanan pendamping meningkat sejalan dengan usia anak, mulai dari cairan kental sampai padat. Buku, YouTube, dan informasi di internet menyediakan rekomendasi resep MPASI yang disesuaikan dengan usianya.

MPASI dini yang dilakukan pada bayi kurang dari enam bulan tidak berefek positif, selain itu sistem pencernaannya belum siap menerima makanan selain ASI. Ketika memasuki MPASI, ibu dan ayah perlu mempersiapkan perlengkapan serta bahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us