Trichomycosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

- Trichomycosis adalah infeksi bakteri yang umum dan tidak menyebabkan rasa sakit.
- Sering kali tidak bergejala, tetapi jika ada meliputi bau ketiak, massa kecil di batang rambut, dan rambut kasar.
- Trikomikosis disebabkan oleh bakteri Corynebacterium tenuis dan bisa diobati dengan antibiotik serta praktik kebersihan yang baik.
Trichomycosis atau trikomikosis adalah infeksi bakteri umum yang memengaruhi kulit dan rambut. Kondisi ini sering tidak diperhatikan karena gejalanya tidak jelas dan tidak menyebabkan rasa sakit.
Kondisi kulit ini kemungkinan besar dimulai di ketiak, tetapi bisa juga muncul di area tubuh lain di mana rambut tumbuh, seperti kulit kepala atau kelamin. Kamu mungkin akan mencium baunya terlebih dulu sebelum melihatnya. Kamu mungkin juga akan menggaruk dan merasakan ketidaknyamanan di area yang terkena.
Trikomikosis bukanlah ancaman kesehatan yang serius. Akan tetapi, kamu tetap harus mencari cara untuk mengatasinya untuk mencegah efek samping atau ketidaknyaman jangka panjang.
1. Gejala
Walaupun dalam kebanyakan kasus trikomikosis tidak bergejala, tetapi gejala tetap bisa muncul. Gejalanya umumnya tidak parah dan menyebabkan ketidaknyamanan di daerah ketiak, selangkangan, atau di area lipatan bokong.
Tanda-tanda infeksi trikomikosis meliputi:
- Berkeringat di area yang bisa berwarna kuning, hitam, atau merah.
- Bau ketiak.
- Massa kecil terbentuk di sekitar batang rambut (bisa berwarna merah, kuning, atau hitam, dan terlihat mirip manik-manik).
- Rambut yang teksturnya menjadi kasar.
- Rambut rontok (jarang terjadi).
2. Penyebab

Trikomikosis disebabkan oleh sejenis bakteri yang dikenal sebagai coryneform-actinomycetes. Bakteri ini disebut dalam literatur medis sebagai Corynebacterium tenuis (International Journal of Trichology, 2013).
Meskipun infeksi itu sendiri umumnya tidak ditularkan dari orang ke orang, tetapi ada beberapa faktor risiko yang membuat kamu lebih mungkin untuk terkena trikomikosis. Ini meliputi:
- Hiperhidrosis atau keringat berlebih pada ketiak.
- Tinggal di lingkungan yang lembap, seperti daerah beriklim tropis.
- Kebersihan pribadi yang buruk.
- Obesitas.
3. Diagnosis
Apabila menyadari ada bau aneh, perubahan warna, atau folikel rambut bertekstur di area yang terdampak, sebaiknya temui dokter. Dokter spesialis kulit bisa membantu menegakkan diagnosis dengan beberapa metode, seperti:
- Wood's light: Jika benar itu trikomikosis, bakteri akan bersinar ketika area yang terdampak terpapar sinar UV.
- Mikroskopi: Sampel dari area yang terinfeksi akan dilihat di bawah mikroskop.
- Dermoskopi: Dengan lensa pembesar, dokter akan memeriksa permukaan kulit.
4. Pengobatan

Trikomikosis bisa diobati. Infeksi bisa hilang dalam beberapa minggu dengan manajemen yang tepat dan praktik kebersihan yang baik. Sebelum menerapkan metode perawatan apa pun, kamu harus mencukur rambut di area yang terdampak.
Antibiotik
Dokter mungkin meresepkan antibiotik topikal, seperti losion klindamisin atau eritromisin. Dokter juga mungkin meresepkan gel atau losion benzoil peroksida. Ini dapat menyebabkan iritasi kulit.
Apabila antibiotik topikal tidak berhasil, dokter dapat meresepkan pil eritromisin.
Jika gejalanya tidak hilang, bicarakan dengan dokter mengenai pemeriksaan lebih lanjut dan rekomendasi perawatan lainnya.
Praktik kebersihan yang baik
Kebersihan yang tepat dapat membantu menghilangkan bakteri dari daerah yang terkena. Ini termasuk:
- Membersihkan area yang terdampak setiap hari dengan sabun dan air.
- Pakai antiperspiran untuk mengurangi keringat dan penumpukan bakteri.
- Menggunakan bedak kering bebas bedak, seperti bedak bayi, untuk membantu mengurangi kelembapan.
- Mencuci dan mengeringkan pakaian secara menyeluruh setelah memakainya.
5. Komplikasi yang dapat terjadi
Trikomikosis sering ditemukan bersama dengan kondisi yang disebut eritrasma dan pitted keratolysis, yang keduanya dapat meningkatkan ketidaknyamanan di daerah yang terkena.
- Eritrasma: Ini adalah kondisi kulit lain yang biasa ditemukan di iklim lembap, sering kali pada orang-orang dengan kebersihan yang buruk, obesitas, dan keringat berlebih. Infeksi tidak berhubungan dengan rambut, tetapi sering ditemukan pada lipatan kulit di mana trikomikosis terjadi, seperti ketiak dan paha bagian dalam. Eritrasma muncul sebagai bercak merah muda, merah, atau cokelat yang menjadi bersisik dan keriput seiring waktu.
- Pitted keratolysis: Ini adalah infeksi kulit yang biasanya tidak menimbulkan gejala. Lekukan kecil, atau "lubang", muncul di area di mana kondisinya telah menetap, dan kamu mungkin mengalami gatal atau nyeri tekan. Penyebabnya bisa keringat berlebihan yang dikombinasikan dengan pakaian ketat, seperti memakai kaus kaki ketat saat berlari.
Kekambuhan trikomikosis biasanya bisa dicegah dengan mempraktikkan kebersihan yang baik dan menjaga ketiak tetap bersih dan kering. Gunakan antiperspiran setiap hari setelah mandi untuk mengurangi kelembapan berlebih dan berkumpulnya bakteri. Menggunakan sabun antibakteri juga dapat membantu.
Kamu bisa saja terkena trikomikosis dan tidak menyadarinya. Kondisi kulit ini tidak membahayakan kesehatan. Kalau kamu curiga mengalami trikomikosis, temui dokter spesialis kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Referensi
Alexandro Bonifaz et al., “Trichomycosis (Trichobacteriosis): Clinical and Microbiological Experience With 56 Cases,” International Journal of Trichology 5, no. 1 (January 1, 2013): 12, https://doi.org/10.4103/0974-7753.114704.
"Trichomycosis (trichobacteriosis)." UpToDate. Diakses April 2025.
"Trichomycosis: Overview and More." Verywell Health. Diakses April 2025.