5 Fakta tentang Anhedonia, Saat Seseorang Sulit Merasa Bahagia

#ANGPOIN Anhedonia jadi pemicu utama terjadinya depresi

Anhedonia adalah gangguan psikologis di mana penderitanya kehilangan rasa bahagia. Saat kondisi ini terjadi, penderitanya akan secara masif menarik diri dari dunia luar karena secara konstan akan kehilangan rangsangan untuk melakukan kegiatan apapun.

Bahkan menurut situs Medical News Today, bahwa penyakit psikologis ini dapat membuat seseorang kehilangan minat melakukan hal-hal yang sebenarnya dulu mereka sukai.

Untuk memahami lebih jauh, yuk simak 5 fakta menarik tentang anhedonia. Keep scrolling!

1. Anhedonia terbagi jadi dua jenis yakni anhedonia sosial dan anhedonia fisik

5 Fakta tentang Anhedonia, Saat Seseorang Sulit Merasa BahagiaIlustrasi seseorang sedang menyendiri. (Unsplash.com/ericjamesward)

Anhedonia dapat diklarifikasikan menjadi dua jenis yaitu anhedonia sosial dan anhedonia fisik. Saat seseorang mengalami anhedonia sosial, maka penderitanya akan kehilangan empati dan simpati pada orang lain, ia akan malas untuk berinteraksi dengan orang lain dan lebih senang menyendiri.

Pada anhedonia fisik, biasanya di tandai dengan hilangnya sensasi untuk merasakan rangsangan fisik seperti pelukan, pegangan tangan, dan lain-lain. Anhedonia fisik sendiri juga bisa lebih parah lagi jika seseorang semakin menuruti hasratnya untuk tidak melakukan apa-apa.

2. Penderita anhedonia sosial akan kehilangan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan

5 Fakta tentang Anhedonia, Saat Seseorang Sulit Merasa BahagiaIlustrasi seseorang yang pura-pura bahagia. (Unsplash.com/fairytailphotography)

Menurut American Psychological Association, penderita anhedonia pada dasarnya telah kehilangan kemampuan untuk mendapatkan rasa senang dari hal-hal yang mereka lakukan. Hal itu secara konstan akan membuat penderita anhedonia akan secara masif menarik diri dari lingkungannya juga kemampuan interaksi menurun. 

Saat itu terjadi, maka penderitanya akan menolak ajakan untuk melakukan kegiatan apapun. Namun uniknya saat bertemu dengan orang lain, ia seakan menunjukkan bahwa ia sedang bahagia. Ironisnya lagi saat menderita anhedonia ini, si penderita akan merasakan perasaan hampa dan kosong dan kehilangan semangat hidup.

Baca Juga: Berbeda dengan Depresi, Kenali 8 Tanda Post Traumatic Stress Disorder

3. Anhedonia fisik bisa mengakibatkan kehilangan rangsangan untuk melakukan apapun

5 Fakta tentang Anhedonia, Saat Seseorang Sulit Merasa BahagiaIlustrasi seseorang yang suka menyendiri. (Unsplash.com/yrss)

Selain berakibat bagi sisi sosial seseorang, anhedonia juga memiliki dampak buruk bagi diri seseorang yang sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Penderita Anhedonia hanya akan menghabiskan waktunya selama yang dia bisa dengan menyendiri. Jika sudah tahap lebih parah maka si penderita akan sering menderita sakit berkelanjutan.

Saat seseorang sudah kehilangan gairah untuk hidup maka yang terjadi adalah kualitas hidupnya menurun. Jika dibiarkan berkelanjutan maka yang terjadi akan mengundang penyakit-penyakit mental lainnya.

4. Anhedonia biasanya disebabkan oleh peristiwa traumatis di masa lalu atau kegagalan membina suatu hubungan

5 Fakta tentang Anhedonia, Saat Seseorang Sulit Merasa BahagiaIlustrasi seseorang putus cinta. (Unsplash.com/enginakyurt)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh University Of Granada, menyatakan bahwa semakin banyak kejadian memilukan di masa lalu akan membuat seseorang berubah persepsinya tentang hidup dan kualitas kesehatannya juga ikut menurun.

Hal ini beralasan karena masa lalu yang kelam memang sangat menyakitkan dan tidak mungkin dilupakan dalam sekejap. Lambat laun akan memicu depresi berkepanjangan jika terus dipikirkan.

Hal lain yang mempengaruhi adalah pernah gagal atau mendapat penolakan dalam hubungan sosialnya. Saat seseorang kehilangan keinginan untuk melakukan sesuatu karena hilangnya motivasi, maka yang terjadi adalah gangguan psikologis yang membahayakan.

5. Salah satu penyebab utama terjadinya depresi

5 Fakta tentang Anhedonia, Saat Seseorang Sulit Merasa BahagiaIlustrasi seseorang sedang menangis. (Unsplash.com/kj2018)

Menurut ketua perhimpunan dokter spesialis kesehatan jiwa Indonesia (PDSKJI), Eka Viora, bahwa jumlah tingkat depresi di 17 negara adalah 1 dari 20 populasi, yang berarti ada sekitar 350 juta jiwa orang menderita depresi di seluruh dunia dan 800 ribu jiwa diantaranya memilih bunuh diri. Hal ini sangat ironis karena bisa dikatakan bahwa masalah depresi sudah mendarah daging dan anhedonia merupakan salah satu penyebab utama dari terjadinya depresi. 

Hal ini berkaitan karena saat seseorang kehilangan rasa bahagia secara masif dan konstan maka ia akan depresi karena tidak bisa lagi menikmati kenikmatan dunia. Hal ini diperparah dengan kemampuan adaptasi mereka terhadap lingkungan semakin menurun dan seringnya mereka mengalami sakit.

Itulah 5 hal yang perlu kamu tahu tentang anhedonia. Jika kamu merasa memiliki ciri-ciri gejala anhedonia, segera temui ahli kejiwaan untuk mendapatkan penanganan sejak dini.

Baca Juga: 5 Hal yang Tidak Boleh Dikatakan pada Orang yang Sedang Depresi

Ulul Fikri Hasibuan Photo Verified Writer Ulul Fikri Hasibuan

Anything is possible if you believe.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Febrianti Diah Kusumaningrum

Berita Terkini Lainnya