Tak Sekadar Nikmat, Ini 8 Fakta tentang Orgasme yang Perlu Kamu Tahu

Sebelum terlalu, jauh, fakta yang satu ini harus benar-benar kamu pahami dan tanamkan dalam pikiran: seks bukan hanya tentang orgasme belaka. Meski sering dinilai sebagai bagian terbaik dari sebuah pengalaman seksual, orgasme sejatinya adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan. 

Beberapa orang tak semudah orang lainnya untuk mendapatkan orgasme dan ini merupakan hal yang sangat normal. Dr. Janet Brito dari Center for Sexual and Reproductive Health mengatakan bahwa orgasme bukanlah indikator wajib untuk mendapat interaksi seksual yang memuaskan. Terapis seks tersebut juga menyatakan bila seks adalah bentuk komunikasi dan eksperimen dengan apa yang kamu sukai bersama pasangan.

Usai mencapai orgasme atau melakukan masturbasi, kerap kali kamu akan merasa lelah dan akhirnya jatuh tertidur begitu pulasnya. Dijelaskan dr. Brito, terkadang orgasme menjadi salah satu cara alami untuk tidur. Pasalnya, orgasme membantu menurunkan kadar hormon kortisol dan meningkatkan kadar hormon estrogen yang menyebabkan tertidur hingga mencapai level REM.

Faktanya pun banyak studi yang mengamini hal ini. Salah satunya adalah riset di Frontiers In Public Health yang menunjukkan bahwa aktivitas seksual yang aman sebelum tidur dapat membantu membuat tidur jadi lebih baik. Artinya, kalau kamu sedang stres dan sulit tidur karena rutinitas yang menguras waktu dan tenaga, coba maksimalkan waktu bersama pasangan untuk bercinta sebelum tidur.

Ini adalah salah satu fakta yang tentu menjadi kabar gembira buatmu. Orgasme dapat membantu dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap penyakit sehingga menjagamu tetap sehat. Hmmm... apakah artinya seks juga bisa jadi obat saat sedang flu? Jawabannya... well, mungkin saja.

Konsultan seks Between Us Clinic, Daniel Sher, mengatakan bahwa penelitian memperlihatkan orgasme dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Hal ini dikarenakan adanya pelepasan DHEA pada saat orgasme yang berfungsi tak hanya menjaga kesehatan tulang dan memperbaiki jaringan dalam tubuh, tetapi juga menjaga keseimbangan sistem imun.

Terutama pada saat hubungan seks yang melibatkan penetrasi penis pada vagina, ada yang disebut dengan CAT alias Coital Alignment Technique. Posisi ini memungkinkan wanita mencapai orgasme lebih mudah karena adanya stimulasi klitoris. Bahkan, posisi CAT juga dapat meningkatkan peluang mencapai orgasme hingga 50 persen.

Gerakan yang dilakukan dalam posisi klasik missionary ini dilakukan dengan cara memberi tekanan pada klitoris melalui gerakan naik dan turun alih-alih masuk dan keluar seperti biasa. Mengingat betapa sensitifnya klitoris terhadap rangsangan, tak heran bila CAT dapat begitu memuaskan.

Seperti yang sudah kamu tahu, wanita membutuhkan waktu yang lebih lama dan terkadang usaha lebih banyak untuk mencapai orgasme dibandingkan laki-laki. Rerata, lelaki mencapai orgasme dua kali lebih cepat.

Namun tak hanya itu, laki-laki dan perempuan juga ternyata memiliki masa berlangsung orgasme yang berbeda. Menurut Sher, orgasme pada wanita dua kali lebih lama dibandingkan pada laki-laki.

Dr. Emily Morse dari SKYN Condom's Sex & Intimacy Expert mengatakan bahwa olahraga dapat merangsang secara seksual. Menurut studi oleh Debby Herbenick di tahun 2011, banyak wanita yang mengalami kesenangan seksual saat melakukan olahraga hingga mencapai orgasme.

Jenis klimaks ini dipengaruhi oleh kontraksi pada otot-otot pelvis lantai dan uterus yang biasanya ditemukan saat sedang melatih kekuatan otot-otot ini (core muscles). Beberapa faktor lain juga memengaruhi hal ini, antara lain kekuatan otot-otot ini, seberapa lama kamu telah berlatih, anatomi, dan tipe olahraga yang dilakukan. Adapun salah satu gerakan yang paling sering memicu rangsangan 'coregasm; adalah captain's chair.

Kalau sedang migrain, coba untuk tak terburu-buru menghilangkan pereda rasa nyeri atau sejenisnya. Sebagai gantinya, kamu bisa melakukan seks untuk meredakan sakit kepala yang sangat mengganggu ini.

Sebuah penelitian dari University of Munster di Jerman menemukan bahwa orgasme dapat membantu mengurangi migrain hingga 60 persen. Bahkan, satu studi juga menunjukkan bahwa wanita dapat sembuh secara total dari migrain dengan orgasme.

Brito mengatakan bahwa tudung klitoris seorang wanita memiliki ukuran yang berbeda-beda. Perbedaan ini pun memberi pengaruh terhadap orgasme. Semakin tebal bagian tudung klitoris yang dimiliki, maka dibutuhkan semakin besar juga tekanan dan rangsangan yang diberikan agar mencapai orgasme.

Terapis seks tersebut juga menyatakan bahwa orgasme memiliki manfaat pula untuk meningkatkan kepedulian seksualmu, termasuk mengetahui apa keinginan dan kebutuhan seksualmu. Semakin peduli, semakin kamu pun dapat merasa nyaman dengan dirimu sendiri.

Jadi, fakta mana yang paling mengejutkanmu? Mari berdiskusi di kolom komentar.