Ini 8 Alasan Ilmiah Kenapa Beberapa Orang Menghindari Senggama

Rasa malu, trauma, ketatnya budaya dan dihantui oleh faktor agama bisa membuat wanita gak mengomunikasikan pengalaman pahitnya dengan orang terpercaya maupun pasangannya. Agar pasangan bisa mendapatkan kesempatan senggama, ada baiknya untuk menanyakan baik-baik serta menyelesaikan masalah ini bersama.

Walaupun telah banyak publikasi medis yang menyatakan bahwa melakukan senggama pada saat hamil itu kecil pengaruhnya pada janin, tetap saja banyak calon ibu yang gak ingin mengambil risiko apapun. Mereka sangat takut dengan kemungkinan risiko keguguran. Wajar jika wanita hamil punya insting kuat dalam melindungi buah hati di dalam kandungannya.

Untuk kedua belah gender, kesendirian dan kurangnya waktu untuk menghabiskan waktu bersama dapat menyebabkan berkurangnya keintiman dan hasrat untuk senggama. Orang yang mengalami rasa kesendirian akut cenderung lebih tertarik pada pornografi daripada hubungan seksual nyata. Dari sini, pornografi mampu mempengaruhi performa seksualnya lambat laun.

Rendahnya level testosteron pada pria dan rendahnya level dopamine serta serotonin baik pada pria maupun wanita bisa menyebabkan kurangnya gairah untuk senggama.

Misalnya penderita gangguan jantung akan ketakutan mengalami serangan. Sedangkan kondisi yang menyebabkan rasa sakit berlebih akan mengurangi nikmatnya senggama. Ini juga dialami oleh orang dengan masalah cerebrovascular seperti stroke.

Hanya sedikit orang yang berani mengomunikasikan hal seperti ini kepada dokter. Padahal jika mereka jujur dan gak gengsi, dokter bisa menyarankan posisi senggama yang tetap nikmat dengan rasa sakit yang mereka derita.

Banyak pria merasa malu dan bersalah karena dalam hati berpikiran "saya terlalu tua untuk bersenggama". Namun bukan berarti semua pria berusia senja berpikiran hal ini. Hanya saja bagi banyak pria, ini membuat mereka menjadi kurang kesempatan untuk melakukannya.

Faktanya, diabetes mempercepat penurunan aktivitas seksual pada pria sebanyak 15 tahun lebih awal. Tingginya berat badan dan kenampakan tubuh yang kurang sedap dipandang dinilai mengurangi keintiman. Ini menjadi alasan pria akhirnya kurang berkesempatan untuk senggama.

Banyak pengobatan seperti anti-depresan dan anti cemas itu mengurangi libido serta aktivitas seksual. Hasilnya dapat meningkatkan risiko seseorang menghindari senggama.

Jadi sudah tahu kan, banyak orang menghindari senggama bukan serta merta karena mereka gak memiliki nafsu. Penelitian ini dipimpin oleh Shervin Assari, seorang investigator penelitian bidang psychiatry, kesehatan publik dan solusi kemiskinan dari University of Michigan.

Ingat, jika pasangan kamu menghindari senggama, komunikasikan hal tersebut dengan baik bersamanya. Pasti ada alasan khususnya.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb