6 Kesalahan Senam Kegel yang Harus Dihindari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melatih tubuh dengan senam kegel memberikan manfaat bagi rahim, kandung kemih, usus halus, serta anus. Dilansir Well and Good, kegel digunakan untuk melatih otot-otot dasar panggul dan membuatnya jadi lebih kuat menyokong bagian inti tubuh.
Namun, banyak orang melakukan senam dengan kurang tepat sehingga menyebabkan kegel kurang optimal. Berikut ini beberapa kesalahan senam kegel yang sering dilakukan.
1. Belum mengetahui otot panggul
"Tak kenal, maka keliru otot"
Ungkapan tersebut merupakan gambaran seseorang yang melakukan senam kegel, tetapi tidak mengetahui mana otot panggulnya. Akibatnya, kamu hanya akan mengencengkan bagian tubuh bawah. Padahal, bisa saja otot yang dikencangkan adalah otot anus, perut, atau bahkan paha.
Cara paling mudah mengenal otot panggul adalah dengan gerakan menahan buang air kecil. Otot yang ditarik saat menahan urine inilah yang bernama otot panggul. Sebagai catatan, lakukan latihan kegel saat tidak ingin buang air kecil guna menghindari masalah kesehatan pada kandung kemih.
2. Menahan napas
Kesalahan senam kegel paling umum lainnya yakni menahan napas selama proses latihan. Alih-alih rileks, tubuh justru menjadi tegang serta menyebabkan kesalahan pada otot yang dilatih. Maunya melatih otot panggul, malah menarik otot perut. Pada akhirnya, ini hanya akan meningkatkan tekanan pada perut dan tidak memperkuat otot panggul.
Lakukan latihan pernapasan sebelum mulai senam kegel. Sederhananya, cukup tarik napas dalam dengan rileks. Lalu, hembuskan secara perlahan, bersamaan dengan kamu menarik otot panggul. Lakukan seolah-olah kamu hendak menarik sesuatu ke dalam vagina.
Baca Juga: Senam Kegel untuk Seks yang Luar Biasa, Jarang Diketahui Orang Awam
3. Melatih otot terlalu kuat
Otot panggul hanya perlu gerakan kecil dan halus untuk mengalami kontraksi. Tarikan yang terlewat kuat membuat otot mengencang secara berlebihan. Hal tersebut dapat menghilangkan keseimbangan. Akibatnya, otot panggul justru menjadi sulit berkontraksi.
Editor’s picks
Berbeda dengan menahan urine, senam kegel tidah harus kencang. Cukup lakukan senam kegel dengan tekanan atau tarikan lembut yang singkat secara rutin.
4. Tidak ada variasi
Pada dasarnya, otot panggul terdiri dari 2 jenis serat yakni otot serat kedutan cepat dan kedutan lambat. Dilansir Intimina, serat berkedut cepat memungkinkan otot bereaksi terhadap peningkatan tekanan, seperti batuk dan bersin. Adapun serat berkedut lambat berfungsi menopang organ panggul dalam jangka panjang.
Selain menarik otot terlalu kuat, tidak adanya variasi tarikan juga menjadi salah satu kesalahan senam kegel paling sering ditemui. Variasi tarikan berfungsi melatih otot panggul kedutan lambat dan cepat secara keseluruhan sehingga membuatnya lebih seimbang.
5. Melakukan kegel terus menerus
Melakukan terlalu banyak tarikan dapat menyebabkan otot panggul kelelahan. Hal ini memicu gejala gangguan dasar panggul. Dalam jangka panjang, dapat berpotensi memperburuk masalah otot panggul.
Menyisipkan relaksasi sama pentingnya dengan melakukan latihan senam kegel. Bahkan, kemampuan mengendurkan otot-otot tersebut sangat membantu selama persalinan, Manfaatnya banyak sekali, ya?
6. Menyerah
Layaknya proses lain, senam kegel juga tidak bisa menghasilkan efek dalam sekejap. Perlu waktu setidaknya 12 minggu untuk melihat perubahan yang nyata. Namun, jangan khawatir, usahamu akan terbayar dengan rutin melakukan senam kegel.
Melakukannya secara rutin dengan gerakan yang tepat dapat meningkatkan kekuatan otot dasar panggul. Di sisi lain, kekuatan otot panggul bawah yang meningkat pun akan menambah kenikmatan saat bercinta.
Berkonsultasi dengan ahlinya dapat membantumu terhindari dari kesalahan senam kegel. Kamu juga bisa bergabung dengan komunitas atau kelompok senam kegel untuk meminimalisir kesalahannya. Di sana, kamu akan mendapat panduan dan pengawasan lebih saat melakukan senam otot panggul ini.
Baca Juga: Senam Kegel Sederhana untuk Merapatkan Miss V, Bagaimana Caranya?