Vagina Berkedut Normal atau Tidak? Berikut Penjelasannya

Sebetulnya, ini normal gak sih?

Pernah merasakan sensasi vagina berkedut? Tenang, kamu tidak sedang mengalami hal yang aneh, kok. Biasanya, kedutan tidak begitu mengganggu walau datang tak menentu. Selama tidak menyebabkan rasa sakit, hal tersebut bukanlah masalah serius.

Kira-kira, apa penyebab vagina berkedut dan kapan harus diwaspadai? Yuk, simak uraian lengkapnya di artikel berikut!

Apakah vagina berkedut berbahaya?

Pada beberapa momen, tubuh menunjukkan respons yang tidak biasa, seperti munculnya kedutan pada vagina. Hal ini bisa jadi tanda bahwa tubuh sedang merasakan suatu hal yang tidak kita sadari.

Walau terasa aneh, sebagian besar kasus vagina berkedut tidak berbahaya, melansir Medical News Today. Mengingat kejadian ini umumnya hanya terjadi sekilas, sedikit perempuan yang melaporkannya. Hal tersebut pun menjadikan penelitian case ini masih terbatas.

Seperti apa rasanya kedutan vagina?

Vagina Berkedut Normal atau Tidak? Berikut Penjelasannyailustrasi vagina (freepik.com/freepik)

Sensasi berkedut cukup subjektif dan digambarkan secara berbeda oleh masing-masing perempuan yang merasakannya. Sebagian menganggap rasanya seperti menggelenyar, bergetar, ataupun berdenyut. Ada pula yang menggambarkannya sebagai perasaan geli.

Obrolan seputar vagina berkedut kerap dijumpai pada forum anonim. Dalam forum MSWorld.org misalnya, seseorang mendeskripsikannya dengan sensasi layaknya duduk pada ponsel dengan getaran. 

Beberapa perempuan pun menyebutkan bahwa sensasinya hanya terpusat di vagina. Sementara itu, ada juga yang mengungkapkan bahwa getaran tersebut menjalar atau berlangsung bersamaan di area lain, seperti pantat.

Hal tersebut memang bisa saja terjadi. Pasalnya, tubuh terdiri dari otot dan saraf yang saling terhubung sehingga memungkinkan terjadi sensasi yang menyalur.

Penyebab vagina berkedut

Dilansir Healthline, kedutan pada vagina bisa disebabkan oleh banyak hal yang bahkan mungkin tidak diketahui. Pada kasus tidak berbahaya, hal tersebut mungkin disebabkan oleh jaringan otot yang berkedut. Mengingat vagina didukung oleh jaringan yang sama.

Adapun jaringan otot dapat memberikan sensasi kedutan apabila mengalami hal berikut:

  • stres
  • kecemasan
  • kelelahan
  • konsumsi alkohol dan kafein
  • efek samping obat 

Di luar itu, kondisi kesehatan tertentu juga sangat mungkin menyebabkan vagina berkedut. Namun, gejala ini umumnya terjadi lebih sering jika ada faktor medis yang mendasari. Masalah kesehatan tersebut umumnya berupa hal berikut:

  • Disfungsi dasar panggul

Dasar panggul merupakan lapisan otot dan ligamen yang menghubungkan tulang panggul ke pangkal tulang belakang. Disfungsi panggul berarti penurunan kemampuan kontrol otot-otot di area tersebut. Bentuknya bisa pelemahan atau otot yang tegang.

Salah satu gejala disfungsi dasar panggul adalah kejang otot yang menjalar sampai ke vagina. Gejala lainnya meliputi frekuensi buang air meningkat dan menyakitkan, sembelit, hingga munculnya rasa sakit di area genital bawah yang sulit dideskripsikan.

  • Kejang otot

Dikatakan kejang otot apabila otot mengalami kontraksi tiba-tiba. Kejadian ini bisa berlangsung pada satu atau banyak otot sekaligus. Akhirnya, tubuh mendapatkan sensasi bergetar yang tidak biasa.

North American Spine Society menyebutkan penyebabnya, termasuk kecemasan, stres, kelelahan, dan kurang gizi. Sebagian besar kasus tidak berbahaya, tapi kejang otot bisa menjadi tanda kondisi neurologis lain, seperti atrofi otot.

  • Vaginismus

Ini merupakan kondisi kesehatan yang menyebabkan kejang di dasar otot panggul dekat vagina. Vaginismus termasuk tindakan refleks yang umumnya terjadi saat memasukkan sesuatu ke dalam vagina.

Gejala lainnya termasuk nyeri selama berhubungan seksual, pemeriksaan panggul, bahkan ketika mengenakan tampon. Tidak diketahui pasti penyebab vaginismus, tetapi hal ini pun bisa terjadi akibat adanya trauma.

Baca Juga: 4 Penyebab Vagina Basah, Gak Selalu karena Terangsang

Cara mengatasi vagina berkedut

Vagina Berkedut Normal atau Tidak? Berikut Penjelasannyailustrasi kegel (Pexels.com/Anna Shvets)

Sebagian besar sensasi kedutan akan segera hilang dalam beberapa waktu. Pada ibu hamil, kondisi tersebut dapat mereda ketika bayi lahir. 

Selain menunggu, beberapa upaya berikut bisa dilakukan untuk meredakan kedutan vagina:

  • Latihan kegel untuk memperkuat otot dasar panggul
  • Rileks dan fokus pada hal lain saat kedutan datang
  • Istirahat malam yang cukup dan berkualitas
  • Memenuhi kebutuhan gizi dan air minum.

Kapan harus ke dokter?

Jadwalkan bertemu dokter apabila kamu merasa kedutan terus berlangsung atau menjadi lebih intens. Terlebih, jika dibarengi dengan gejala lain berikut:

  • Rasa sakit ketika berhubungan seks atau memasukkan tampon
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Darah dalam urine
  • Keputihan yang tidak normal
  • Nyeri area panggul
  • Pendarahan tidak biasa pada vagina.

Vagina berkedut yang terlalu sering mungkin menandakan gejala lain. Termasuk di antaranya infeksi jamur vagina, infeksi saluran kemih, hingga infeksi menular seksual.

Apabila dokter mendapati kondisi tersebut muncul akibat penyakit tertentu, maka akan diresepkan obat sesuai kondisi pasien. Dokter pun dapat menyarankan perawatan apabila diperlukan.

Coba identifikasi kapan sensasi vagina berkedut muncul dan intensitasnya. Jika kamu merasa hal tersebut cukup mengganggu, apalagi disertai gejala lainnya, jangan ragu untuk konsultasi kepada dokter, ya.

Baca Juga: 7 Bahan Produk Pelumas Seks yang Bahayakan Vagina

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya