Girls, kamu pasti pernah mengalami ini. Tiba-tiba saja, kamu merasa ada udara yang terperangkap di 'bawah' sana. Hanya saja, udara yang satu ini bukannya keluar lewat belakang, justru lewat bagian depan alias vagina.
'Kentut' yang seperti ini lebih familiar disebut dengan istilah queefing. Meski terdengar konyol dan memalukan, kejadian ini toh sebetulnya merupakan sebuah kewajaran, kok.
Istilah 'kentut vagina' sebenarnya kurang tepat untuk membahasakan definisi queefing. Pasalnya, udara yang 'terjebak' di dalam vagina tersebut bukanlah hasil dari proses fermentasi atau pencernaan seperti kentut pada umumnya, melainkan hanya udara yang memang masuk saja ke area tersebut. Dan 'semudah' itu udara masuk, 'semudah' itu pula udara akan keluar.
Rasa malu akibat queefing tidak lain dikarenakan oleh asosiasi psikologis. Suara yang keluar dari 'bawah' kerap dipandang sebagai hal yang menjijikkan, apa pun penjelasannya dan sekalipun tidak berbau. Walau begitu, kamu tidak perlu terus menerus merasa malu, risih, jijik, atau bahkan bersalah dengan kondisi tersebut ya.
Queefing sangat mungkin dan sering terjadi saat kamu melakukan hubungan seks yang melibatkan penetrasi penis ke dalam vagina. Gerakan tersebut sangat berpotensi untuk menggantikan udara yang berada di dalam vagina.
Dan perlu diketahui, queefing dapat terjadi di semua posisi seks yang dilakukan. Adapun untuk meminimalisasi terjadinya queefing, sebaiknya penis tetap berada di dalam vagina ketika sedang berganti posisi.
Ada kalanya, queefing juga terjadi saat kamu sedang melakukan olahraga. Beberapa gerakan tertentu seperti pose downward dog pada yoga, crucnhes, atau bahkan peregangan pun memungkinkan udara masuk dan 'terjebak' di dalam vagina.
Kamu jadi lebih sering berisiko mengalami queefing bilamana kamu mempunyai otot-otot dasar panggul alias pelvic floor tidak cukup kuat. Pelvic floor sendiri tersusun atas otot dan ligamen yang menyokong bagian kandung kemih, vagina, dan rektum. Biasanya, kekuatan otot-otot daerah ini menjadi lebih lemah karena beberapa hal seperti pascamelahirkan, konstipasi kronis dan beberapa jenis olahraga seperti gimnastik dan lari.
Untuk kamu yang belum menikah atau melahirkan, queefing juga akan cukup sering terjadi saat kamu menstruasi. Pasalnya, peningkatan hormon kewanitaan pada masa-masa ini juga sangat memengaruhi kekuatan otot di kawasan pelvic floor.
Kalau queefing yang kamu alami mulai mengeluarkan aroma yang cukup kuat, ada baiknya kamu mulai merasa curiga. Kemungkinan ini disebabkan oleh fistula pada vagina, yakni adanya saluran atau lubang tidak normal yang terbentuk dan terhubung dengan organ lain. Selain itu, gejala lain yang mungkin timbul adalah keputihan yang abnormal.
Anyways, secara umum queefing bukanlah hal yang teralu serius dan mengindikasikan kondisi kesehatan tertentu. Queefing adalah hal yang sangat normal terjadi pada tubuhmu dan hei, kamu tidak perlu malu bila mengalaminya, ya!