15 Kesalahan Fatal Sex Education di Indonesia

Pendidikan seks di Indonesia harus ditingkatkan, nih!

Seks sebelum nikah? Hamil di luar nikah? Penyakit menular seksual? Semua sebenarnya bisa dicegah dengan sex education atau pendidikan seks yang benar dan efektif untuk kalangan remaja.

Masalahnya, sex education di Indonesia masih cenderung dangkal dan tidak menembak akar permasalahan. Ada banyak kesalahan fatal sex education di Indonesia pada umumnya. Ya nggak sih? Nih, problemnya.

1. Hanya dijelaskan di sekolah

15 Kesalahan Fatal Sex Education di IndonesiaKumparan

Untuk hal sepenting pendidikan seks, pada umumnya hanya pihak sekolah yang diberi tanggung jawab untuk menjelaskan hal tersebut. Sayangnya, tidak semua sekolah memiliki program tersebut.

Pendidikan seks yang paling utama dan paling penting adalah dengan diajarkan oleh orang tua. Selain itu, pendidikan seks di kalangan komunitas perumahan ataupun organisasi kepemudaan juga akan sangat membantu, lho.

2. Orang tua jarang mau ikut campur

15 Kesalahan Fatal Sex Education di IndonesiaSchool of Parenting

Seks masih dianggap sangat tabu, sehingga orang tua di rumah pun enggan membahasnya. Mereka cenderung hanya melarang anaknya untuk berhubungan seks sebelum nikah, tanpa menjelaskan mengapa hal tersebut tidak boleh dilakukan.

Maka dari itu, pentingnya pemahaman orang tua dalam memandang pendidikan seksual juga akan berpengaruh terhadap perilaku anak. Pengajaran tentang seksual bahkan bisa diajarkan sedini mungkin. Dimulai dengan mengajarkan bagian tubuh mana yang tidak boleh disentuh oleh orang lain. 

3. Penjelasan diberikan depan umum

15 Kesalahan Fatal Sex Education di IndonesiaGoogle

Banyak yang tidak menyadari bahwa seks adalah topik yang sensitif dan cara penyampaiannya pun harus hati-hati. Menerangkan tentang seks kepada siswa di sekolah tapi jumlah siswa terlalu banyak dalam satu sesi hanya akan membuat pengarahan tersebut bersifat satu arah.

Dengan begitu, siswa akan dipaksa mendengarkan tanpa berani untuk bertanya. Ada baiknya untuk memisahkan siswa perempuan dengan laki-laki untuk meminimalisir mereka yang kurang nyaman untuk membahasnya di depan lawan jenis. 

4. Terlalu fokus ke masalah fungsi organ reproduksi

15 Kesalahan Fatal Sex Education di IndonesiaIlustrasi Seks (IDN Times/Arief Rahmat)

Pernahkah kamu mendapat pelajaran tentang seks di sekolah? Pasti penjelasannya hanya seputar bagaimana sperma berasal, pembuahan sel telur dan bagaimana bayi terbentuk. Hal tersebut umumnya sudah dijelaskan pada saat pembelajaran biologi, bukan?

Pendidikan seksual harusnya lebih menitik beratkan pada permasalahan-permasalahan yang akan terjadi jika mereka bergonta-ganti pasangan saat melakukan hubungan seks. Selain itu, perlu juga penjelasan bahwa mereka harus menghargai tubuh yang sudah diberikan oleh Tuhan. 

Baca Juga: Polemik Restitusi Korban Kekerasan Seksual: Perlunya Aturan Mekanisme

5. Tidak ada penjelasan tentang emosi

15 Kesalahan Fatal Sex Education di Indonesiailustrasi orang tua edukasi seks ke anak (pexels.com/cottonbro)

Seringkali orang-orang dewasa lupa, bahwa pelajaran tentang seks itu tidak melulu tentang sperma, sel telur, hamil dan melahirkan. Tapi banyak remaja yang melakukan seks sebelum nikah karena mereka terbawa emosi dan kasih sayang.

Apakah ada penjelasan tentang bagaimana menyayangi tanpa seks? Apa mereka memberitahu rasanya menyayangi seseorang hingga ingin berhubungan seks? 

6. Satu kali penjelasan dianggap cukup

15 Kesalahan Fatal Sex Education di IndonesiaWebsite

Ingatkah kamu berapa kali kamu mendapatkan pendidikan seksual di sekolah? Yap. Minimal pendidikan seksual akan dilakukan satu kali. Setelah itu, tidak ada pembahasan lagi atau konseling kepada siswa. Padahal topik ini luar biasa penting.

Seharusnya dilakukan pendidikan seksual berkala yang sesuai dengan usia siswa. Hal ini agar mereka dapat merasa lebih memahami lagi akan pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi tersebut. 

7. Isinya hanya tentang keperawanan, dosa dan stigma

15 Kesalahan Fatal Sex Education di Indonesiakabardamai.id

Seringkali pembahasan tentang hubungan seksual ini hanya dengan menyangkut-pautkan tindakan tersebut pada dosa secara agama. Selain itu, tidak jarang perempuan mendapatkan stigma yang buruk jika sudah tidak perawan. 

Masih jarang sekali ada yang membahas resiko hamil dengan usia yang sangat muda maupun resiko tertular penyakit kelamin. Mengajarkan pendidikan seksual hanya dengan menakut-nakuti mereka dengan stigma yang beredar di masyarakat tentang keperawanan hanya akan membuat mereka takut untuk membela dirinya saat mengalami pelecehan seksual. 

8. Tidak memberikan wadah mengadu

15 Kesalahan Fatal Sex Education di IndonesiaGoogle search

Setelah mendapat pendidikan seks, ke manakah remaja harus berdiskusi jika mereka punya pertanyaan yang cukup pribadi? Seringkali pelajaran tentang seks di sekolah cuma dianggap penyampaian informasi satu arah.

Padahal, pendidikan seksual bisa lebih efektif jika penyampaiannya bisa dilakukan dengan dua arah. Baiknya memang tidak hanya menyampaikan informasi tentang pendidikan seks saja, tetapi juga memberi wadah mereka untuk berkonsultasi secara pribadi. 

Baca Juga: Keluarga-Sekolah Mendesak Berikan Pendidikan Seksual dan Reproduksi 

9. Masih menganggap perempuan sebagai pihak yang bersalah

15 Kesalahan Fatal Sex Education di IndonesiaIlustrasi kekerasan seksual terhadap perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Umumnya ketika terjadi seks sebelum nikah dan kehamilan sebelum nikah, selalu pihak perempuan yang dirugikan. Stigma seperti itu sampai saat ini masih banyak yang melekat dalam benak masyarakat, lho.

Hal tersebut terjadi akibat kurangnya penjelasan menyeluruh tentang kehidupan seksual dan hanya sebatas menakut-nakuti saja. Dengan pendidikan seksual yang baik dan benar, baik laki-laki maupun perempuan akan saling menjaga dan menghormati satu sama lain. 

10. Masih sering menghakimi

15 Kesalahan Fatal Sex Education di Indonesiailustrasi menghakimi kesalahan (pexels.com/Yan Krukov)

Jarang sekali remaja perempuan dan laki-laki mau dan berani berkonsultasi dengan pakar ketika mereka sudah tidak perawan lagi atau menghadapi masalah reproduksi. Kenapa demikian? Karena seringkali mereka merasa tidak didengarkan saat akan berkonsultasi.

11. Tidak ada informasi tentang cara meredam nafsu

15 Kesalahan Fatal Sex Education di IndonesiaPexels.com/Giftpundits.com

Pendidikan seks yang diberikan kepada remaja jarang sekali mencakup cara meredam nafsu seksual. Padahal, setiap manusia wajar sekali untuk memiliki hasrat berhubungan seksual.

Yang perlu diperhatikan memang bagaimana cara mengalihkan hasrat tersebut. Agar nantinya para remaja dapat mengendalikan hasrat seksual itu sendiri. 

12. Memblokir masalah tapi tidak memecahkan masalah

15 Kesalahan Fatal Sex Education di IndonesiaPexels/Amateur Hub

Semua situs yang menyediakan konten-konten porno saat ini sudah banyak yang diblokit. Tetapi hal tersebut bukan menjadi solusi akhir dari permasalahan seksual ini.

Anak remaja memiliki keingintahuan yang sangat tinggi. Sehingga, apabila tidak diberikan penjelasan lebih lanjut, pemblokiran tersebut tidak terlalu membawa pengaruh yang positif. 

13. Tidak diajarkan untuk menolak

15 Kesalahan Fatal Sex Education di Indonesiagoogle anteroaceh.com

Banyak remaja yang mengaku dipaksa oleh pacarnya untuk berhubungan seksual. Hal tersebut dilakukan semata-mata hanya untuk membuktikan perasaan sayangnya. 

Orang tua maupun pihak sekolah perlu mengajarkan untuk menolak hal-hal tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan penjelasan-penjelasan secara menyeluruh tentang pendidikan seksual. 

Baca Juga: UNESCO Sebut Pendidikan Seksual Mendesak untuk Generasi Muda

14. Hanya berfokus pada pencegahan

15 Kesalahan Fatal Sex Education di IndonesiaAshley Lukashevsky

Ketika semua siswa diberikan pengetahuan tentang seks, si pembicara akan berasumsi bahwa semua siswa belum pernah berhubungan intim sebelumnya. Sehingga, informasi yang diberikan pun hanya berfokus kepada pencegahan hubungan seks di luar nikah.

Tidak menutup kemungkinan siswa tersebut sudah ada yang pernah melakukan hubungan seksual. Maka dari itu, sangat penting untuk menyediakan wadah untuk berkonsultasi bagi para siswa.

15. Menganggap bahwa seks hanya dilakukan oleh pacar yang seumuran

15 Kesalahan Fatal Sex Education di IndonesiaGetty Images

Tidak semua yang mengajak berhubungan seks adalah remaja seumur. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus-kasus pedofilia. Tanpa adanya pendidikan seksual sejak dini, ditakutkan nantinya anak akan mengalami hal-hal yang tidak diinginkan tersebut.

Demikian 15 kesalahan fatal sex education di Indonesia. Semoga pendidikan seksual di Indonesia ke depannya bisa lebih baik lagi, ya!

Topik:

  • Cynthia Nanda Irawan
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya