Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Cara Menjaga Kebersihan Vagina, Pastikan Sudah Tepat

ilustrasi perempuan (unsplash.com/Becca Tapert)
Intinya sih...
  • Kesehatan vagina dan area sekitarnya berpengaruh pada banyak hal. Mulai dari kesehatan, produksi hormon, hingga kehidupan seks.
  • Kamu tidak perlu sabun khusus untuk membersihkan area kewanitaan karena ini dapat berisiko menimbulkan iritasi atau masalah lainnya.
  • Saat menstruasi, jangan menggunakan pembalut yang mengandung wangi-wangian.

Merawat organ intim adalah kewajiban bagi setiap perempuan. Sebab, kesehatan vagina dan area sekitarnya berpengaruh pada banyak hal. Mulai dari kesehatan, produksi hormon, hingga kehidupan seks. 

Sebagian perempuan kurang memiliki kesadaran untuk melakukannya. Ini karena organ kewanitaan tidak terlihat. Selain itu, mereka juga menganggap bahwa membersihkannya sehabis buang air saja sudah cukup.

Perlu kamu ketahui bahwa vagina sebenarnya bisa membersihkan dirinya sendiri. Namun, area sekitarnya, yaitu vulva, memerlukan perhatian darimu. Lantas bagaimana cara membersihkan vagina atau vulva? Simak penjelasan berikut ini!

1. Bukan vagina yang harus dicuci, melainkan vulva

Seperti yang sudah disebutkan, vagina adalah organ yang bisa membersihkan dirinya sendiri. Mencucinya malah bisa menyebabkan banyak masalah. Ini karena di dalam vagina terdapat banyak bakteri baik untuk menjaga keseimbangan pH. Sebaliknya, kamu harus mencuci vulva dengan baik dan rutin.

2. Cara membasuh vulva

ilustasi vulva dan vagina (freepik.com/freepik)

Sebaiknya gunakan air hangat untuk membasuh vulva. Kamu bisa menggunakan sabun yang berbahan ringan agar kulit tidak iritasi, tetapi hal ini tidak diperlukan.

Cara membasuhnya adalah dengan gerakan dari depan ke belakang. Tujuannya agar terhindar dari kontaminasi bakteri anus ke area vagina.

3. Bolehkah memakai sabun?

Kamu tidak perlu menggunakan sabun untuk membasuh vulva. Ini karena sabun berpotensi untuk mengganggu keseimbangan pH vagina. Sabun yang diperbolehkan adalah sabun tanpa wangi-wangian dan pewarna, dan ini hanya boleh digunakan di vulva.

Jika kamu memiliki kulit sensitif, perhatian sampo dan sabun yang kamu pakai saat mandi. Bahkan detergen, tisu, dan beberapa pelumas dapat menyebabkan iritasi.

4. Sabun khusus organ kewanitaan juga tidak diperlukan

ilustrasi penggunaan produk sabun kewanitaan (pexels.com/Angela Roma)

Ada banyak perusahaan yang menawarkan sabun khusus organ kewanitaan. Namun, jangan membelinya. Produk tersebut dimanfaatkan untuk perempuan yang merasa insecure tentang kebersihan organ intimnya. Padahal, produk tersebut sebetulnya malah berpotensi bahaya karena dapat menyebabkan iritasi atau masalah lainnya.

5. Gunakan celana dalam berbahan katun

Celana dalam yang berbahan katun adalah jenis celana dalam yang harus kamu miliki. Ini karena bahan tersebut nyaman dan lembut untuk digunakan.

Tidak hanya itu, area kewanitaanmu bisa “bernapas” melalui serat-seratnya sehingga tidak ada kelembapan yang berlebihan. Kamu harus menghindari celana dalam yang terbuat dari nilon dan bahan sintetis.

6. Buang air kecil setelah berhubungan seksual

ilustrasi buang air (freepik.com/gpointstudio)

Penting untuk buang air kecil sesaat setelah berhubungan seksual. Kuman bisa tertinggal di saluran kemih, lubang yang berada di atas vagina. Untuk membersihkannya, kamu harus buang air kecil. Risiko yang ditimbulkan jika kamu tidak melakukan hal ini cukup besar, yaitu infeksi saluran kemih.

7. Pilih pembalut tanpa pewangi

Saat menstruasi, jangan menggunakan pembalut yang mengandung wangi-wangian. Alasannya sama seperti sabun, pewangi buatan bisa menyebabkan ketidakseimbangan pH vagina.

Kamu juga harus memilih pembalut yang terbuat dari bahan yang lembut untuk mencegah iritasi.

8. Kebersihan harus dijaga secara ekstra saat haid

ilustrasi perempuan (pexels.com/SHVETS production)

Saat menstruasi, vagina mengeluarkan darah kotor yang berasal dari luruhan dinding rahim. Itulah kenapa jumlah kuman yang ada di area kewanitaan meningkat. Untuk mengatasinya, kamu harus mengganti pembalut setidaknya 4 jam sekali.

Jangan malas, ya! Ini bertujuan agar kuman dan jamur tidak berkembang biak di sana.

9. Kenakan pakaian longgar atau tanpa pakaian dalam saat tidur

Malam hari adalah kesempatan sempurna untuk "mengistirahatkan" vulva dari pakaian ketat atau tidak nyaman.

Pakaian ketat dapat membatasi aliran darah ke alat kelamin serta menekan saraf, menyebabkan timbulnya rasa sakit atau mati rasa.

Pakaian ketat juga menciptakan lebih banyak gesekan di area sekitar vagina, dan peningkatan gesekan pada alat kelamin dapat menyebabkan penipisan kulit dan iritasi/peradangan.

Jika tetap ingin pakai celana dalam, pilihlah celana dalam berbahan katun yang lebih longgar.

10. Temui dokter kandungan secara berkala

ilustrasi dokter kandungan (freepik.com/DC Studio)

Kalau kamu berusia antara 21 dan 65 tahun, temui dokter kandungan setiap tiga tahun untuk melakukan Pap smear, yang menguji sel-sel abnormal yang dapat menandakan kanker atau infeksi seperti infeksi menular seksual.

Namun, dalam beberapa kasus kamu mungkin perlu menemui dokter kandungan lebih sering, misalnya jika kamu memiliki kondisi kronis seperti kanker, human papillomavirus (HPV), atau infeksi jamur kronis.

Apabila kamu mengalami gejala vagina baru seperti keputihan yang tidak normal, menstruasi tidak teratur, atau bau menyengat, segera buat janji temu dengan dokter.

Itulah cara membersihkan vagina atau vulva. Organ kewanitaan sangat penting untuk dijaga. Lakukan perawatan di atas secara rutin dan iringi juga dengan gaya hidup yang bersih dan sehat.

Referensi

Cleveland Clinic. Diakses pada Agustus 2024. Tips To Keep Your Vagina and Vulva Healthy.
Business Insider. Diakses pada Agustus 2024. 7 vaginal hygiene tips that'll keep your vulva feeling fresh and smelling clean, according to women's health experts.
The Women's. Diakses pada Agustus 2024. How can I stay healthy down there?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Nurulia R F
3+
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Follow Us