Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

Ladies, Ini 7 Hal yang Sebenarnya Pria Rasakan tentang Hubungan Seks

glamour.com

Ladies, sebagai wanita, kamu tentu tak pernah benar-benar mengerti jalan pikiran maupun apa yang dirasakan pasangan laki-lakimu. Pun perihal seks yang selama ini mungkin telah kalian lakukan setelah sekian lama.

Nyatanya, ada cukup banyak perbedaan antara apa yang laki-laki dan wanita alami tentang seks. Dikutip dari webmd, berikut kata terapis seks Laurie J. Watson LMFT mengenai hal tersebut.

1. Seks dimulai dari tubuh

unsplash.com/anthonytran

Bila wanita cenderung terdorong melakukan seks karena emosi, perasaan, dan sebagainya, maka laki-laki adalah karena dorongan fisik. Laki-laki memiliki hormon testosteron yang jauh lebih banyak dibandingkan wanita dan menjadi faktor pendorong ekspresi seksual. 

2. Seks mudah terprovokasi oleh pandangan

independent.co.uk

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, laki-laki muda dan belum menikah bahkan dapat ereksi hanya dengan provokasi yang bahkan sangat ringan sekalipun. Seperti contoh, hanya melihat sepintas sosok wanita yang cukup terbuka di media dapat membangkitkan gairah. Sementara itu, laki-laki yang lebih dewasa biasanya terangsang ketika melihat istri atau pasangannya tengah tak berbusana seperti saat baru keluar dari kamar mandi.

3. Seks adalah rasa lapar

unsplash.com/brookecagle

Rasa keinginan yang begitu kuat terhadap seks bagi laki-laki kurang lebih sama seperti saat kamu mengidam cokelat. Setiap episode seksual memiliki sensasi dan menyimpan kejutan tersendiri. Pikirannya pun dipenuhi dengan kesempatan untuk merasakan kesenangan dan kejutan yang satu ini. 

4. Seks meruapakan suatu energi

unsplash.com/evphotocinema

Seksualitas menjadi dorongan tersendiri bagi intimasi hubungan seorang laki-laki. Energi hormonal memberikan suntikan dan agresi untuk mengejar tujuan hidup, karir, bahkan pasangan. Tak jarang, laki-laki berfantasi untuk menjadikan aktivitas seks di penghujung hari setelah melalui hari yang panjang dan melelahkan.

5. Seks menjadi sebuah euforia

pinterest.com

Bagi laki-laki, seks menjadi salah satu petualangan hidup yang sangat mendebarkan. Tubuhnya seolah sebuah mesin yang siap untuk bereksplorasi.

Mengingat orgasme cenderung lebih mudah bagi laki-laki, maka berbagai fantasi, posisi, dan ritme seks menjadi perburuan tersendiri. Setiap godaan, senyuman, bentuk tubuh, dan fantasi maupun realitas seksual masuk dengan begitu kuat ke dalam otaknya.

6. Seks adalah cinta

medicalnewstoday.com

Pelepasan seksual membuat mereka seperti saat berada di rumah yang memberi ketenangan, kenyamanan, dan dukungan yang dibutuhkan. Meski sering dicap bahwa laki-laki hanya menganggap aktivitas seks sebagai hubungan fisik, nyatanya kebanyakan dari mereka justru menginginkan dan merasakan hubungan emosional yang lebih besar dibanding sebatas fisik.

Secara harfiah, bercinta yang dilakukan menciptakan perasaan, kepercayaan, kebaikan, dan optimisme yang lebih mendalam terhadap pasangan. Bahkan, rasa diinginkan oleh pasangan dapat menjadi salah satu hal yang paling menenangkan baginya.

7. Seks adalah caranya memberi cinta

peacequarters.com

Momen saat pasangannya mulai terangsang acap kali menjadi momen yang dideskripsikan laki-laki sebagai hal yang paling memuaskan secara seksual. Karenanya, menjadi hal yang membingungkan pula ketika laki-laki dituding egois lantaran preferensi seksual yang dimiliki. Padahal di dalam hati, mereka juga merasakan emosi yang mutual dengan pasangannya dan sangat memerlukan informasi tentang keinginan atau fantasi pasangan untuk dipuaskan sehingga meningkatkan kualitasnya sebagai kekasih hati.

Tak seperti wanita yang cenderung didasari oleh emosi untuk bercinta, laki-laki lebih kuat didorong oleh kebutuhan maupun keinginan fisik. Walau begitu, ingat bahwa hal ini bukan berarti si dia sama sekali tak memiliki perasaan dan menjadi seperti robot saat berhubungan seks denganmu, ya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Amanda Lizbeth
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono