Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penyebab Kesepian yang Dialami Dina dalam Film Sleep Call

cuplikan Laura Basuki dalam film Sleep Call (dok. IDN Pictures/Sleep Call)

Film psikologis menegangkan, Sleep Call (2023), kembali menarik perhatian penonton setelah ditayangkan di layanan streaming Prime Video. Diperankan dengan baik oleh Laura Basuki, film ini mengisahkan perjuangan Dina dalam menghadapi kehidupan yang keras dan kesepian.

Kesepian adalah suatu emosi yang umum dirasakan setiap manusia. Emosi ini tidak hanya timbul karena keadaan kesendirian, tetapi lebih disebabkan oleh perasaan tidak dimengerti, tidak dihargai, dan tidak disayangi. Karakter Dina dalam Sleep Call menjadi salah satu contohnya. Setidaknya, ada lima penyebab kesepian yang dialami Dina dalam film Sleep Call.

1. Keluarga disfungsional

potret ibunya Dina dalam Sleep Call (dok. IDN Pictures/Sleep Call)

Dalam narasi maju-mundur, Dina digambarkan sebagai bagian dari keluarga disfungsional. Ayahnya yang seharusnya menjadi figur memberikan contoh perilaku positif dan menjaga anak, malah justru melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap ibunya.

Kondisi ini menciptakan lingkungan yang tidak aman dan tidak menyenangkan bagi Dina sebagai anak. Akibatnya, hal ini memicu perasaan kesepian karena kurangnya kedekatan dan stabilitas dalam hubungan keluarganya.

Tidaklah mengherankan jika hal ini bisa menimbulkan trauma pada Dina. Pada akhirnya, itu membuat rentan terhadap kecemasan, ketakutan, dan bahkan kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain.

2. Kehilangan harapan

cuplikan film Sleep Call (instagram.com/primevideoid)

Setiap orang pasti pernah membayangkan dan merencanakan kebahagiaan untuk masa depannya, termasuk Dina. Ia memiliki cita-cita menjadi seorang pramugari, profesi yang memungkinkan seseorang untuk bertemu banyak orang dan menjelajahi dunia.

Sayangnya, harapan tersebut harus ia kubur karena merasa bertanggung jawab untuk memprioritaskan pengobatan ibunya. Mengorbankan impian demi sebuah tanggung jawab bukanlah hal yang mudah. Bahkan, hal ini dapat membuat seseorang merasa rendah diri karena kehilangan tujuan dalam hidupnya yang pada akhirnya dapat membuatnya menarik diri dari interaksi sosial.

3. Berada di lingkungan kerja yang tidak sehat

potret kantor Dina dalam Sleep Call (dok. IDN Pictures/Sleep Call)

Setelah mengorbankan impian menjadi pramugari, Dina kemudian bekerja di kantor yang menyediakan layanan pinjaman online alias pinjol. Di sana, ia menghadapi tantangan seperti halnya para pegawai di bidang lain. Dalam kasus Dina, ia dituntut dengan keras untuk menagih pembayaran dengan cara yang bertentangan dengan hatinya, seperti memaksa atau mengancam.

Meskipun hal ini membuat Dina bertentangan dengan nilai-nilai pribadinya, ia tidak bisa mengeluh, sambil berharap agar orang lain memahami situasi dan pilihan pekerjaannya. Perasaan tertekan tersebut semakin membuatnya terisolasi di lingkungan kerjanya.

4. Mengalami pelecehan seksual

cuplikan Dina dan Tommy dalam Sleep Call (dok. IDN Pictures/Sleep Call)

Kehidupan Dina terus diwarnai berbagai kesulitan. Tentu saja, ini menjadi salah satu alasan film Sleep Call menarik perasaan simpati penonton. Ketika Dina mengalami kesulitan dalam membayar hutangnya, situasi tersebut justru dimanfaatkan oleh atasannya untuk melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Dina merasa terancam dan tidak memiliki pilihan selain menuruti keinginan atasannya. Di balik semua itu, Dina menjadi sosok yang hancur, karena merasa kehilangan harga dirinya, yang semakin membuatnya enggan terlibat dalam interaksi sosial.

5. Tidak mendapat dukungan emosional

cuplikan Dina dan Bella dalam Sleep Call (dok. IDN Pictures/Sleep Call)

Dukungan emosional menjadi sangat penting bagi Dina. Sebab, sejak kecil ia tidak pernah mendapatkan dukungan emosional, baik dari keluarga, lingkungan kerja, bahkan dari orang yang dianggapnya sebagai teman, tempatnya berbagi cerita.

Sebenarnya, Dina memiliki Bella (Della Dartyan) sebagai teman di kantornya. Namun, Bella tidak banyak membantu. Hal ini tercermin dalam salah satu dialog Dina ketika mengatakan bahwa Bella tidak pernah ada untuknya. Dalam hal ini, kita tidak bisa menyalahkan Bella sepenuhnya, karena ia juga memiliki kehidupan yang memungkinkannya gagal melihat keseriusan dalam masalah Dina.

Dari setiap masalah yang dihadapinya, Dina harus menghadapinya sendiri karena merasa tidak berharga, tidak ada yang peduli, dan tidak ada yang mencoba mengerti. Perasaan terisolasi yang begitu besar ini akhirnya membuat Dina mengalami ilusi, seperti yang digambarkan dalam filmnya.

Meskipun kesepian bukanlah perasaan yang harus dihindari, keberadaan emosi ini dapat membuat manusia lebih memahami diri sendiri dan menghargai kebersamaan dengan orang lain. Namun, itu bukan berarti kita harus membiarkan perasaan kesepian terus berlanjut.

Kita mungkin tidak bisa menghindari kesulitan dalam hidup. Namun, kita masih memiliki pilihan untuk mencari bantuan dari orang lain, termasuk dari tenaga profesional. Deretan pemicu kesepian yang dialami Dina juga dapat menjadi pelajaran bagi kita untuk lebih memahami diri sendiri dan belajar bagaimana membantu diri kita sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Davrean Dita
EditorDavrean Dita
Follow Us