Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pasang Film Horor Dibintangi Pemeran Putri dan Pangeran Disney

poster film Smile 2 dan Cuckoo. (dok. Paramount Pictures/Smile 2 | dok. Neon/Cuckoo)
Intinya sih...
  • Elle Fanning dan Brenton Thwaites tampil dalam film horor Twixt dan Oculus, menampilkan sisi gelap karakter kompleks dan kemampuan akting mumpuni.
  • Emma Watson berperan dalam film horor Regression, sedangkan Dan Stevens dalam Cuckoo, keduanya menawarkan ketegangan psikologis daripada jumpscare.
  • Mena Massoud dan Naomi Scott bertransformasi menjadi sosok gelap dalam cerita horor mengerikan di film The Sacrifice Game dan Smile 2, menampilkan sisi lain dari karakter romantis mereka.

Selain menyajikan kembali kisah-kisah dongeng yang familier dengan sentuhan baru, salah satu daya tarik utama dari film live action Disney adalah penampilan memukau dari para pemeran putri dan pangerannya. Tak hanya memiliki paras rupawan, aktor dan aktris, seperti Mena Massoud (Aladdin) atau Elle Fanning (Princess Aurora), juga dituntut untuk memiliki kemampuan akting yang mumpuni. Tak heran, banyak yang penasaran bagaimana para bintang ini tampil dalam genre lain yang berbeda, seperti horor.

Nah, buat kamu yang penasaran dengan kemampuan para idola Disney ini, IDN Times telah menyiapkan lima pasang rekomendasi film horor yang dibintangi para pemeran putri dan pangeran Disney untuk dijadikan double feature. Siapkan camilan, matikan lampu, dan bersiaplah merasakan sensasi berbeda dari para bintang dongeng kesayanganmu!

1. Twixt (2011) dan Oculus (2013)

Elle Fanning dalam film Twixt dan Brenton Thwaites dalam film Oculus. (dok. American Zoetrope/Twixt | dok. Blumhouse Productions/Oculus)

Mencuri perhatian lewat chemistry mereka sebagai Putri Aurora dan Pangeran Phillip dalam Maleficent (2014), Elle Fanning dan Brenton Thwaites ternyata punya jejak mengagumkan di genre horor. Fanning tampil dalam Twixt, film horor bernuansa gotik arahan Francis Ford Coppola. Dalam film ini, ia berperan sebagai V, gadis muda yang terbunuh secara misterius, dan kehadiran hantunya jadi bagian penting dalam alur cerita.

Sementara itu, Thwaites membintangi Oculus, film horor psikologis yang disutradarai oleh Mike Flanagan. Ia berperan sebagai Tim Russell, pria yang baru keluar dari rumah sakit jiwa dan berusaha mengungkap kebenaran di balik kematian orangtuanya. Bersama saudara perempuannya, Tim menghadapi cermin antik terkutuk yang diduga sebagai penyebab tragedi keluarga mereka.

Dengan pendekatan visual unik dan tema yang sama-sama mengeksplorasi batas realitas, Twixt dan Oculus bisa jadi double feature yang seru untuk dinikmati. Keduanya menampilkan sisi gelap dari dunia mimpi dan ilusi, di mana karakter utama harus menghadapi kebenaran yang menyakitkan. Terlebih lagi, Twixt dan Oculus juga menunjukkan kemampuan akting yang mumpuni dari Fanning dan Thwaites dalam memerankan karakter yang kompleks dan multidimensional.

2. Regression (2015) dan Cuckoo (2024)

Emma Watson dalam film Regression dan Dan Stevens dalam film Cuckoo. (dok. Universal Pictures/Regression | dok. Neon/Cuckoo)

Regression dan Cuckoo menampilkan Emma Watson dan Dan Stevens, yang dikenal sebagai Belle dan Beast dalam Beauty and the Beast (2017). Disutradarai Alejandro Amenábar, Regression membawa penonton ke 1990-an, saat kepanikan terhadap praktik pemujaan setan merajalela di Amerika. Watson berperan sebagai Angela Gray, seorang gadis yang mengaku menjadi korban pelecehan dalam ritual setan, yang terlibat dalam sebuah investigasi mencekam.

Sebaliknya, Cuckoo mengajak penonton ke sebuah resor mewah di Pegunungan Alpen. Film arahan Tilman Singer ini mengikuti seorang remaja bernama Gretchen (Hunter Schafer) yang mengalami serangkaian kejadian aneh yang sulit dijelaskan. Dalam Cuckoo, Stevens memerankan Mr. König, sosok misterius yang tampaknya menyimpan rahasia kelam di balik resor tersebut. 

Meskipun berbeda dalam eksekusi, Regression dan Cuckoo sama-sama mengandalkan ketegangan psikologis ketimbang jumpscare berlebihan. Regression menguji keyakinan dan ketakutan manusia dengan pendekatan yang lebih realistis, sementara Cuckoo bermain dengan absurditas untuk menciptakan sensasi mimpi buruk yang tak kunjung usai. Kombinasi keduanya akan memberikan pengalaman horor yang unik bagi pencinta film yang lebih suka ditantang secara intelektual.

3. The Neon Demon (2016) dan Don't Look at the Demon (2022)

Elle Fanning dalam film The Neon Demon dan Harris Dickinson dalam film Don't Look at the Demon. (dok. Amazon Studios/The Neon Demon | dok. Barnstorm Entertainment/Don't Look at the Demon)

Selain Twixt, pesona Elle Fanning dalam genre horor juga dibuktikan dalam film arahan Nicolas Winding Refn berjudul The Neon Demon. Film ini berpusat pada Jesse (Fanning), seorang model rookie yang berhasil memikat banyak orang di industri fesyen berkat wajah cantik dan aura polosnya. Namun, di balik gemerlap dunia tersebut, Jesse harus menghadapi sisi gelap yang dipenuhi kecemburuan, obsesi, dan kekerasan.

Sebagai pendamping The Neon Demon, kamu bisa menonton Don’t Look at the Demon, film horor Malaysia yang dibintangi Harris Dickinson, pemeran Pangeran Philip (menggantikan Brenton Thwaites) dalam Maleficent: Mistress of Evil (2019). Film ini mengikuti sekelompok kru acara TV paranormal yang menginvestigasi sebuah rumah berhantu di Malaysia. Di sini, Dickinson tampil sebagai salah satu kru bernama Ben yang kerasukan.

Kendati sama-sama punya judul "Demon", The Neon Demon dan Don't Look at the Demon menyajikan teror iblis dalam bentuk berbeda. The Neon Demon menyajikan teror iblis secara metaforis lewat obsesi dan ambisi manusia, sedangkan Don't Look at the Demon menyajikan teror iblis secara harfiah lewat penampakan dan kerasukan. Tertarik menjadikan keduanya double feature?

4. The Sacrifice Game (2023) dan Smile 2 (2024)

Mena Massoud dalam film The Sacrifice Game dan Naomi Scott dalam film Smile 2. (dok. Shudder/The Sacrifice Game | dok. Paramount Pictures/Smile 2)

Selanjutnya, yang tak kalah menarik untuk dijadikan double feature adalah The Sacrifice Game dan Smile 2. Masing-masing dibintangi oleh Mena Massoud dan Naomi Scott, dua aktor muda yang pernah dipasangkan dalam Aladdin (2019) sebagai Aladdin dan Putri Jasmine. Dalam film-film ini, kamu bakal melihat mereka bertransformasi 180 derajat dari karakter romantis penuh harapan menjadi sosok gelap dalam cerita horor mengerikan.

The Sacrifice Game adalah film slasher bertema Natal yang mengambil latar 1971, saat sekelompok pembunuh sadis menyerang sebuah sekolah asrama. Massoud berperan sebagai Jude, pemimpin karismatik yang menyembunyikan sisi rapuh di balik kekejamannya. Film arahan Jenn Wexler ini menawarkan ketegangan yang mencekam dengan sentuhan slasher klasik yang brutal dan berdarah-darah.

Sementara itu, Scott membintangi Smile 2, sekuel dari film horor populer, Smile (2022). Ia berperan sebagai Skye Riley, seorang bintang pop yang dihantui entitas jahat yang dijuluki Smile Entity setelah mengalami kecelakaan tragis. Berbeda dengan The Sacrifice Game, Smile 2 lebih mengeksplorasi ketakutan dan sisi psikologis dari protagonisnya, tapi tak kalah memberikan dampak yang "mengguncang" setelah menontonnya.

5. Y2K (2024) dan The Front Room (2024)

Rachel Zegler dalam film Y2K dan Andrew Burnap dalam film The Front Room. (dok. A24/Y2K | dok. A24/The Front Room)

Y2K dan The Front Room sekilas memang kurang serasi untuk ditonton secara maraton. Keduanya memiliki pendekatan horor yang sama sekali berbeda. Namun, di balik perbedaan gaya dan tone-nya, dua film horor ini memiliki beberapa kesamaan menarik yang membuatnya cocok dijadikan double feature

Pertama, Y2K dan The Front Room merupakan film horor keluaran A24 yang sama-sama dicap underrated tahun lalu. Kedua, masing-masing dibintangi oleh Rachel Zegler dan Andrew Burnap. Bagi kamu yang belum tahu, keduanya didapuk sebagai Putri Salju dan Jonathan (interpretasi baru pangeran) di film live action terbaru Disney, Snow White (2025), pada 21 Maret 2025.

Sebagai horor komedi yang penuh nostalgia era 90-an, Y2K menawarkan hiburan yang seru dan gila-gilaan. Film ini mengikuti petualangan Eli (Jaeden Martell) dan Danny (Julian Dennison) yang menyaksikan perangkat elektronik berubah menjadi mesin pembunuh di malam pergantian milenium. Zegler berperan sebagai Laura, love interest Eli sekaligus karakter yang ikut berjuang bertahan hidup dari kekacauan yang terjadi.

Di sisi lain, The Front Room menyajikan horor psikologis yang lebih intens dengan nuansa teater yang kuat. Film ini mengisahkan Norman (Burnap) dan istrinya, Belinda (Brandy Norwood), yang kedatangan ibu tiri Norman, Solange (Kathryn Hunter), setelah kematian ayahnya. Namun, kehadiran Solange yang awalnya terlihat lemah dan religius perlahan berubah menjadi teror yang mengancam kehidupan pasangan tersebut.

Para bintang Disney ini tak hanya memukau dalam balutan gaun dan jas mewah kerajaan, tetapi juga berhasil memikat penonton lewat peran-peran yang jauh dari kata "manis". Dari horor psikologis yang mencekam hingga slasher brutal yang memacu adrenalin, deretan film horor ini menjadi bukti bahwa mereka adalah aktor dan aktris serbabisa. Jadi, dari rekomendasi di atas, pasangan film mana yang akan kamu tonton lebih dulu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us