Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Karakter Nyebelin di Series Home School, The Real Beban! 

para pemeran Home School (instagram.com/gmmtv)

Home School (2023) telah lama dinantikan penayangannya oleh pecinta series Thailand yang kangen dengan tema anak sekolahan. Baru tayang dua episode, penonton sudah bisa membaca mana saja karakter yang nyebelin.

Gimana, gak dijulukkin nyebelin kalau kelakuannya itu hobi memerintah orang lain supaya mau menyelesaikan tugas mereka. Beban banget, kan, punya teman seperti itu? Kira-kira, siapa aja, sih mereka? Keep scrolling!

1. Jingjai

Jingjai (instagram.com/gmmtv)

Jingjai (Jamie Juthapich) layak mendapat julukan pembohong dan pemalas. Ia suka membebankan tugas sekolahnya pada teman-temannya dengan dalih sakit yang anehnya tak kunjung sembuh. Penonton dibikin emosi saat melihat Jingjai menjadikan temannya sendiri sebagai pesuruh di berbagai tugas, termasuk saat merawat bebek.

Padahal, ketika ia hilang di hutan, teman-temannya begitu setia kawan dalam mencarinya. Namun, ia malah memanfaatkan kebaikan mereka tanpa tahu terima kasih.

2. Hugo

Hugo (instagram.com/gmmtv)

Manipulatif, Hugo (Kay Lertsittichai) adalah penyandang status nyebelin teratas di Home School. Ia berlagak seperti ketua geng pembully yang beranggotakan Jingjai dan Jean. Sisi villainnya tersorot saat bebek peliharaannya mendadak mati. 

Para siswa di Home School diharuskan merawat satu ekor bebek dengan baik. Jika sakit atau mati, maka sang pemilik akan dihukum. Hugo pun memanipulasi keadaan seolah bebek milik Penneung (Chimon Wachirawit Ruangwiwat) yang mati.

Padahal, Penneung yang paling berjasa dalam berbagi ilmu merawat bebek, bahkan bebek Hugo pun dirawat olehnya karena sering ditelantarkan pemiliknya. Melihat Penneung dihukum, Hugo malah terlihat lega saat tanggung jawabnya ditanggung orang lain. 

3. Jean

Jean (instagram.com/gmmtv)

Sebagai lelaki, seperti Hugo, Jean (Indy Thanathat) benar-benar tidak menunjukkan sikap bertanggung jawab. Ia bersifat pragmatis. Yang ada di kepalanya hanya hasil, tanpa peduli proses.

Saat tugas merawat bebek, ketentuan penilaian "tidak boleh sakit atau mati" betul-betul dipahami olehnya secara dangkal. Yang penting tidak sakit atau mati, siapa yang merawatnya ia tidak peduli.

Jean juga tidak ikut bergotong royong saat membangun kandang bebek. Pikirnya, toh, tanpa ia bekerja keras pun, kandang itu tetap akan dibuat oleh orang lain. Bebeknya pun tidak pernah dirawat. Sekali lagi ia berpikir, toh, pasti akan ada orang yang tak tega membiarkan bebeknya sekarat, yaitu si baik Penneung.

3 karakter tadi merupakan representasi remaja masa kini yang suka dengan keinstanan. Berproses dan berusaha tidak ada dalam kamus mereka. Belum ada secercah cahaya pun yang menunjukkan sisi positif ketiganya.

Apakah mereka akan mengalami character development di pertengahan cerita series Home School? Atau apakah sifat nyebelin mereka langgeng sampai akhir cerita? Gimana, nih, menurut teorimu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Eneng Anita
EditorEneng Anita
Follow Us