Ranking 5 Film MCU Phase 5 Sejauh Ini, Brave New World Posisi Berapa?

Captain America: Brave New World (2025), yang telah resmi dirilis secara global pada 14 Februari 2025 lalu, membawa euforia bagi para penggemar Marvel. Walaupun antusiasme tinggi, film ini memicu perdebatan antara penggemar dan kritikus. Hal ini terlihat di situs agregator Rotten Tomatoes, di mana skor Tomatometer dari kritikus hanya 51 persen, sementara Popcornmeter dari penonton mencapai 80 persen.
Meski begitu, Brave New World tetap menjadi bagian penting dari Marvel Cinematic Universe (MCU). Film ini sekaligus menandai mendekatnya akhir Phase 5 MCU yang telah dimulai sejak 2023 lalu. Setelah film ini, Thunderbolts* dijadwalkan sebagai penutup fase tersebut, dengan rilis pada 2 Mei 2025. Film ini akan mengisahkan sekelompok antihero yang direkrut oleh pemerintah untuk menjalankan misi-misi berbahaya.
Sambil menunggu Thunderbolts*, penulis telah menyusun peringkat lima film MCU Phase 5 yang telah tayang sejauh ini, dari yang terburuk sampai yang terbaik. Penasaran di urutan berapa Brave New World berada? Yuk, simak ulasan berikut!
5. Ant-Man and the Wasp: Quantumania (2023)

Diatur sebagai pembuka Phase 5 MCU, Ant-Man and the Wasp: Quantumania menurut penulis merupakan film terlemah dalam fase tersebut sejauh ini. Film ini mengisahkan Scott Lang alias Ant-Man (Paul Rudd) yang kini hidup nyaman setelah peristiwa Avengers: Endgame (2019). Namun, hidupnya berubah drastis ketika sang putri, Cassie Lang (Kathryn Newton), secara tak sengaja mengirim mereka ke Quantum Realm bersama Hope van Dyne (Evangeline Lilly), Hank Pym (Michael Douglas), dan Janet van Dyne (Michelle Pfeiffer). Di sana, mereka harus berhadapan dengan Kang the Conqueror (Jonathan Majors), seorang penjahat multiversal yang sangat kuat.
Quantumania sebenarnya memiliki ambisi besar untuk memperkenalkan ancaman utama MCU ke depannya. Namun, walaupun Majors tampil meyakinkan, karakternya kurang dieksplorasi dengan baik, sehingga membuat kehadiran Kang terasa lebih sebagai pengantar untuk proyek-proyek mendatang ketimbang sebagai ancaman utama dalam film ini. Meskipun begitu, Quantumania tetap memiliki beberapa aspek yang patut diapresiasi, terutama hubungan Scott dan Cassie yang menjadi inti emosional film ini.
Di luar filmnya sendiri, Quantumania juga dihadapkan pada skandal yang melibatkan Jonathan Majors. Aktor ini terjerat kasus hukum yang berdampak besar terhadap rencana MCU menjadikan Kang sebagai villain utama dalam Multiverse Saga. Akibatnya, Marvel Studios memutuskan untuk menggantikan Kang dengan Doctor Doom (Robert Downey Jr.) sebagai ancaman utama baru. Keputusan ini tentu menjadi langkah besar bagi MCU, sekaligus membuka jalan bagi Avengers: Secret Wars (2027) yang diperkirakan akan menjadi soft reboot bagi semesta ini.
4. Captain America: Brave New World (2025)

Elemen thriller politik telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam seri Captain America selain aksi heroik yang mendebarkan. Ambil contoh Captain America: The Winter Soldier (2014), yang sukses memadukan keduanya dengan alur cerita yang kuat dan relevan. Captain America: Brave New World hadir untuk melanjutkan tradisi tersebut, yang mana menurut penulis, belum sepenuhnya berhasil.
Captain America: Brave New World mengikuti Sam Wilson (Anthony Mackie) yang kini memikul tanggung jawab sebagai Captain America baru. Setelah peristiwa The Falcon and the Winter Soldier (2021), Sam berusaha menyeimbangkan perannya sebagai pahlawan super dengan hubungannya yang rumit dengan pemerintah Amerika Serikat, khususnya Presiden Thaddeus Ross (Harrison Ford). Semuanya berubah ketika sebuah konspirasi berbahaya muncul, sehingga memaksa Sam untuk memilih, antara mengikuti kata hatinya atau tunduk pada kekuasaan.
Meski premisnya menarik, Brave New World sayangnya kurang menggigit dalam menyampaikan isu-isu politik yang sensitif. Film ini terkesan bermain aman dan menghindari kontroversi, sehingga pesan yang disampaikan kurang berbekas. Padahal, potensi untuk membahas isu-isu rasial dan sosial yang relevan sangat besar, mengingat latar belakang Sam Wilson sebagai Captain America berkulit hitam.
Namun, bukan berarti film ini tanpa kelebihan. Aksi-aksi dalam Brave New World tetap memukau dengan koreografi yang apik dan efek visual yang memanjakan mata. Penampilan Anthony Mackie sebagai Sam Wilson juga semakin meyakinkan dan menunjukkan bahwa ia pantas menyandang gelar Captain America. Selain itu, kehadiran Harrison Ford sebagai Presiden Ross juga memberikan warna baru dalam dinamika cerita.
3. The Marvels (2023)

"Girls just wanna have fun" adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan dinamika trio superheroine dalam The Marvels. Yap, seberapa sering kamu melihat film MCU yang menampilkan tema girl power yang kental dan penuh tawa? Menurut penulis, film arahan Nia DaCosta ini layak menempati urutan ketiga karena kesegarannya di tengah gempuran film superhero yang terkadang terasa monoton.
The Marvels dimulai ketika Carol Danvers alias Captain Marvel (Brie Larson) menyadari kekuatannya terhubung secara aneh dengan dua superhero lain. Mereka adalah Monica Rambeau (Teyonah Parris), mantan agen S.W.O.R.D. yang kini memiliki kekuatan spektrum cahaya, dan Kamala Khan alias Ms. Marvel (Iman Vellani), remaja superhero penggemar berat Captain Marvel dari New Jersey. Ketiganya pun harus bekerja sama mengungkap misteri di balik fenomena ini sekaligus menghadapi ancaman baru dari Kree bernama Dar-Benn (Zawe Ashton).
Seperti yang telah disinggung di atas, chemistry yang kuat antar ketiga pemeran utamanya menjadi motor penggerak The Marvels. Iman Vellani tampil mencuri perhatian sebagai Ms. Marvel yang energik dan penuh humor. Aksi dalam film ini juga patut diacungi jempol, dengan koreografi yang kreatif dan efek visual yang memanjakan mata.
Satu-satunya yang menjadi catatan dari penulis mungkin adalah karakter villain yang kurang berkesan. Motivasi Dar-Benn terasa standar dan kurang mengancam, sehingga tak memberikan tekanan yang cukup bagi para superhero. Terlepas dari kekurangannya, The Marvels adalah tambahan yang menarik untuk MCU, terutama bagi kamu yang mencari tontonan yang segar dan menghibur.
2. Deadpool & Wolverine (2024)

Menjadi satu-satunya film MCU yang tayang di tahun kemarin tak menghalau Deadpool & Wolverine untuk keluar sebagai salah satu film terbaik dalam Phase 5. Secara finansial, film yang menandai debut Deadpool dan Wolverine di MCU ini meraup keuntungan sebesar lebih dari 1,3 miliar dolar AS. Namun, lebih daripada itu, Deadpool & Wolverine adalah bukti Marvel Studios belum kehabisan ide segar dan berani mengambil risiko.
Film ini bercerita tentang Wade Wilson alias Deadpool (Ryan Reynolds) yang mencoba menjalani kehidupan normal setelah pensiun menjadi tentara bayaran. Sayangnya, takdir berkata lain. Paradox (Matthew Macfadyen), agen dari Time Variance Authority (TVA), menawarkan Wade kesempatan untuk bergabung dengan Sacred Timeline, sebuah realitas utama di MCU, dengan konsekuensi yang sangat berat. Wade harus menemukan Wolverine (Hugh Jackman) dan berhadapan dengan Cassandra Nova (Emma Corrin), penjahat kuat yang mengendalikan The Void, tempat di mana semua timeline yang dihapus dibuang.
Deadpool & Wolverine menyajikan kombinasi yang sempurna antara aksi brutal khas Deadpool dengan humor segar dan satire yang cerdas. Selain itu, film ini juga memberikan penghormatan yang layak kepada warisan film-film X-Men dari 20th Century Fox, dengan menghadirkan kembali beberapa karakter ikonik—penulis sengaja tak menyebut mereka demi menghindari spoiler, tetapi dijamin membuat melongo! Highlight-nya? Tentu saja chemistry "gila" antara Reynolds dan Jackman sebagai dua karakter tituler!
1. Guardians of the Galaxy Vol. 3 (2023)

Guardians of the Galaxy Vol. 3 mempunyai semua elemen yang dibutuhkan oleh sebuah film superhero. Film arahan James Gunn ini menyajikan aksi yang mendebarkan, sentuhan emosional yang kuat, soundtrack catchy, dan visual memukau. Tak ketinggalan, alur cerita yang solid dan karakter-karakter yang relevan membuat film penutup trilogi Guardians of the Galaxy ini terasa sangat istimewa.
Guardians of the Galaxy Vol. 3 mengikuti petualangan Peter Quill alias Star Lord (Chris Pratt) dan kawan-kawannya setelah peristiwa Avengers: Endgame (2019). Peter masih berduka atas kehilangan Gamora (Zoe Saldaña), sementara anggota tim lainnya berusaha saling menguatkan. Namun, kedamaian mereka terganggu oleh kehadiran Adam Warlock (Will Poulter), yang dikirim oleh ilmuwan kejam bernama High Evolutionary (Chukwudi Iwuji) untuk menangkap Rocket Raccoon (Bradley Cooper).
Kesediaan Guardians of the Galaxy Vol. 3 untuk menyelami masa lalu Rocket yang kelam menjadi salah satu kekuatan utama film ini. Penonton dibawa untuk menyaksikan langsung bagaimana Rocket mengalami penyiksaan dan eksperimen yang mengerikan. Masa lalu yang traumatis ini tak hanya menjelaskan mengapa Rocket menjadi seperti sekarang, tetapi juga memberikan dimensi emosional yang lebih dalam pada karakternya.
Alih-alih sebagai film yang berfokus pada aksi superhero, penulis lebih suka menyebut Guardians of the Galaxy Vol. 3 sebagai kisah tentang keluarga, persahabatan, dan penerimaan diri. Film ini mengajak penonton untuk merenungkan tentang arti kehilangan, perjuangan untuk sembuh, dan pentingnya memiliki orang-orang yang peduli di sekitar kita. Semua elemen ini bersatu padu, menciptakan pengalaman menonton yang tak terlupakan, dan layak mendapatkan pujian sebagai film terbaik di MCU Phase 5.
Dari lima film MCU Phase 5 yang telah tayang, Guardians of the Galaxy Vol. 3 hadir sebagai penutup trilogi yang manis, sehingga menempatkannya sebagai yang terbaik di fase ini. Sementara itu, Ant-Man and the Wasp: Quantumania dan Captain America: Brave New World masih belum mampu memenuhi ekspektasi, meskipun tetap memiliki daya tarik tersendiri.
Namun, perlu diingat bahwa preferensi setiap orang terhadap film tentu berbeda-beda. Jadi, jangan ragu untuk menonton dan menilai sendiri film-film MCU Phase 5 ini, ya!