Hal-hal Unik Ini Terjadi Saat Syuting Film Harry Potter, Sudah Tahu?

Pada bulan September 2003 dan di tahun 2007, kereta yang digunakan dalam film Harry Potter sebagai kendaraan menuju sekolah sihir yakni Hogwarts Express dirusak.

Yang terjadi pada tahun 2003, ada sekelompok anak muda yang melakukan vandalisme dengan simbol perak dan hijau di salah satu gerbong kereta yang ada di sebuah depot di Scarborough, karena kereta itu masih difungsikan sebagai kereta wisata dari Scarborough ke York saat gak digunakan Warner Brothers untuk syuting Harry Potter.

Insiden di tahun 2007 jauh lebih kejam. Dilansir The Leaky Cauldron, melaporkan bahwa segerombolan anak muda menghancurkan beberapa jendela dengan kampak darurat kereta.

Mereka terdiri dari sepuluh remaja berusia 12 dan 14 tahun yang sudah ditangkap karena vandalisme, akhirnya harus menghabiskan biaya antara 50.000 dan 75.000 poundsterling untuk memperbaikinya. Setelah syuting film Deathly Hallows II, kereta dikembalikan ke Scarborough untuk menjadi lokomotif utama pada rute Scarborough Spa Express.

Di lokasi syuting Harry Potter and the Sorcerer's Stone, tragedi menimpa Emma Watson yang memerankan sosok Hermione. Hamster kesayangannya, Millie, meninggal saat syuting. Watson baru berusia 11 tahun waktu itu, dan hari itu menjadi hari yang sangat menyedihkan baginya.

Di tahun 2014, Watson memenangkan penghargaan BAFTA untuk artis Inggris terbaik tahun itu. Dalam sambutan kemenangannya, Watson menceritakan tentang serangan jantung yang dialami Millie, hingga departemen set film bahkan membuat peti mati kecil dengan lapisan beludru untuk hamster kesayangannya itu.

Bahkan ada sebuah plakat perak dengan tulisan "Millie". Emma Watson yang sekarang menjadi seorang pembicara, feminis, dan Duta Besar PBB, menutup pidatonya dengan "Beristirahatlah dengan tenang, Millie. Penghargaan ini untukmu."

Penyelam scuba yang melatih Daniel Radcliffe untuk adegan di bawah air dalam Goblet of Fire mengira kalau Daniel tenggelam karena dia melambaikan tangannya ke atas permukaan. Ia pun segera diselamatkan.

Tapi hal lucu terjadi setelah Radcliffe berhasil diselamatkan, ternyata secara gak sengaja ia sudah menipu semua orang, lho dengan aktingnya itu. Waduh, si pemeran Harry Potter ini jahil ternyata.

Pada 28 Januari 2009, selama pembuatan film Deathly Hallows, sebuah kecelakaan mengerikan terjadi, yang membuat stuntman dari Daniel Radcliffe yang bernama David Holmes lumpuh secara permanen.

Mantan pesenam berusia 25 tahun itu sedang syuting adegan terbang, dan dia ditarik mundur untuk adegan ledakan. Namun seketika, ternyata ada yang gak beres dan dia terlempar ke tanah. Holmes yang menjadi pemeran pengganti Radcliffe sejak film pertama itu mengalami patah leher dan harus menggunakan kursi roda.

Terlepas dari tragedi itu, Holmes tetap menjalin hubungan baik dengan beberapa pemeran Harry Potter, terutama Radcliffe dan Tom Felton, yang memerankan Draco Malfoy. Dia juga merupakan seorang Duta Besar resmi untuk RNOH (Royal National Orthopaedic Hospital Appeal,) setelah dia melakukan pemulihan akibat kecelakaan itu. Dia juga mengajak pesenam Max Whitlock untuk terlibat.

Juga selama pembuatan film Deathly Hallows, kebakaran terjadi dalam adegan pertempuran besar. Special effects teknik piroteknik yang digunakan menjadi kacau, dan menyulut api sungguhan.

Memang gak ada pemeran utama saat tragedi itu terjadi, tetapi 100 anggota kru ada di sana dan butuh 40 menit untuk memadamkan api. Untungnya kastil yang terbakar adalah versi tiruan. Gak ada kerusakan besar yang ditimbulkan pada perangkat utama, dan api padam pada saat dinas pemadam kebakaran tiba di sana.

Meskipun banyak berita yang membesar-besarkan insiden itu, perwakilan Warner Bros mengatakan set akan tetap dibangun kembali untuk Deathly Hallows II.

Dalam adegan di Chamber of Secrets, Ron dan Harry membawa mobil ajaib ke Hogwarts karena mereka ketinggalan Hogwarts Express. Setibanya di sana mereka menabrak Whomping Willow, pohon ajaib yang tumbuh di Hogwarts. Mobil itu pun rusak, tetapi sebenarnya dibutuhkan banyak mobil untuk adegan ini, lho.

Mobil itu berjenis Ford Anglia 105E yang diproduksi pada tahun 1960, pada saat itu mobil itu cukup populer di Inggris, lebih dari 1,1 juta diproduksi antara tahun 1959 dan 1968. Untuk menyiasatinya, tim special effects mendirikan pohon setinggi 85 kaki untuk syuting. Mereka juga menggunakan mobil asli untuk adegan itu, tepatnya enam belas mobil Ford Anglia 105E.

Pada awal pembuatan film Harry Potter, rencananya akan menggunakan Katedral Canterbury untuk merekam adegan ketika Harry pertama kali memasuki Hogwarts. Namun ditolak dan akhirnya menggunakan Katedral Gloucester.

Tapi kemudian banyak penduduk lokal yang gak setuju, lho. Editor Harry Potter menerima banyak surat dari Warga Gloucester atas protes mereka. Mereka gak setuju jika gereja tersebut digunakan sebagai film.

Dua film Harry Potter sebelumnya disutradarai oleh Chris Columbus, lalu diambil alih oleh Alfonso Cuarón di film Prisoner of Azkaban. Pemeran utaman Daniel Radcliffe, Emma Watson, dan Rupert Grint yang memerankan karakter Harry, Hermione dan Ron diminta Cuaron untuk menulis esai untuk peran mereka masing-masing.

Radcliffe hanya mampu menulis satu halaman, Watson menulis 16 halaman esai, dan Grint malah gak membuat esai itu, dia berdalih kalau ia sedang menyiapkan diri untuk ujian jadinya sibuk.

Cuarón mengklaim kalau tugas itu untuk melatih mereka membenamkan diri dalam emosi dan pengalaman mereka sendiri, sambil menggali lebih dalam karakter yang mereka mainkan. Dia mengatakan bahwa esai mereka sangat indah, sangat jujur dan sangat berani. Mereka? Apakah Cuarón lupa kalau Ron gak mengumpulkan esainya?

Dalam adegan di Harry Potter and the Prisoner of Azkaban di mana Hermione menyebut Draco "foul, loathsome, evil little cockroach," dalam naskahnya Emma diharuskan menampar Tom Felton.

Tapi karena terbawa emosi Emma Watson malah meninju lawan mainnya itu. Felton mengatakan kalau Watson cewek yang cukup kejam. Akhirnya Felton harus menerima jika pendengarannya agak sedikit terganggu akibat peninjuan itu.

Lokasi syuting film Harry Potter menjadi masa terindah bagi Felton. Pasalnya ia bertemu seorang wanita yang akhirnya menjadi kekasihnya di Aula Besar Hogwarts. Gadis itu bernama Jade Olivia, yang kemudian dia menjadi asisten koordinator aksi untuk franchise film, dan memerankan istri Draco Malfoy dalam epilog film terakhir. Hubungan mereka cukup lama dan solid, Felton tentu saja sangat tergila-gila pada Olivia. 

Kamu pasti ingat saat film Harry Potter and the Sorcerer's Stone di mana anak-anak berjalan ke Aula Besar untuk pertama kalinya, dan mereka memandangi ratusan lilin yang melayang di atas kepala mereka.

Hal itu merupakan perkenalan terbesar dengan Hogwarts, sehingga pembuat film berada di bawah tekanan untuk membuat seluruh adegan semengesankan mungkin. Dilansir dari The Amazing Book of Movie Trivia, tim special effects menggunakan lilin sungguhan yang mereka gantung di langit-langit dengan kawat tipis.

Rencananya kawat-kawat itu akan dihilangkan dalam pasca-produksi film. Masalahnya, mereka sangat khawatir dengan risiko yang akan terjadi, takut jika lilin itu jatuh dan menimpa anak-anak.

Produser Chris Columbus mengatakan kepada Entertainment Weekly bahwa mereka hanya mengambil take pertama dari anak-anak yang memasuki Aula Besar, dengan kamera yang mengarah ke lilin yang melayang.

Namun setelah pengambilan gambar itu, semuanya selesai. Tim special effects mengatakan jika dilanjutkan akan terlalu berbahaya karena ini menggunakan lilin sungguhan, dan pengambilan selanjutnya dilakukan dengan CGI.

Rupert Grint mengatakan bahwa ia ingin sekali memiliki truk es krim. Menurut Rupert Grint Press ia akhirnya membeli salah satu truk es krim van 1974 milik Mr. Whippy Bedford, lengkap dengan semua peralatan es krim di dalamnya.

Grint memang gak menjual es krimnya, tapi dia senang membagikannya kepada anak-anak di musim panas. Dan pada hari terakhir syuting Harry Potter, dia mengemudikan truk es krim itu ke lokasi syuting Harry Potter, dan dia membagikan permen dan es krimnya kepada mereka. Wah, baik hati ya!

Dalam perannya sebagai Bellatrix Lestrange, Helena Bonham Carter harus melakukan banyak hal jahat, dan salah satunya adalah ketika dia melakukan adegan bersama Matthew Lewis. Carter mengancam karakter Lewis (Neville Longbottom) dengan tongkatnya untuk memberikan ancaman.

Adegan tersebut sempat keliru ketika Lewis bergerak ke arah yang salah ketika tongkat Carter ada di telinganya, dan akhirnya tongkat itu gak sengaja masuk ke gendang telinganya. Namun Lewis hanya diam saja sampai akhirnya dia mengalami pendarahan internal sekitar tiga hari. Carter sempat merasa bersalah, namun untungnya Lewis cepat pulih beberapa hari kemudian.

Di lokasi syuting film pertama Harry Potter, Rupert Grint menjelek-jelekkan Alan Rickman (Profesor Snape) melalui gambarnya. Saat sedang menggambarnya, Alan Rickman berdiri tepat di belakangnya dan Rupert Grint ketahuan.

Alih-alih marah, Rickman justru sebaliknya. Diberitakan Independent, Rickman itu adalah seorang olahragawan yang baik. Dia justru meminta Grint untuk menandatangani gambar itu dan membawanya pulang sebagai kenang-kenangan.

Dilansir dari Digital Spy, Rupert Grint gak bisa menahan diri agar gak ketawa ketika membuat film Harry Potter and the Deathly Hallows: Part One sebagai lawan main Daniel Radcliffe dan Emma Watson yang ketika itu melakukan adegan ciuman. Radcliffe menjelaskan kepada WENN bahwa Grint tertawa terbahak-bahak di luar frame hingga dia diminta untuk meninggalkan lokasi syuting karena dia gak bisa menahan tawa.

Dilansir dari Daniel Radcliffe: The Biography, setiap anak harus menjalani pemeriksaan kutu sebelum syuting dimulai sehingga kutu itu gak menyebar ke yang lainnya agar bisa ditangani saat itu juga. Bisa ada wabah kutu juga ya?!

Menurut Cosmopolitan, Alan Rickman dan Michael Gambon menjahili Daniel Radcliffe saat adegan syuting di Harry Potter and the Prisoner of Azkaban. Dalam adegan itu, hampir setiap siswa Hogwarts tertidur di dalam kantung tidur di sebuah Aula Besar.

Saat adegan Dumbledore yang sedang berjalan sambil berbicara dengan Profesor Snape, diam-diam dia menekan tombol dalam sebuah remote mainan kentut yang ia masukkan ke dalam kantong tidur Daniel Radcliffe.

Seketika suara kentut pun terdengar, kalian bisa bayangkan di Aula sebesar itu pasti suara kentut memantul dari dinding dan bergema di seluruh ruangan, yang akhirnya membuat semua orang tertawa, termasuk Snape dan Dumbledore yang mengerjainya. Bagaimana ya perasaan Daniel Radcliffe waktu itu?

Hal ini terjadi pada Daniel Radcliffe, karena dia punya masalah dengan suaranya. Dikutip dari Daniel Radcliffe: The Biography, produser sampai harus mencari suara ganda untuk adegan Radcliffe karena suaranya terdengar pecah. Untungnya mereka menemukan seseorang yang suaranya mirip seperti Radcliffe.

Jadi banyak kalimat yang kamu dengar ketika Radcliffe berbicara di film Chamber of Secrets sebenarnya bukan suara Radcliffe, melainkan suara anak bernama Joe Sowerbutts. Yang akhirnya dia juga mengisi suara Radcliffe dalam permainan video game.

Tumbuh dan berkembang bersama di lokasi syuting, membuat para pemain Harry Potter memiliki banyak kenangan manis dan pahit, suka maupun duka. Ya, seenggaknya film Harry Potter sudah menemani masa kecil kita hingga kita dewasa, kan. Salut deh untuk kerja keras mereka.