Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mulai Sekarang Kamu Harus Berhenti Menertawakan Bahasa Ngapak!

Sumber Gambar: inyongoblong.net
Sumber Gambar: inyongoblong.net

Jika ditanya, "Apa itu ngapak?" Mungkin tidak semua orang tahu jawabannya. Istilah ini terkenal di kalangan mahasiswa. Ngapak itu sebenarnya gaya bicara masyarakat asli daerah tertentu. Bahasa Ngapak memiliki jumlah penutur yang cukup banyak. Hampir separuh daerah di Jawa Tengah bagian barat berbahasa Ngapak. Sebut saja Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Cilacap, Kebumen, Tegal, Brebes, Pemalang, Pekalongan (sebagian), Slawi, Wonosobo (sebagian), Temanggung, dan Purworejo (sebagian). Bahkan beberapa daerah di Jawa Barat seperti Banten utara, Cirebon, dan Indramayu juga menggunakan dialek Ngapak.

Sayangnya, bagi generasi muda saat ini sering merasa tidak percaya diri saat menggunakan bahasa Ngapak. Ini karena banyak guyonan rasis dan stereotip negatif yang dilekatkan pada mereka seperti seperti rendahan, nggak gaul, lucu, nggak banget, dan lain sebagainya. Apa kamu salah satu yang menertawakan mereka? Mulai sekarang kamu harus berhenti melakukannya!

1. Bedakan lucu dengan lelucon dan tertawa dengan menertawakan!

Dialek Ngapak mungkin terdengar lucu bagi orang non-Ngapak. Tapi bukan berarti kalian bisa menjadikan teman Ngapak kalian sebagai bahan lelucon dengan cara merendahkan mereka. 

2. Tidak semua orang Ngapak itu pelawak.

Acara Curanmor (Curahan Perasaan dan Humor) memang berhasil membuat semua orang terpingkal-pingkal. Tapi ingat tidak semua orang Ngapak itu pelawak.

3. Huruf  “k” tidak mengubah wajah mereka.

“Hai cantik siapa namanya?”. 
“Namaku Vicky Shu” (dengan dialek Ngapak yang medok). 
“What? ilang deh cantiknya.” (Langsung ilfeel).
Kenapa sih? Apa wajah mereka berubah bergitu mereka ngomong Ngapak? Buktinya Vicky Shu yang asli ngapak tetap cantik.

4. Orang Ngapak bukan alien.

Banyak yang memandang aneh orang yang bicara Ngapak. Hei mereka bukan makhluk asing! Mereka manusia biasa yang baik hatinya sama seperti kalian.

5. Nama mereka bukan "Nyong" atau "Kencot"!

Stop panggil teman Ngapak kamu dengan panggilan "Nyong" atau "Kencot". Orang tua mereka kan sudah memberikan nama yang baik agar saat kamu memanggilnya jadi sebuah doa untuk mereka.

6. Bahasa Ngapak itu bahasa Jawa asli.

Bahasa Ngapak adalah bahasa Jawa kuno atau bahasa Jawa Kawi. Perkembangan bahasa Jawa yang sekarang digunakan daerah lain merupakan akibat dari perubahan politik Mataram kala itu. 

7. Wong Ngapak sangat egaliter dan blakasuta (blak-blakan).

Bahasa ngapak bebas dari feodalisme dan rekayasa politik (kerajaan). Mereka tidak mempedulikan status sosial dan menjunjung tinggi kesetaraan sejak jaman dulu. Orang Ngapak juga dikenal apa adanya tanpa basa basi (Blakasuta). 

8. Bahasa Ngapak bukan bahasa rendahan.

Ketika Mataram mengubah vokal Bahasa Jawa dari "a" menjadi "o" sebagai cara untuk melakukan penaklukan secara kultural, orang Ngapaklah yang secara tegas dan berani melawan keputusan itu. Mereka tidak ingin ada perbedaan kelas ningrat dan rakyat biasa.

9. Please, jangan bikin bahasa Ngapak jadi punah!

Saat teman Ngapakmu mempresentasikan tugasnya dan maju ke depan, baru "Assalamu’alaikum" saja sudah ditertawakan. Bagaimana rasa percaya diri mereka tidak akan hancur. Bisa jadi saat itu juga mereka bertekad untuk tidak lagi berbahasa Ngapak. Jika semua generasi muda Ngapak melakukan hal yang sama, bahasa Ngapak bisa punah dan kamu menjadi salah satu faktor penyebabnya.  

Setiap kebudayaan memiliki keunikan. Dalam naungan Bhineka Tunggal Ika, ayolah kita saling menghargai dan memberikan rasa hormat pada budaya masing-masing. Ayo bangkitkan generasi muda Ngapak dengan seruan "Bersatu kita kompak, bicara kita Ngapak, ora ngapak ora kepenak, ora ngapak dupak!"

Share
Topics
Editorial Team
Fera Nur Aini
EditorFera Nur Aini
Follow Us