Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Sisi Menyedihkan Seo Ji Woo di Surely Tomorrow

still cut drama Korea Surely Tomorrow
still cut drama Korea Surely Tomorrow (instagram.com/jtbcdrama)

Seo Ji Woo (Won Ji An) dalam Surely Tomorrow adalah potret seorang perempuan yang hidupnya berkelas dari luar, namun penuh luka di balik senyum yang dipaksakan. Ia tumbuh dalam keluarga terpandang yang menetapkan standar tinggi, tetapi tidak pernah memberikan ruang bagi dirinya untuk bernapas, memilih, atau merasakan kebahagiaan atas kehendak sendiri. Di balik segala kemewahan dan aturan yang membingkainya, Seo Ji Woo membawa cerita penuh tekanan, kesepian dan pergulatan batin yang nyaris tidak terlihat orang lain.

Kisahnya membuat penonton memahami bahwa tidak semua kehidupan glamor menjamin ketenangan, bahkan bisa menyembunyikan luka paling dalam. Berikut lima sisi menyedihkan Seo Ji Woo di Surely Tomorrow. Yuk, simak sampai akhir!

1. Hidup dipenuhi kekangan

still cut drama Korea Surely Tomorrow
still cut drama Korea Surely Tomorrow (instagram.com/jtbcdrama)

Seo Ji Woo tumbuh dalam lingkungan yang menuntut kesempurnaan di setiap langkahnya. Setiap keputusan semuanya diatur sejak kecil seperti dengan siapa ia bergaul, jurusan kuliah yang diambil dan sebagainya. Aturan ketat itu membuatnya kehilangan ruang untuk berkembang sebagai dirinya sendiri. Ia tidak benar-benar bebas menyuarakan pendapatnya, menolak sesuatu atau mengambil pilihan yang berseberangan dengan keluarga.

Ketika dewasa, kekangan itu semkain menjerat. Karier, relasi sosial, bahkan masa depannya diarahkan seperti proyek keluarga. Kebebasan menjadi barang yang paling mahal baginya. Alih-alih menikmati hidup, Seo Ji Woo justru terus merasa hidupnya seperti panggung yang ia sendiri tidak pernah memilih untuk Jalani.

2. Mengalami depresi

still cut drama Korea Surely Tomorrow
still cut drama Korea Surely Tomorrow (instagram.com/jtbcdrama)

Di balik penampilan yang ceria dan semangat. Seo Ji Woo menyimpan pergolakan batin yang dalam. Tuntutan keluarga. Kurangnya dukungan emosional dan ketidakmampuan melampiaskan perasannya membuat ia menumpuk beban hingga akhrinya jatuh dalam depresi. Ia sering merasa tidak cukup baik, tidak berharga, dan tidak berhak menentukan hidupnya sendiri.

Depresi itu juga membuatnya cenderung menarik diri, bahkan dia sampai mengonsumsi obat dari psikiater. Kondisi mentalnya semakin memburuk karena lingkungan keluarganya tidak pernah memberi ruang untuk kelemahan atau emosi.

3. Harus menikah dengan pria pilihan Ibunya

still cut drama Korea Surely Tomorrow
still cut drama Korea Surely Tomorrow (instagram.com/jtbcdrama)

Pernikahan bagi Seo Ji Woo bukanlah perjalanan cinta, melainkan keputusan politik keluarga. Ia diminta menikah dengan pria pilihan Ibunya demi menjaga citra dan hubungan antarkeluarga. Hal ini membuatnya merasa seolah-olah dirinya hanyalah alat, bukan individu yang punya hak menentukan masa depan sendiri.

Yang lebih menyakitkan, Seo Ji Woo harus menekan perasaannya dan mematuhi aturan tersebut tanpa perlawanan. Akibatnya tidak ada ketulusan dalam rumah tangganya, Seo Ji Wo tidak merasakan kebahagiaan dengan suaminya. Malah yang ada pengkhianatan terus-menerus yang harus dia rasakan hingga akhirnya memutuskan untuk bercerai.

4. Diasingkan ke luar negeri oleh keluarganya

still cut drama Korea Surely Tomorrow
still cut drama Korea Surely Tomorrow (instagram.com/jtbcdrama)

Sejak muda, Seo Ji Woo terbiasa dikirim pergi ke luar negeri seperti untuk kuliah di sana meski bukan keinginannya. Seo Ji Woo merasa diasingkan karena jauh dari negaranya sendiri. Hidup berpindah-pindah dan jauh dari rumah membuatnya terbiasa menelan rindu sendirian, tanpa tempat untuk pulang.

Akibat terus berada di luar negeri, Ji Woo tumbuh tanpa rasa memiliki yang stabil. Ia tidak punya ruang aman, tidak punya kepastian akan diterima sepenuh hati, dan selalu merasa menjadi beban yang harus mengikuti keinginan orang tuanya. Bagi Ji Woo, perjalanan ke luar negeri bukanlah kesempatan, tetapi hukuman halus yang membuat luka batinnya semakin dalam.

5. Tidak pernah merasakan kasih sayang yang tulus

still cut drama Korea Surely Tomorrow
still cut drama Korea Surely Tomorrow (instagram.com/jtbcdrama)

Di balik kehidupan glamornya, Ji Woo tidak pernah mendapatkan kasih sayang murni dari keluarga. Semua perhatian yang ia terima selalu bersyarat. Hal ini membuatnya tumbuh dengan keyakinan bahwa dirinya tidak pantas dicintai tanpa syarat.

Ketika dewasa, ketiadaan kasih sayang tulus itu membuat Ji Woo rapuh secara emosional. Ia mudah percaya pada orang yang memberi sedikit kebaikan, sekaligus mudah terluka ketika orang-orang tersebut ternyata tidak tulus. Hidupnya terasa hampa meski ia memiliki segalanya, dan menjadi salah satu sisi paling menyedihkan dari perjalanan hidupnya.

Perjalanan hidup Seo Ji Woo dalam Surely Tomorrow menunjukkan bahwa luka terdalam sering tersembunyi di balik kehidupan yang tampak sempurna. Tekanan keluarga, kurangnya kasih sayang, hingga keputusan-keputusan yang tidak pernah ia pilih sendiri, membuatnya tumbuh sebagai sosok yang terus berjuang menemukan arti kebahagiaan. Melalui ceritanya, penonton diajak memehamai bahwa kebebasan dan kasih sayang yang tulus jauh lebih berharga daripada segala kemewahan yang hanya tampak di permukaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us

Latest in Korea

See More

7 Bukti Tim Pahlawan Changri Saling Sayang di Heroes Next Door

15 Des 2025, 18:25 WIBKorea