7 Diskriminasi Dialami Perempuan di When Life Gives You Tangerines

When Life Gives You Tangerines merupakan series terbaru Netflix yang dibintangi oleh IU dan Park Bo Gum. Episode perdananya telah dirilis oleh Netflix pada Jumat (7/3/2025). Drama bergenre romance ini menyoroti lika-liku kehidupan Ae Sun (IU) dan Gwan Sik (Park Bo Gum) yang tumbuh dan besar bersama di pulau Jeju.
Tak melulu menceritakan kisah percintaan antara Ae Sun dan Gwan Sik, drakor ini juga menyinggung isu perempuan yang terjadi di pulau Jeju. Tahukah kalian di balik pemandangan alamnya yang indah, pulau ini ternyata bukan tempat yang layak untuk perempuan.
Perempuan-perempuan di pulau Jeju mengalami diskriminasi yang sangat memprihatinkan. Namun, para perempuan tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk melawannya. Lantas, apa saja diskriminasi yang dialami perempuan-perempuan di pulau Jeju?
1. Anak perempuan mempunyai kedudukan yang lebih rendah dari anak laki-laki. Sejak masih di dalam kandungan, anak laki-laki lebih diharapkan kehadirannya

2. Sebagian besar perempuan di pulau Jeju tidak mempunyai akses untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan memadai

3. Alih-alih mendapat pendidikan yang layak, anak perempuan justru dituntut untuk menjadi tulang punggung keluarga sejak dini

4. Sanksi sosial yang dijatuhkan pada perempuan ketika melakukan sebuah kesalahan lebih berat jika dibandingkan dengan sanksi yang diterima laki-laki

5. Perempuan di pulau Jeju tidak mempunyai kebebasan untuk menentukan masa depannya. Bahkan, mereka juga harus menikah di usia yang masih sangat muda

6. Setelah menikah, para perempuan tersebut biasanya tinggal dengan keluarga suaminya. Faktanya, mereka mendapat perlakuan yang buruk dari keluarga mertuanya

7. Karena tidak mempunyai latar belakang pendidikan yang bagus, para perempuan di pulau Jeju kesulitan untuk mendapat pekerjaan yang layak

Ae Sun merupakan sosok perempuan yang cerdas dan mempunyai mimpi yang besar. Namun, dirinya nyatanya tidak mampu meruntuhkan tembok-tembok yang membatasi pergerakan perempuan. Pada akhirnya, dia harus menerima kenyataan pahit dan merelakan semua mimpinya tersebut.