7 Kelemahan Ratu Woo Hee Saat Menjaga Stabilitas Kerajaan di Queen Woo

Pangeran kedua dari kerajaan Goguryeo yang bernama Go Nam Mu (Ji Chang Wook), naik tahta sebagai raja kesembilan pada bulan Desember 179 di drakor Queen Woo. Penobatannya ini otomatis membawa sang istri, putri Woo Hee (Jun Jong Seo) berganti status sebagai ratu.
Raja Go Nam Mu kemudian berperang untuk mengambil kembali tanah yang dirampas oleh dinasti Han. Selagi raja pergi berperang, pemerintahan kerajaan dijaga oleh ratu dan perdana menteri Eul Pa So (Kim Moo Yul).
Namun, terdapat beberapa kelemahan ratu Woo Hee dalam menjaga stabilitas kerajaan selama posisi raja kosong di drakor Queen Woo. Bikin roda pemerintahan kerajaan terus bergejolak!
1. Ratu Woo Hee tidak punya kekuasaan atas segala urusan kerajaan. Kendali pemerintahan ada di tangan raja dan klan dari lima suku

2. Tanpa kehadiran raja, posisi ratu semakin lemah. Perang yang tak kunjung usai membuat banyak pihak ragu bahwa raja bisa selamat

3. Ratu Woo Hee telah menikah dengan raja selama lebih dari 18 tahun namun tidak memiliki seorang putra pun

4. Keluarga lain selalu mengincar posisi Woo Hee saat ini, karena mereka memiliki otoritas yang lebih besar dibandingkan dengan sang ratu

5. Banyak pihak yang mengincar posisi raja, karena tahta raja Go Nam Mu memang seharusnya diisi oleh putra mahkota

6. Sama halnya dengan posisi raja, otoritas keluarga ratu Utara gencar meminta Woo Hee untuk lengser karena tidak memiliki keturunan

7. Kelemahan terbesar yang dimiliki Ratu Woo Hee dan akhirnya mengancam nyawanya adalah kematian raja Go Nam Mu secara tiba-tiba

Kematian mendadak raja Go Nam Mu jadi kelemahan terbesar ratu Woo Hee hingga membuat dirinya harus segera mengambil tindakan agar tidak dilengserkan sebagai ratu di drakor Queen Woo. Ratu terus mencari jalan keluar dan langkah strategis, agar bisa menyelamatkan dirinya serta kerajaan Goguryeo.