Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

I ≠ DOLL, Curhatan Yunjin LE SSERAFIM mengenai Kehidupan Idol KPop

Yunjin LE SSERAFIM (instagram.com/jenaissante | dok. Hybe Labels/cuplikan video musik "I ≠ DOLL")

Setelah sukses dengan lagu "ANTIFRAGILE" bersama grupnya, Yunjin LE SSERAFIM baru saja merilis lagu karyanya sendiri yang bertajuk “Raise y_our glass” dan “I ≠ DOLL”. Keduanya dirilis secara resmi pada Senin (9/1/2023), pukul 14.00 KST atau 12.00 WIB. 

Yang paling mencuri perhatian adalah lagu berjudul “I ≠ DOLL” yang dinilai memiliki makna mendalam dan penuh sindiran terharap bagaimana publik memandang seorang idol KPop. Mulai dari lirik, permainan kata, hingga ilustrasinya yang dibuat sendiri oleh Yunjin pun dinilai genius oleh banyak orang. 

1. Lirik "I = DOLL" diawali dengan berbagai kritikan yang ditujukan pada Yunjin sebagai idol

cuplikan video musik "I ≠ DOLL" (dok. HYBE Labels/LE SSERAFIM)

Whatever I choose to wear, people love to point their fingers
Whatever I say, they say I’m just reading off the script
.......
“Watch your reputation,” they say
........
How yesterday you called me a doll
And today you’re calling me a bitch

'Apa pun yang aku pilih untuk dipakai, orang-orang suka menunjukkan jarinya
Apa pun yang aku katakan, mereka bilang aku hanya membaca naskah
.......
“Jaga reputasimu,” kata mereka
.......
Kemarin kau bilang aku seperti boneka
Dan hari ini kau bilang aku jalang'

Pada awal lagu, “I ≠ DOLL” diawali dengan lirik yang menunjukkan kritik pada Yunjin. Menjalani karier sebagai idol, ia harus menanggung beban yang berat karena gerak-geriknya tak akan lepas dari pengamatan publik.

Misalnya saja pakaian yang dipilih sendiri oleh Yunjin tak luput dari sorotan. Apakah pakaian itu pantas dikenakannya atau tidak menurut standar dan selera mereka. Sementara dari perkataan, jika terdengar bagus dan lancar, publik akan langsung mengasumsikan bahwa ia menghafalkan naskah yang telah disediakan agensi.

Kegiatan sekecil apa pun akan selalu disoroti sehingga idol harus menjaga sikap seperti yang diminta oleh publik, fans, atau haters. Ini sesuai dengan lirik di atas, terutama bagian "Jaga reputasimu". Penilaian baik dan buruk sikap idol, tergantung dari pandangan publik.

2. Yunjin menyuarakan suara hatinya lewat lirik lagu dengan makna yang dalam

cuplikan video musik "I ≠ DOLL" (dok. HYBE Labels/LE SSERAFIM)

“I ≠ DOLL” mengekspresikan perasaan Yunjin sebagai seorang idol dengan lirik yang emosional. Dari keseluruhan lirik, berikut ini merupakan bagian yang paling vokal.

I keep my cool my way

Don’t ignore my voice

My voice volume up

Idol doesn’t mean your doll to f**k with

 

'Aku tetap tenang dengan caraku

Jangan abaikan suaraku

Suaraku yang ku keraskan

Idol bukan berarti boneka yang dapat kaumainkan'

Pada bagian pre-chorus, Yunjin menjawab semua kritikan yang ditujukan padanya. Vibes lagu "I ≠ DOLL" bertema speak up your mind yang berani, cocok dengan genre pop-rock. Ini membuat makna dan pesannya tersampaikan dengan baik kepada para pendengar. Bukan lagu yang terdengar sok berani dan terkesan sombong, melainkan lagu yang menyuarakan pemikiran Yunjin yang penuh dengan kejujuran.

3. Pesan yang mengkritik industri KPop yang toksik

cuplikan video musik "I ≠ DOLL" (dok. HYBE Labels/LE SSERAFIM)

“I ≠ DOLL” memiliki gaya penamaan yang unik, karena dapat bermakna tiga kata, I yang berarti ‘saya’, DOLL atau ‘boneka’, dan IDOL yang artinya ‘idola’. Tanda ≠ 'tidak sama dengan' yang memisahkan huruf I dengan kata DOLL, bermakna 'bukan' yang mengartikan bahwa 'saya bukanlah boneka'.

"Saya" di sini bermakna ganda, yaitu Yunjin dan idol. Di lagu ini secara tidak langsung, Yunjin juga mewakili perasaan para idol KPop. Makna yang terkandung dari judul sejalan dengan lirik Idol doesn’t mean your doll to f**k with yang artinya ‘idol bukanlah boneka yang dapat kaumainkan’.

Boneka memiliki arti benda yang dapat dimainkan. Perumpamaan boneka yang disamakan dengan idol, bermakna seolah-olah mereka adalah objek pasif yang harus menerima segala perlakuan publik. Berbeda dari boneka yang tidak memiliki emosi, idol adalah  manusia biasa yang memiliki perasaan. Sewaktu-waktu mereka dapat terluka secara fisik dan mental.

Banyak berita tentang idol yang menerima ujaran kebencian hanya karena perilaku mereka yang dianggap berlebihan atau tidak sopan. Semua itu tidak sesuai dengan figur idol dengan image sempurna yang berkembang di masyarakat. Tuntutan ini yang menjadi beban bagi para idol karena mereka dianggap sebagai sosok "panutan" yang harus memberikan contoh baik bagi masyarakat.

Perilaku toksik juga tak hanya diperlihatkan oleh haters, fans sering kali mengatur kehidupan pribadi para idol. Contoh yang paling umum, banyak fans yang tidak menerima jika idola mereka berkencan atau sekadar terlihat berinteraksi dengan lawan jenis dari grup lain. Secara disadari atau tidak, karena tidak ingin memunculkan skandal dan rumor, para idol terlihat membatasi ruang interaksi dengan member grup lain.

4. Keberanian Yunjin menyuarakan suara hatinya lewat "I = DOLL" patut diapresiasi

cuplikan video musik "I ≠ DOLL" (dok. HYBE Labels/LE SSERAFIM)

Sesuai dengan nama grupnya, LE SSERAFIM adalah anagram dari I’M FEARLESS yang artinya ‘aku tidak takut’. Yunjin dengan penuh percaya diri dan berani membuat suaranya menggema ke seluruh dunia lewat “I ≠ DOLL”.

Meski tergolong artis baru, Yunjin tak segan menyuarakan pendapatnya yang juga dirasakan rekan seprofesinya. Justru, langkah yang ia lakukan ini perlu diacungi jempol, karena ia salah satu idol KPop yang berani speak up mengenai masalah sensitif ini.

Selain terlibat dalam produksi lagu dan penulisan lirik, ia juga mengerjakan artwork video musik “I ≠ DOLL” dengan ilustrasi yang menarik, lho. Dengan dirilisnya MV “I ≠ DOLL”, Yunjin membuktikan dirinya merupakan musisi yang multitalenta.

5. Keinginan Yunjin mengubah industri KPop

cuplikan video musik "I ≠ DOLL" (dok. HYBE Labels/LE SSERAFIM)

Lagu “I ≠ DOLL” memberikan harapan akan perubahan dari sisi negatif industri hiburan KPop khususnya bagi para idol. Rupanya keinginannya untuk mengubah industri KPop pernah disampaikan pada video teaser debutnya dengan narasi I wanna change the idol industry atau 'aku ingin mengubah industri idol’.

Yunjin menjelaskan maksud dari kalimat tersebut pada saat sesi wawancara dengan Weverse Magazine pada 14 Mei 2022. Ia mengatakan bahwa kalimat yang diucapkan pada teaser debutnya merupakan ucapan spontan.

Yunjin menjelaskan ada beberapa hal di industri KPop yang menurutnya harus diubah. Berikut ini kutipan pernyataannya:

“Daripada mengikuti aturan standar ketat bagi para idol, aku ingin mematahkannya satu per satu. Tentu saja kita harus berperilaku baik di depan kamera, tapi aku ingin menciptakan suatu lingkungan di mana aku dapat mengekspresikan diriku sedikit lebih terbuka daripada harus menyembunyikan diriku yang sebenarnya saat di hadapan kamera. Karena, aku yang mengenal diriku dengan baik dibandingkan orang lain.”

Cita-cita Yunjin mungkin terdengar ideal dan sulit untuk diwujudkan. Namun, karyanya kali ini merupakan gerakan dalam merealisasikan harapannya itu. Dengan lirik yang inspiratif, "I ≠ DOLL" menggugah banyak pendengar agar melek dan mengetahui beberapa hal yang dirasakan para idola.

Yunjin mengingatkan bahwa sering kali, ekspektasi kita terhadap idola terlampau jauh tanpa memikirkan bahwa mereka juga manusia. Mereka bisa kecewa dan juga merasakan lelah, sama seperti kita yang membutuhkan istirahat dan menikmati waktu pribadi.

Gerakan Yunjin untuk mengubah industri KPop sudah dimulai. Setidaknya, ia sudah berani menyuarakan isi hatinya kepada dunia. Semoga harapan Yunjin dapat terkabul, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us