Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Hindari Depresi di Kantor, Lakukan Mindfulness!

ilustrasi bekerja (pexels.com)

Beban pekerjaan yang berlebihan, stres, hingga kurangnya mengenal passion diri sendiri dapat membuatmu merasa jenuh dan depresi. Hal tersebut semakin diperparah dengan lingkungan kerja yang menuntut kamu untuk bergerak serba cepat. Sehingga, gak jarang menyebabkan banyak karyawan hingga pemilik bisnis mengalami depresi di tempat kerja.

Jika dibiarkan semakin parah, depresi gak hanya akan memengaruhi kesehatan mental, tapi juga fisik serta otak. Untuk menyiasati hal tersebut, banyak orang memanjakan dirinya dengan melakukan self-reward. Namun gak hanya itu, ternyata memanjakan otak juga sama penting, karena kondisi otak dan kesehatan mental seseorang memiliki hubungan yang saling berkesinambungan.

Coach Pris, CEO Stress Management Indonesia, mengatakan, “Stres memang gak terelakkan dari kehidupan kita sehari-hari. Namun, dengan tips yang tepat, pengenalan diri sendiri, dan cara holistik serta neurosains yang langsung menyasar ke otak, seseorang bisa kebal dari stres dan depresi, sekalipun dalam tekanan yang sangat besar dalam pekerjaan”.

Lantas, bagaimanakah cara untuk hindari depresi di tempat kerja? Yuk, simak tipsnya di bawah ini!

1. Tenangkan pikiran lewat mindfulness dalam keseharian

ilustrasi melakukan jurnaling (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Terlalu banyak pikiran atau overthinking dalam pekerjaan, bisa membuat kamu merasa depresi. Agar terhindar dari hal tersebut, dibutuhkan langkah supaya kamu bisa sejenak menenangkan diri, salah satunya dengan melakukan mindfulness.

Misalnya, dengan melakukan meditasi dan jurnaling yang bisa meringankan stres agar terhindar dari depresi. Selain itu, untuk lebih meringankan beban pekerjaan sebaiknya lakukan pengelompokan pekerjaan.

Prioritaskan hal-hal apa saja yang perlu dikerjakan lebih dulu. Kemudian, saat kamu mengalami kendala di tengah pekerjaan, sebaiknya jangan fokus pada masalah. Sebaliknya, fokuslah untuk cari jalan keluarnya agar bisa teratasi.

2. Mengurangi konsumsi teknologi dan istirahat yang cukup

ilustrasi istirahat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gak bisa dipungkiri bahwa dalam pekerjaan, penggunaan teknologi sangatlah dibutuhkan. Gak jarang, itu jadi salah satu penyebab seseorang mengalami stres dan depresi saat bekerja.

Selain itu, ternyata kualitas tidur yang baik juga turut kesehatan mental dan fisik seseorang. Kurangnya istirahat dan penggunaan teknologi yang terlalu tinggi, menjadikan seseorang lebih mudah terkena stres dan depresi.

Otak butuh istirahat selama kurang lebih 7 - 8 jam per hari. Kurangnya istirahat yang cukup akan sangat berpengaruh bagi kesehatan mental dan fisikmu, sehingga penting untuk melepaskan diri sejenak dari penggunaan teknologi dan tidur lebih baik.

3. Berkumpul bersama teman

ilustrasi makan bersama (pexels.com/juan mendez)

Menjadwalkan diri untuk berkumpul dan bermain bersama teman-teman juga bisa dilakukan agar kamu bisa terhindar dari depresi. Dukungan dari teman-teman bisa membuatmu sejenak lupa akan beban pekerjaan yang ditanggung.

Bantuan, canda, tawa, dan perhatian dari orang-orang yang kamu sayangi bisa mengurangi perasaan cemas dan overthinking. Mengobrol dan pergi jalan-jalan bersama teman juga bisa menyeimbangkan hormon oksitosin yang bisa mengurangi stres dan kecemasan. 

4. Gali potensi diri melalui refleksi nilai dan tujuan hidup

ilustrasi refleksi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat sedang depresi di tempat kerja, ini pertanda sudah waktunya agar kamu berhenti sejenak dan melakukan refleksi diri terhadap nilai-nilai dan tujuanmu. Mulailah dari hal-hal kecil seperti mengeksplorasi kegiatan yang kamu gemari. 

Selain itu, kamu bisa juga coba ikuti program dari Stress Management Indonesia seperti Self Love Journaling untuk cari tahu kekuatan dan potensimu sebagai individu, serta menuangkan semua emosimu. Dengan begitu, kamu jauh lebih siap untuk kembali dan lebih semangat kerja.

5. Konsultasi dengan ahli

ilustrasi konsultasi dengan tenaga profesional (pexels.com/cottonbro studio)

Terakhir, jika kamu merasa bahwa tingkat depresimu sudah terlalu tinggi, jangan ragu untuk bertemu dan konsultasi dengan ahli. Sebaiknya, jangan pernah mendiagnosis diri sendiri tanpa pemeriksaan lebih lanjut oleh pakarnya.

Dikutip Healthline, Cindy Lamothe, seorang jurnalis mengungkapkan, seorang terapis bisa membantu kamu mengidentifikasi sumber depresi dan stres akibat pekerjaan yang kamu alami. Kemudian, kamu juga akan dibimbing agar bisa menemukan cara untuk menavigasi hal tersebut dengan lebih baik, serta membantu mengembangkan strategi untuk mendekompresi dan menjaga diri sendiri.

Mengalami stres dan depresi di kantor bisa dialami oleh siapa saja. Jadi, penting untuk cari tahu cara penanganannya. Jangan dibiarkan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Koi
EditorKoi
Follow Us